Part 5

501 20 0
                                    

Celine yang merasa ada sesuatu yang kembali menerobos masuk ke vaginanya merasa kesakitan, Tifanny mencium bibir Celine untuk mengurangi rasa sakitnya sambil berusaha menerbos masuk lebih dalam.

Tidak bisa dipungkiri kalau Celine kembali menangis saat junior Tifanny menerobos untuk masuk lebih dalam dan dia kembali merasakan sakit yang luar biasa.

"Aarrgghh ssaakkiitt hiks,"

Tifanny diam sebentar saat juniornya sudah masuk sepenuhnya ke vagina Celine, lalu dia menatap Celine yang sedikit kelelahan dan dia menghapus air mata Celine.

"Maaf ya Kakak menyakiti kamu lagi," kata Tiffany tulus meminta maaf.

"Bukan salah Kakak, pelan-pelan ya Kak," balas Celine pelan diangguki Tifanny.

Setelah istirahat, Tifanny kembali bergerak dengan memaju mundurkan juniornya sangat pelan. Celine meringis namun nikmat, dia tidak bisa menyalahkan Tifanny karena dia tahu sakit ini pasti ada saat pertama kali atau beberapa kali berhubungan badan kalau vagina dia belum bisa menyesuaikan.

"Aahh Kkaakk,"

"Lleebbiihh cceeppaatt aahh,"

Tanpa banyak bicara dan membuang waktu, Tifanny mempercepat gerakkannya seperti permintaan Celine. Hingga Celine merasa ada sesuatu yang ingin keluar lagi.

"Aahh, aakkuu mmaauu aahh kkeelluuaarr,"

Celine orgasme lagi, Tifanny tidak berhenti dia terus mengerakkan juniornya supaya dia bisa orgasme. Jujur Celine sangat lelah, namun Tifanny yang belum puas membuat Celine harus kembali melayani Tifanny lagi, hingga beberapa menit akhirnya Tifanny orgasme bersamaan dengan Celine.

"Makasih baby," kata Tifanny sambil mencium bibir Celine sekilas.

"Istirahat bentar dan kita main lagi di kamar mandi, siapkan dirimu," timpal Tifanny lalu pergi ke kamar mandi.

Tifanny ke kamar mandi untuk memanaskan air untuk mereka mandi, setelah air panasnya cukup untul mereka mandi barulah dia kembali ke tempat Celine tadi. Untuk kamar mandi di ruangan ini ada di dalam, jadi dia tidak perlu keluar ruangan.

Tifanny kembali, dia melihat Celine yang masih diam. Setelah itu dia melepaskan kedua borgol tangan Celine dan mengendong Celine ala bridal style ke kamar mandi, Celine diam saja karena tenaga dia sudah terkuras dan akan terkuras jika dia berontak.

Di kamar mandi, Tifanny menurunkan Celine lalu Tifanny menyuruh Celine membungkuk dan memengang pinggiran bathtub sebagai tumpuan. Celine mengikuti kemauan Tifanny, setelah itu Tifanny membuka lebar kaki Celine dan mengarahkan juniornya kembali ke vagina Celine dengan gaya doggy style.

"Aarrgghh ssaakkiitt Kkaakk,"

"Nanti nikmat baby, sekali saja sampai Kakak orgasme,"

Setelah juniornya masuk sempurna, Tifanny mengerakkan tubuhnya maju dan mundur membuat Celine merasakan gesekan dalam vaginanya. Sakit dan nikmat itu yang dia rasakan lagi, tidak ketinggalan Tifanny meremas pelan payudara Celine yang menganggur.

"Aakkuu mmaauu kkeelluuaarr aahh Kkaakkk,"

Celine orgasme dulu, Tifanny membiarkan dan terus melanjutkan sampai dia benar-benar orgasme. Tidak lama, dia orgasme membuat Celine merasa hangat dalam vaginanya. Setelah itu barulah dia melepaskan juniornya, sudah jelas Celine sangat-sangat kelelahan.

Puas melakukan seks, Tifanny memandikan Celine dan dirinya juga. Di sini hanya mandi mengingat Celine sudah kelelahan dan hampir pingsan, terlebih Celine belum sarapan. Setelah mandi, Tifanny mengambil handuk lalu mengeringkan tubuh mereka.

Ingat setiap lemari hanya bisa diakses Tifanny atau Joseon saja dan lemari ini juga sangat canggih, sehabis pakai tinggal lempar saja ke dalam lemari dan handuk itu akan tercuci dan kering otomatis.

Setelah mengeringkan badan, Tifanny mengendong Celine ala bridal style ke kamar mereka. Dia tidak takut ada yang melihat karena dia tahu Joseon pasti sibuk dengan Garey, setibanya di kamar, Tifanny mendudukkan Celine di sofa sedangkan dia mengambil pakaian.

Sehabis berpakaian, Tifanny mengambil makanan untuk Celine. Setelah itu dia menyuapini Celine dan Celine tidak menolak, terlebih Celine tidak punya tenaga untuk menolak juga. Sehabis Celine makan, Tifanny membuang bungkusannya dan dia menyuruh Celine untuk istirahat sedangkan dia memilih masak untuk makan siang.

Apa Celine kabur? Tidak, dirinya sudah lelah. Dia hanya pasrah dengan keadaan yang tidak mengenakan ini, untuk kabur juga percuma karena dia melihat sendiri bagaimana rencana Tifanny berjalan dengan baik yang artinya sudah disusun sangat hati-hati.

Siang hari, sesuai kesepakatan Tiffany sudah menyiapkan makan siang untuk Joseon dan Celine begitu juga Joseon supaya mereka bisa menghemat waktu dan makan bersama sang Adik.

"Kak," kata Celine pelan, secara spontan, dia menutupi tubuhnya yang naked.

"Tidak usah ditutup Cel, Kakak tidak nafsu sama tubuhmu juga," kata Joseon frontal.

Jika Joseon normal, tubuh Celine yang naked sudah membuat dia nafsu. Sayangnya dia gay, hanya tubuh Garey saja yang bisa membuat dia nafsu dan menginginkan seks.

"Aku malu Kak," balas Celine pelan.

Tidak heran kalau Celine malu, walau Joseon Kakak kandungnya. Joseon tidak masalah Celine menutupi tubuhnya, asal dia tidak menutupi saat Tifanny menginginkan dirinya.

"Makan yuk," ajak Joseon lalu pergi ke ruang makan.

Celine mengekori dari belakang, dia duduk bersebrangan dengan Joseon. Makanan sudah tersedia, Celine yakin kalau Tifanny yang membuat karena Joseon baru datang. Lalu mereka makan bersama, sehabis makan Joseon mencuci piring kotor dan duduk kembali.

"Gimana sama Tifanny semalam?" tanya Joseon tiba-tiba membuat Celine heran.

"Kakak tahu?" tanya Celine tepat sasaran.

Jika Joseon bertanya hal ini dengan nada baik-baik saja, ada sesuatu yang tidak beres sudah terjadi. Seharusnya, Joseon marah saat Tifanny meniduri dia bukan bertanya seolah hal ini wajar.

"Semua rencana kami, turuti saja kata Tifanny," balas Joseon teramat santai membuat Celine kaget.

Celine tidak paham, kenapa Joseon melakukan ini padanya? Ke mana Joseon yang selalu melindungi dan menjaga dia dari orang-orang yang ingin menyakitinya? Kenapa sekarang Joseon seolah memberikan dia secara cuma-cuma ke Tifanny.

"Kenapa Kakak tega?" tanya Celine lirih.

"Kakak suka Garey, Kakak gay, begitu juga Tifanny," jelas Joseon membuat Celine kaget.

Celine tidak tahu kalau orientasi Joseon dan Tifanny menyimpang, tidak ada seorang pun yang tahu. Mereka sangat pandai menyimpan rahasia ini berduaan, sungguh Celine tidak mengerti lagi.

"Kenapa harus aku, Kak?" tanya Celine lirih.

Bagi Celine, kenapa dia yang harus jadi korban salah satu dari mereka? Joseon dengan sabar menjelaskan kalau Tifanny cinta dan sayang Celine, begitu juga dia yang cinta dan sayang sama Garey. Dia merasa aman kalau Celine sama Tifanny, apalagi dia tahu gimana karakter Tifanny.

"Jangan lupa kasih Kakak keponakan ya, waktu Kakak di sini hanya 2 jam setiap harinya dan besok kita ketemu lagi, nurut ya sama Tifanny," nasehat Joseon sambil memeluk Celine.

"Kakak jahat hiks," balas Celine menangis.

TBC

33. KesepakatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang