//Ch. 6

328 49 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hmm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hmm...hmm...hmm"-Morpholia.

Suara ramai dari pesta telah mereda berganti dengan suara sunyi malam yang dihiasi gesekan jangkrik dan sinar dari bulan setengah yang menampakkan diri tepat di atas kota Whisky Peak.

Si pengelana masih setia menunggu di menara lonceng sembari bersenandung pelan untuk pistol kesayangannya. Persuader itu begitu menyukai lantunan suara lembut dari Aibo-nya. Tak ada di dunia ini yang lebih memuaskan dirinya selain mendengar nyanyian Morpholia.

"Nyanyianmu bagus seperti biasa, Lia. Aku jadi mengantuk."-Shooter.

Ucapnya si Persuader mengeluarkan suara menguap.

"Oi, jangan tidur dulu. Kita bahkan belum beraksi sama sekali."-Morpholia.

"Yah, itu salahmu punya suara yang indah. Kalau begitu mengapa tidak menulis lagu saja lagi?"-Shooter.

"Kau tau aku sudah tidak melakukan hal semacam itu sekarang. Lagu hanya sekedar hobiku, aku tidak berencana untuk mendalaminya. Lagipula aku sudah puas dengan lagu-lagu yang dulu kubuat, untuk sekedar mengisi kebosanan di perjalanan kita."-Morpholia.

Jawabnya sambli mengelus lembut gagang Shooter dengan ibu jarinya.

"Sayang sekali kalau begitu."-Shooter.

Kalau dia pikir-pikir, Morpholia menjadi jarang bernyayi sejak bergabung dengan bajak laut Mugiwara, mungkin karena dia malu jika seandainya ada orang lain selain Shooter yang mendengarnya bernyanyi.

DOR

DOR

DOR

DOR

DOR

Terdengar beberapa suara tembakkan dari bawah sana, keadaan sepertinya sudah mulai ricuh seperti yang diharapkan oleh si pengelana.

"Itu sinyalnya?"-Shooter.

Morpholia mengangguk.

"Itu sinyalnya. Saa..."-Morpholia.

Antagonist | ONE PIECE x OC 🄱🄻🅄🄴 🄴🄳🄸🅃🄸🄾🄽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang