Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Skip pertarungan sama Wapol karena mbak Morpho molor g kebagian action)
"Hem....mmm...."-Morpholia.
Morpholia bangun dari tidurnya dalam keadaan agak pusing. Saat membuka mata, yang pertama kali ia lihat adalah langit-langit yang terbuat dari bata putih. Yang terakhir kali ia ingat adalah rasa sakit di perutnya dan kedinginan. Kini ia sedang di sebuah ruangan dan terbaring di dekat perapian.
Ia lalu bangkit dari tempat tidur, namun langsung diserang rasa mual and perih di perutnya.
"Ugh..."-Morpholia.
Ia mengeluh dan menutup mulutnya.
"Lia, kausudahbangun!"-Shooter.
Vivi yang berada di kasur Nami pindah ke kasur sang pengelana untuk mengeceknya.
"Morpho!"-Nami.
"Morpho-san! Syukurlah kau sudah siuman..."-Vivi.
"Vivi? Nami? Ah, ada Dalton-san juga. Ugh, kepalaku....."-Morpholia.
Morpholia memegangi keningnya.
"Apa yang sudah terjadi?"-Morpholia.
"Kau jatuh pingsan dan banyak yang terjadi sih...."-Nami.
Nami mulai menjelaskan semua yang terjadi dari A sampai Z, tidak terlalu detail namun cukup dimengerti, Vivi juga ikut mendengarkan. Penjelasan Nami diakhiri dengan Morpholia menghela nafas.
"Begitu, kau sekarang sudah tahu yang sebenarnya...."-Morpholia.
Ucap Morpholia dengan pelan.
"Maaf, aku niatnya memberi tahu kalian di waktu yang tepat, tetapi......aku malah membahayakan diri sendiri dan jadi beban......"-Morpholia.
"Morpho-san...."-Vivi.
"Tidak, kautidakperlumintamaafsih. Tapikauagakbersalahjugakarenaberpikirbisamengatasimasalahinisendiri. Akutak akan mintamaafkarenatelahmembocorkanrahasiamu."-Shooter.