//Ch. 9

253 39 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah, anginnya berhenti lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah, anginnya berhenti lagi."-Nami.

Dalam perjalanan ke pulau Little Garden, angin dan arus laut kadang-kadang suka berhenti tiba-tiba. Layar yang tadinya membentang kini melemas karena tidak ada angin bertiup.

"Tepat saat kita sedang bergegas menuju Little Garden, sekarang kita berhenti sementara lagi."-Nami.

"Kita sudah tak ada banyak waktu..."-Vivi.

"Jangan khawatir. Aku tahu kita harus pergi ke Alabasta secepatnya, tapi..."-Nami.

"Tidak perlu buru-buru seperti itu."-Morpholia.

Morpholia kini ikut menyahut, dia sedang duduk di anak tangga sambil membaca light novel yang berjudul Kino's Journey. Matanya tak beralih dari untaian kata-kata di dalam buku itu, ia kembali berbicara.

"Aku paham kau sedang mengkhawatirkan negaramu, tapi tidak ada gunanya juga khawatir berlebihan, itu malah membuat pikiranmu semakin gelisah dan tak jernih."-Morpholia.

Dia membuka halaman buku yang selanjutnya.

"Bagaimana pun juga, kau harus memperhatikan langkahmu dengan hati-hati di jalanan yang penuh batu. Jika kau berjalan terburu-buru, kau akan tersandung dan akhirnya terjatuh."-Morpholia.

Kedua gadis tertegun mendengarkan kata bijaksana dari si pengelana, Morpholia yang baru sadar akan ucapannya sendiri menoleh ke arah mereka.

"Kata-kataku terlalu puitis ya?"-Morpholia.

Nami dan Vivi melambai.

"Gak, gapapa kok."-Nami & Vivi.

"Yosh! Saatnya memancing!"-Luffy.

Seru Luffy dengan semangatnya.

"Kwak! Kwak!"-Karoo.

Karoo pun tidak kalah semangat.

"Oi, apa ada yang melihat umpannya?"-Sanji.

Sanji mengangkat ember yang seharusnya berisi umpan untuk memancing, tapi sekarang hanya tersisa seekor ulat saja.

Antagonist | ONE PIECE x OC 🄱🄻🅄🄴 🄴🄳🄸🅃🄸🄾🄽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang