𓍢ִ໋🕊° ᰔᩚ [2] angle

44 8 11
                                    

every angles are still angles, just find yours.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Pergantian pelajaran setelah menghabiskan berjam-jam yang melelahkan akhirnya tiba.

Waktu lima menit itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan meregangkan otot-otot tubuh, menggerakkan badan dan berlari mengitari kelas untuk menghilangkan kebas di area belakang karena terlalu lama duduk, atau minimal membuka HP untuk membalas chat dari pacar.

Tapi, tidak ada dari pernyataan diatas yang dilakukan oleh Shilda. Karena dia lebih memilih membuka kamus tebal buku kimia miliknya, lalu berkomat-kamit untuk mengulang rumus.

"HARI INI ADA PR KIMIA COGGG!!" teriakan Wahyu, si ketua kelas mengalihkan atensi seisi ruangan.

"HAH? SUMPAH?"

"IHH MANA? KOK GUE NGGAK TAU??" teriak Vika yang masih sibuk mengolesi liptint di bibirnya.

Syahnaz datang-datang membawa buku LKS dan membolak-balikan halamannya. "KENTUTT! PR HALAMAN 115, STOIKIOMETRI, COY!"

"Bukannya materinya semalem reaksi redoks ya?" tanya Vika masih dengan kaca kecil di tangannya.

Wahyu di sudut meja sudah sibuk menyalin tugas dari buku milik anak kelas yang mengerjakan. "Kan diulang karena banyak yang remedial stoikio."

Vika, teman sebangku Shilda mendesah kesal. "Sialudin. Mana gue nggak paham yang itu!" dia menoleh ke arah Shilda. "Shil, lo pasti ngerjain kan? Nyontek dong!"

Shilda mengangguk dan menyuruh Vika mengambil sendiri bukunya di dalam tas.

"IKUTTT!" Syahnaz tiba-tiba datang sambil menarik kursi. "Shil, gue ikutan liat ya!"

"Iya."

"Yeyy!" Syahnaz langsung menyeruak di tengah-tengah orang-orang yang sudah mengelilingi meja Vika, membentuk lingkaran. "IHH! BAGI-BAGI DONG, TAROK DI TENGAH!!"

"Noh! Cuma numpang liat aja lo kan? Liat noh liat, liat doang jangan disalin," kata Vika.

"IHH! Ya maksud gue nyontek gituu, Vika sayangg."

Vika langsung mendorong wajah Syahnaz menjauh. "NAJESS!"

Shilda hanya menggelengkan kepala melihat tingkah teman-temannya. Alisnya menaik melihat seseorang yang baru saja datang, Isabela, dengan pakaian rapih dan kardigan moca andalannya, berdiri tegap di samping mejanya. Bahkan Shilda dapat mencium aroma Kelly Caleche by Hermes yang khas di tubuhnya.

Shilda tebak dia baru saja habis dari kamar mandi untuk memperbaiki penampilan. Belum lagi aroma parfumnya yang terasa segar seperti baru saja dipakai.

"Kenapa mereka?" tanya Isabela.

Shilda mengedikkan bahunya. "Lagi pada ngerjain PR kimia. Lo udah?"

Sai & ShildaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang