//Morpholia's Past #1//

246 33 0
                                        

[??? POV:]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[??? POV:]

Aku adalah seorang perempuan berumur 19 tahun.

Hidupku bisa dibilang sepi. Aku adalah orang yang bisa mengurung diri dalam kamar hingga berbulan-bulan lamanya, apalagi masa pandemi adalah waktu yang tepat untuk berhibernasi.

Tentang keluargaku, aku yang paling tertua kedua dan aku yang punya lebih banyak tanggung jawab dibandingkan kakak dan adik-adikku. Dari kecil aku paling selalu dididik lebih keras, aku tidak pintar pelajaran akademis ataupun olahraga tapi entah bagaimana aku bisa mencapai perguruan tinggi hari ini.

Meski tidak begitu pintar belajar, aku memiliki ketertarikan terhadap musik. Aku suka bernyanyi dan membuat lagu, seakan seperti sebuah obat untukku, sebuah taman bunga pribadiku. Sayangnya orang tuaku tidak mengizinkan aku masuk ke sekolah musik. Bagi mereka, jika aku jadi penyanyi atau musisi, masa depanku tidak akan terjamin.

Kakakku, dia sekarang seorang pengangguran yang cuma lulus sampai SMA. Dia dulunya anak yang cukup nakal dan juga pembangkang, aku sering bertengkar dengannya dan ditindas olehnya. Kemana perginya kakak yang lembut dan sayang padaku? Padahal waktu kecil dia begitu hangat dan selalu menyambutku dengan tangan terbuka, sekarang dia begitu dingin dan jauh. Akibat dari pergaulan bebas, dia menjadi rusak dan pribadi yang apatis. Kini dia sudah tinggal sendiri, aku dan dia sudah tidak saling berbicara lagi entah sudah berapa tahun lamanya.

Adik-adikku, mereka masih duduk di bangku SD. Mereka anak yang baik dan manis dan orang tuaku selalu memanjakan mereka. Mereka diberikan semua hal yang tak bisa kudapatkan saat kecil, itu membuatku sangat iri. Aku anak yang tertua yang satu-satunya bisa diandalkan, sudah harus terbiasa mandiri dan dewasa adalah hal yang wajar kan?

Aku tipe orang yang tidak punya bakat berbicara didepan orang, aku anak yang canggung dan pemalu, itu mungkin sebabnya aku tidak punya teman. Sejujurnya, aku sangat nyaman sendirian, seakan tidak butuh hal lain selain diriku sendiri. Di saat teman-teman sekampusku pergi hang out bersama, aku sendiri tidak kemana-mana dan hanya diam di dalam kamar.

Senyaman-nyamannya aku sendirian, terkadang aku merasa kesepian dan semakin kosong karena tidak ada bisa kuajak bicara, mau itu seseorang lewat sosial media bahkan keluargaku sendiri. Tidak ada yang bisa kuajak berkeluh kesah.

Pasti akan ada yang bilang, mengapa tidak berdoa dan berkeluh kesah kepada Tuhan saja? Aku ini besar di keluarga yang taat pada agama, tapi aku punya keraguan kepada Tuhan. Aku penasaran, jika aku berdoa apakah akan benar-benar tersampaikan pada Nya? Maukah Tuhan mendengarkan doa dari manusia pendosa dan penuh hina ini? Itu sebabnya aku masih ragu.

Aku punya banyak kenangan buruk yang membuatku tak bisa memiliki teman. Aku sebagai anak yang pemalu, pasti yang paling diam di dalam kelas. Aku jadi bahan cemoohan dan sering dibully, kalau melawan balik aku pasti yang disalahkan karena diam saja.

Antagonist | ONE PIECE x OC 🄱🄻🅄🄴 🄴🄳🄸🅃🄸🄾🄽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang