Part 11

311 13 0
                                    

Sudah 2 minggu, pernikahan mereka berjalan. Selama itu juga, baik Joseon maupun Tifanny melakukan hubungan intim dengan pasangan gelap masing-masing.

Garey dan Celine hanya bisa mengiyakan keinginan mereka apalagi kalau mereka lagi hyper, membuat keduanya kelelahan bahkan pingsan.

Jika Celine datang tamu, Tifanny benar-benar menyuruhnya memakai cd saja namun Celine tidak bisa lepas dari melayani dia. Celine tetap melayani dia, dia bisa menyusu atau memainkan payudara Celine atau bisa juga Celine yang memuaskan dia.

Selama 2 minggu pernikahan, orang tua mereka baru mengunjungi mereka sekali. Baik Celine maupun Garey tentu saja mereka kumpul bersama orang tua, keduanya pakai pakaian hanya saja pakaian dalam tidak diberikan.

Tifanny dan Joseon sudah memperingatkan keduanya, kalau keduanya mengadu atau membuat masalah di depan orang tua. Siap-siap saja keduanya akan dihukum dengan seks seharian penuh tanpa berhenti, tidak peduli keduanya tidak bisa jalan nantinya.

Mengingat hukuman yang mengerikan, keduanya memilih diam dan menutup mulup rapat-rapat. Perlu diketahui juga, Celine dan Garey baru ketemu saat pertemuan orang tua mereka. Berbeda dengan Joseon dan Tifanny yang bisa ketemu kapan pun yang mereka mau.

Celine dan Garey juga ngobrol seadanya namun natural, mereka takut Kakak-Kakaknya menghukum mereka jika mereka juga menimbulkan kecurigaan. Sehabis orang tua mereka pulang, Tifanny dan Joseon mengajak pasangan masing-masing kembali ke kamar, pastinya Garey dan Celine naked kembali.

Satu minggu setelah pertemuan mereka dengan orang tua, hari ini orang tua mereka datang kembali. Alasannya, orang tua mereka tidak terlalu sibuk makanya bisa mengunjungi mereka kembali.

Tifanny sudah tahu orang tuanya akan datang hari ini, bahkan mereka sudah ada di depan unit apartemen. Buru-buru dia turun dulu baru menghubungi Joseon untuk membahas sesuatu, namun dia tidak membuka pintu dulu.

"Jo jangan turun, ada hal penting yang mau gue bahas sama orang tua kita,"

"Lu jangan gila, Tif,"

"Demi kebaikan bersama,"

Setelah Tifanny memutuskan panggilan, dia segera membuka pintu untuk orang tua mereka. Sedangkan Joseon, dia buru-buru turun juga karena dia tidak mau Tifanny kenapa-kenapa. Terlebih Joseon tahu ide gila apa yang Tifanny pikirkan, apalagi mereka tidak mengenal satu atau dua hari saja.

"Pa, ma,"

"Kok sendiri? Yang lain ke mana?"

"Mereka di atas, sekarang ada yang mau aku bahas sama kalian, ini penting,"

Orang tua mereka mengangguk lalu Tifanny menjelaskan semua dari awal sejak dia dan yang lain menikah, selain itu dia memberitahu kalau dia yang sengaja menjebak Celine di malam pertama mereka.

Alasannya karena Tifanny cinta sama Celine dan menginginkan Celine seutuhnya, tidak ketinggalan dia memberitahu orientasi dia yang menyimpang. Orang tua mereka sangat kaget, namun dia tetap menjelaskan.

Selain itu Tifanny mengatakan kalau dia juga telah menjebak Joseon dengan Garey supaya dia memiliki alasan untuk mendapatkan Celine, hal ini tentu saja bohong namun orang tua dia dan Joseon sangat percaya hal ini.

Apa yang Tifanny dapatkan? Tamparan dari Mamanya dan Mama Joseon, dia tidak masalah. Dia memang pantas mendapatkan ini, kenapa dia melindungi Joseon? Dia tidak mau siapa pun terjerat dengan rencana yang dia buat sendiri, walau Joseon setuju dari awal.

Perih? Jelas, bahkan bibir Tifanny sedikit robek dan berdarah. Kenapa Tifanny jujur? Dia tahu kebohongan ini cepat atau lambat pasti terbongkar, dia tidak mau orang tuanya tahu hal ini dari orang lain.

Tidak peduli gimana rasa sakit dan hinaan yang Tifanny dapat, dia sudah lega untuk jujur. Tiba-tiba Joseon datang dan marah, dia tidak suka dengan sikap orang tua mereka yang main tampar Tifanny begitu saja.

"Apa! Mama juga mau tampar aku? Silakan Ma. Aku juga salah di sini, aku ikut rencana ini karena aku suka Garey!" bentak Joseon yang tidak bisa mengontrol emosinya.

Saat orang tua mereka ingin membawa Celine dan Garey pergi, Joseon terkekeh sinis. Dia mengatakan kalau Celine lagi hamil, tentu saja itu kebohongan semata.

Joseon malah menantang orang tuanya, kalau Celine hamil apakah ada seorang pria yang mau menikahi dia apalagi Celine tidak perawan lagi? Dia rasa, pria itu tidak akan menikahi Celine mengingat karakter pria itu yang memuakan bagi dia.

Orang tua mereka frustasi bahkan mau mengeluarkan Tifanny dan Joseon dari kartu keluarga, mereka sudah tahu hal ini akan terjadi cepat atau lambat dan Tifanny sudah mengatasinya.

Mereka tidak masalah keluar dari kartu keluarga, mereka sudah nikah jadi mereka punya kartu keluarga sendiri. Soal dihapus dari silsilah keluarga, mereka masa bodo lagipula mereka punya perusahaan yang bahkan menandingi perusahaan keluarga.

Jadi diusir dari rumah dan tidak dikasih uang sekali pun, mereka tidak akan hidup susah. Mereka masih sanggup menafkahi pasangan masing-masing, sejauh ini juga mereka tidak meminta uang sepersen pun sama orang tua.

Setelah itu orang tua mereka pulang dengan perasaan kesal, Joseon menelepon petugas kalau orang tua mereka datang lagi supaya diusir karena mulai hari ini mereka bukan keluarga melainkan orang asing.

"Balik gih, Adik gue pasti cariin lu," usir Joseon.

"Dengan muka gue kaya gini?" tanya Tifanny menunjuk lukanya.

"Mau gimana lagi, salah lu juga," balas Joseon santai.

Joseon kembali ke kamarnya, dia tidak punya urusan lagi di sini. Sedang Tifanny, dia menghela nafas. Mau tidak mau dia kembali ke lantai 3, dia mengambil kompresan dulu baru balik ke kamar. Di kamar, Celine kaget melihat pipi Tifanny memar dan bibirnya yang sobek.

Celine buru-buru ambil kotak P3K lalu menghampiri Tifanny yang mengompres pipinya supaya tidak bertambah parah, sedangkan Celine mengobati bibir Tifanny. Sesekali Tifanny meringis pelan, sungguh Celine heran dengan luka yang Tifanny dapat.

"Kakak kenapa?" tanya Celine setelah mengobati Tifanny.

"Berantem," dusta Tifanny.

Apa Celine percaya? Tidak, ini masih pagi dan orang mana yang diajak Tifanny berantem? Terlebih Tifanny hanya dapat luka di wajah bukan di area badan, bukankah aneh?

"Kakak bohong, jangan harap Kakak bisa sentuh aku sebelum Kakak jujur," kata Celine mengancam.

Tifanny menghela nafas, jika dia ada urusan penting dia bodo amat kalau dia tidak melakukan seks. Sekarang sudah jelas beda, dia tidak dikasih jatah gara-gara pertengkaran dengan orang tua.

Sejujurnya Tifanny ragu kalau dia jujur, banyak hal yang harus dia jaga. Pertama, dia tidak mau Celine marah saat tahu mereka diusir dari keluarga dan tidak diakui.

Kedua, dia tidak mau Celine sedih gara-gara Joseon membentak orang tuanya demi membantu Tifanny. Ketiga, dia tidak mau hubungan persaudaraan Joseon dengan Celine rengang.

TBC

33. KesepakatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang