Last Chapter

1.6K 132 20
                                    

🏆 HAPPY READING 🏆

2 Minggu kemudian setelah kejadian...

Tidak terasa, semester kali ini mau selesai. Aku merapikan buku, dan beberapa perkakasku yang sedikit berantakan diatas meja

"Y/n" Panggil Susan yang berdiri di depan pintu asrama

"Kenapa?" Tanyaku heran

"Ada seseorang yang mencarimu" Goda Susan melentikkan sebelah matanya

Aku berjalan dengan langkah pasrah, tidak ada habisnya Susan terus menggodaku. Aku keluar dari asrama...

"Selamat pagi cantik" Sapa Oliver tersenyum sumringah sembari memegang sapunya

"Pagi juga, ada job nyapu dimana mas?" Celetukku membuatnya kesal

"Heh, sapu ini legendaris tau. Masa kamu ngga bangga punya..."

"...punya tukang sapu kea kamu?" Potongku lagi, aku menghadap ke arahnya

"Membosankan" Ketusku menutup wajahnya dengan buku yang kupegang

"Eeh ehh apa ini, begitukah caranya menyambut pacarmu?" Celetuk Oliver menyingkirkan buku ku dengan mudah

Ya! Kalian tidak usah terkejut lagi, aku dan Oliver resmi berpacaran. Kok bisa? Pertanyaan Itu juga muncul di dalam benakku tapi entah pelet apa yang dipakai

Kata Ron sih, Oliver menggunakan pelet ikan. Yang benar saja:)

"Emm, setelah latihan Quidditch apakah kamu mau..."

"...aku sibuk, lain kali saja" Ucapku datar kemudian meninggalkan nya pergi

Oliver berlari mengejarku, sapunya menyeret nyeret dengan suara nyaring ditambah suara keluhannya yang membuatku sangat gregetan

Aku menghela napas kasar "Ada apa?" Tanyaku menatap matanya

"Kenapa bertanya lagi, padahal kan 2 minggu lalu, kau yang menyatakan suk..." Tanganku cepat segera menutup mulutnya yang ember itu, tidak banyak orang yang lewat menatap kami berdua

Aku berbisik padanya, "Awas kau mengatakan itu di depan semua orang"

Oliver menelan ludah, tanganku yang masih menutup mulutnya tiba-tiba dijilat olehnya

"Ewh!!! Oliveeer kamu jorok bangettt" Ucapku mencoba mengelap bekas jilatannya menggunakan jubah miliknya

"Ngga jorok dong, itu tanda kepemilikan" Jawab Oliver bangga

"Kepemilikan ndasmu! Arrghh penglihatanku pudar, Aku kena rabies" Ucapku menakuti Oliver yang wajahnya sangat berseri

"Rabies? Kamu kira aku hewan apa?" Ucapnya mulai ngegas, terlihat kerutan keningnya jelas

"Aku tidak bilang" Jawabku lagi membuatnya tertegun

"Lah iya juga ya" Pikirnya, mudah sekali memang membodoh bodohkan Oliver

Sudah di dekat lapangan, Oliver pamit untuk latihan Quidditch. Tangannya mengangkat tangan kananku, lalu ia mencium punggung tanganku

DO IT [ Oliver x Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang