Part 15

465 13 0
                                    

Lagipula Joseon tidak marah, malah mendukung mereka sepenuhnya. Dia berharap, benih yang Tifanny tanam dalam rahimnya akan tumbuh.

Celine tidak sabar untuk hamil anak mereka, dia mengharapkan itu. Sekarang dia melihat Tifanny yang pulas tertidur, dia tahu kalau Tifanny sangat kelelahan. Lalu dia menyusul Tifanny ke alam mimpi, dia pun merasa kelelahan.

2 bulan kemudian, pagi menjelang siang Celine baru terbangun. Semalam dia melayani Tifanny lagi, sudah jelas dia pasti bangun kesiangan. Berbeda dengan Tifanny, dia tidak ada di kamar dan dia tahu Tifanny membuat sarapan untuk mereka.

Tiba-tiba Celine merasa mual, dia segera ke kamar mandi. Dia memuntahkan sesuatu namun bukan muntah biasa dan dia sangat lemas, dia bahkan tidak tahu sejak kapan Tifanny sudah berada di samping dia dengan tatapan kuatir.

Tifanny mengendong Celine ala bridal style ke kamar lagi, lalu membaringkan Celine di kasur. Setelah itu dia ke lantai 2, menggedor pintu kamar Joseon dengan kencang.

Tidak peduli Joseon belum bangun karena dia tahu Joseon pasti bermain semalam, tidak butuh waktu lama, pintu terbuka dan beruntungnya dia yang keluar Joseon.

"Ada apa?" tanya Joseon masih mengantuk.

"Cel muntah-muntah tadi, gue harus ngapain?" tanya Tifanny balik.

Josoen yang mendengar Adiknya muntah-muntah dia langsung segar dan tersenyum, dia sangat tahu gimana fisik sang Adik. Celine bukan orang yang mudah sakit, dia yakin satu hal kalau Celine hamil.

"Beli testpack gih, gue yakin Adik gue hamil. Lu beli, gue jagain Adik gue," suruh Joseon diangguki Tifanny.

Tifanny langsung pergi ke apotik untuk membeli testpack, jika perkataan Joseon benar maka dia sangat-sangat bahagia sebentar lagi dia menjadi orang tua.

Setelah Tifanny pergi, Joseon kembali ke kamar untuk membangunkan Garey dan memberitahu kalau dia mau ke atas menemani Celine.

Sehabis izin, Josoen ke kamar Celine. Sejujurnya Joseon dan Garey sudah berencana kalau mereka akan melakukan progran dengan menyewa rahim seorang wanita, supaya mereka bisa memiliki anak juga.

Namun mereka akan melakukan saat Celine dinyatakan hamil, supaya anak mereka tidak jauh beda dengan anak Tifanny dan Celine. Soal hubungan Garey dan Joseon, Garey sudah menyadari perasaannya setelah 50 hari bersama Joseon.

Garey benar-benar membalas cinta Josoen berkat Joseon yang selalu meyakinkan kalau cinta dia benar-benar tulus, membuat Garey lebih cepat menyadarinya.

Di kamar, Joseon melihat Celine tiduran ditutupi selimut. Kehadiran Joseon membuat Celine menoleh dan heran karena dia tidak melihat Tifanny, Joseon yang tahu dia mencari Tifanny langsung menjelaskan.

"Tif Kakak suruh ke apotik, tenang saja, mau makan?" tanya Josoen lembut dibalas gelengan.

"Mual Kak," tolak Celine diangguki Joseon.

Josoen tidak memaksa, dia yakin Tifanny bisa membuat Celine makan. Tugas dia di sini menemani Celine sampai Tifanny benar-benar kembali.

10 menit kemudian, Tifanny kembali. Dilihat dari kondisi Tifanny yang sedikit acak-acakan, Joseon yakin kalau dia pasti lari dan ngebut-ngebutan. Joseon hanya geleng-geleng kepala, lalu dia mengeluarkan testpack yang cukup banyak dengan berbagai jenis merk.

Joseon kalau jadi Tifanny juga akan melakukan hal yang sama, mereka melakukan ini untuk memastikan apakah benar pasangan mereka hamil, karena mereka tidak mau dipermainkan sama sebuah alat yang terlihat hamil namun faktanya tidak.

Celine bengong dengan alat sebanyak itu kurang lebih 10 buah dan dia harus coba semuanya, Tifanny membantu Celine ke kamar mandi dan menunggu dia di dalam, sedangkan Josoen hanya menunggu di kamar.

Celine mulai mencoba alatnya, setelah semua dicoba mereka menunggu hasilnya beberapa menit. Beberapa menit kemudian, semua alat yang Tifanny beli menunjukkan garis 2 yaitu positif hamil, mereka sangat senang.

Tifanny mencium bibir Celine sekilas lalu memeluknya, setelah itu dia mengantar Celine ke kamar lagi untuk beristirahat. Di kamar, Joseon menatap mereka seolah bertanya apa hasilnya.

Celine tersenyum lalu dia memberikan alat tersebut ke Joseon, Joseon yang melihat itu tentu saja senang lalu Josoen memeluk dia. Apakah Tifanny cemburu? Tidak, selama itu Kakak Adik, dia tidak segila itu untuk cemburu.

"Jaga Adik gue, lalu apa Celine tetap naked?" tanya Joseon serius.

Tifanny memikirkan kata Joseon, akhirnya dia memutuskan Celine boleh memakai pakaian, hanya saja malam hari Celine harus full naked karena Celine harus melayani dia.

Kenapa malam? Tifanny tidak akan setega itu membuat Celine kelelahan melayani dia setiap waktu, apalagi dia membuat Celine lelah supaya mereka punya anak lebih cepat dan sekarang terbukti.

Joseon tidak masalah, dia setuju saja. Kalau Celine, dia ikut kata Tifanny karena Tifanny yang berhak memutuskan. Setelah itu Tifanny mengatakan kalau mereka akan ke dokter kandungan besok, jadi Joseon sama Garey harus ikut untuk memulai program mereka.

Apa Tifanny tahu? Tentu saja dia tahu, segala sesuatu tentang Garey dia selalu tahu. Entah dari Garey sendiri atau Josoen, apa pun asal baik dia akan mendukung keduanya.

Josoen mengangguk lalu dia kembali ke kamar, sedangkan Tifanny mengajak Celine untuk sarapan karena dia tidak akan membiarkan Celine dengan perut kosong.

Celine mengiyakan, mereka ke ruang makan lalu sarapan dengan tenang. Setelah itu, Tifanny mengambil pakaian lengkap untuk Celine gunakan sesuai kata dia tadi kepada Celine maupun Joseon.

Keesokan harinya, mereka berempat pergi ke rumah sakit. Di rumah sakit, mereka langsung ke dokter kandungan dan Josoen sudah membuat janji dengan dokter tersebut.

Di sana mereka mengecek Celine dulu untuk memastikan Celine benar-benar hamil atau tidak, setelah melakukan yang dokter katakan hasilnya Celine benar-benar hamil, membuat mereka senang mendengarnya.

Celine sudah diperiksa, berikutnya Joseon menjelaskan soal program dari sperma keduanya dan dokter menjelaskan semuanya termasuk kemungkinan yang ada selama program, keduanya tidak keberatan malah setuju saja toh semuanya memang ada resiko.

Sehabis periksa, mereka kembali ke apartemen. Mereka tidak ada tujuan juga, jadi mereka memutuskan untuk pulang. Selama kehamilan Celine, tentu saja Tifanny sangat protektif terhadapnya, soal susu hamil sudah dibelikan sama anak buahnya.

Tidak terasa sudah sebulan, dua bulan, tiga bulan bahkan 9 bulan kandungan Celine saat ini. Selama Celine hamil, segala sesuatu dituruti Tifanny bahkan saat ngidam sekali pun. Tidak ada kata lelah atau malas, dia selalu menuruti selagi dia mampu.

Hari ini hari yang ditunggu Celine dan Tifanny karena anak mereka akan segera lahir, tentu saja Tifanny menemani Celine selama proses persalinan berlangsung. Mereka sangat senang karena anak pertama mereka telah lahir, tidak peduli apa pun jenis kelamin anak mereka karena mereka bahagia.

Nama anak mereka Ravael, anak laki pertama dalam pernikahan mereka. Joseon dan Garey memberikan mereka selamat, orang tua mereka? Tentu saja tidak ada semenjak mereka memutuskan hubungan kekeluargaan, namun mereka tidak menyesalinya.

Sekarang mereka hidup bahagia, begitu juga Garey dan Joseon, program mereka berhasil tinggal menunggu 2 bulan lagi buah hati mereka lahir dan anak mereka nantinya berjenis kelamain perempuan.

Tamat

33. KesepakatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang