Bab 15

160 119 509
                                    

"Lo punya gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo punya gue. Itu adalah, kalimat yang membuatnya menjadi tenang."

****

Kalian pernah mikir gak, gimana caranya, kita harus tampil baik-baik saja di tengah kedepresian diri kita sendiri?

Jangan nangis, jangan ngeluh, jangan menyalahkan takdir.

Sudah cukup.

Walaupun keluarganya hancur, tapi ia masih bersyukur, karena masih memiliki sahabat seperti Jun di hidupnya.

Nangis, nyerah, mengeluh, tidak akan membuat kehidupannya menjadi baik. Tolong perkuat diri, itu adalah jalan terbaik. Tiap orang diciptakan dengan garis tangan yang sudah ditentukan dan ia tak bisa menolak.

Garis takdir tangannya adalah sebagai anak broken home.

"Ayah, ibu. Kalo udah gak cocok, kenapa masih tetap dipertahankan?"

"Please ... berhenti, Ayah, Ibu."

"Ody, capek."

****


Pagi ini Melody sudah rapi dengan seragam kesayangan yang sangat pas melekat di tubuh semampainya, dia berjalan dengan anggun, melewati lorong-lorong sekolah.

Melody mulai memasuki kelasnya, lalu menghampiri bangkunya. Ia tersenyum saat melihat sahabatnya yang sudah duduk dengan manis di kursinya.

"Pagi, Jun."

Jun yang merasa terpanggil lalu menoleh dan membalas senyumnya dengan binar bahagia. "Pagi, Melody. Setelah sekian lama lo ga senyum, akhirnya semesta buat lo kembali senyum," balas Jun di akhiri tawanya.

"Udah sarapan?" tanya Melody.

"Jelas udah," jawab Jun dengan mantap.

Melody hanya tersenyum.

"Keluar, yuk," ajak Melody.

"Kemana?"

"Rooftop atau kantin, ya kemana gitu."

"Ayok."

Mereka berdua langsung beranjak dari kursinya dan berjalan meninggalkan kelas. Tujuannya sekarang adalah rooftop, yang merupakan salah satu tempat ternyaman di saat sedang bosan.

Melody menatap pintu berwarna coklat yang menjulang tinggi di hadapannya, sebelum akhirnya membukanya. Setelah pintu tersebut terbuka, semilir angin langsung menerpa wajah keduanya. Ia dengan segera menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa, matanya mulai terpejam saat merasakan terpaan angin mengenai wajahnya.

"Jun, gimana perasaan lo kalo misalkan lo disiksa abis-abisan?" tanya Melody tiba-tiba.

Jun yang semula sedang fokus dengan ponselnya langsung menatap Melody dengan bingung. "Ody, lo gak apa-apa?"

Touch Your Heart [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang