Tiba lah amanat dari pembina upacara, beliau berpesan pada anak didik terutama anak didik baru untuk belajar dengan rajin, menaati peraturan sekolah.
Rangkaian acara telah kami lalui satu persatu. Kami diarahkan menuju ke kelas tiap gugus untuk menerima materi MOS dari dewan guru. Sambil menunggu kedatangan guru ke kelas, kakak pendamping tiap kelas beraksi dengan memarahi kami, ada saja mereka mencari kesalahan agar kami dihukum. Seperti nya senang sekali ya meraka melihat kami menderita.
" hei kamu gendut, siapa suruh makan permen ? " tegur kak Billy dengan sangar, dia melihat Zidan sedang mengunyah permen. " Sini, maju ! Cepat ! Gak pake lama ! Maka nya jadi orang jangan gendut gerakan mu lambat ! " teriak kak Siska tak mau kalah. " iya kak ! " jawab Zidan pendek. " anak ini, enak nya kita apain ya ? " tanya kak Billy kepada kak Siska.
Ku lihat wajah Zidan hampir menangis, air mata nya hampir keluar. " lo, ga usah cengeng, mo nangis.. nangis aja gak dilarang ma kita, ayo nangis, kita mau liat lo nangis " seru kak Arifin dengan suara lantang nya. Ya Allah, trenyuh banget aku lihat nya, gak tega Zidan dipermalukan di kelas depan teman - teman nya. " kak, saya minta maaf. Saya janji tidak akan mengulangi lagi " kata Zidan dengan lirih. " apa ? Kamu bilang apa ? Saya tidak dengar ! " kata kak Billy. " kalian demgar tidak, dia ngomong apa ? " tanya kak Billy kepada teman - temanya. " sama, aku juga ga denger ! " jawab kak Siska. " ihhh nyebelin banget sih ! " jerit ku dalam hati. " punya kuping gak dipake, dasar tuli ! " geram ku masih dalam hati. " ya sudah gini aja kita suruh dia nyanyi " balon ku ada lima " tapi lirik nya kita ganti vokal a semua, gimana setuju gak ? " kata kak Siska memberi ide " jangan lupa sambil joged ya " lanjut nya. " wah ! Lumayan juga ide mu, Sis. Okay saya setuju. Gimana kamu, fin ? " seru kak Billy seraya minta persetujuan dari kak Arifin. " ya setuju " jawab kak Arifin. " mulai nyanyi sambil joged " perintah kak Siska kepada Zidan.Akhir nya Zidan pun menuruti perintah mereka. " balan ka ada lama, rapa - rapa warna nya, haja, kanang kalaba marah mada dan bara, malatas balan haja dar ! Hata ka sangat kaca, balan ka tanggal ampat kapagang arat - arat ! " lirih Zidan, ku dengar Zidan nyanyi sangat hati - hati, susah juga ya karena otak dan mulut itu harus sinkron, hufff aku menarik napas panjang, sesak lihat atraksi Zidan.
Untung bapak Tukijan sudah memasuki kelas kami, sehingga penyiksaan terhadap Zidan tidak berlangsung lama. " Selamat pagi anak - anak " sapa bapak Tukijan. " pagi pak ! " seru kami kompak. " apa kabar ? Semoga sehat ya. Aamiin " lanjut pak Tukijan. " alhamdulillah, sehat pak. Aamiin ya rabbal allamin " jawab kami dengan penuh semangat. " langsung saja ya, nama bapak adalah bapak Tukijan. Domisili bapak di jalan Bahagia, bapak mengajar mata pelajaran PPKN ( Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan), hari ini bapak akan memberikan materi tentang Wawasan Wiyata Mandala, ada yang tahu apa itu Wawasan Wiyata Mandala ? " tanya pak Tukijan kepada kami. kami pun menggelengkan kepala tanda kami tidak tahu. " baiklah kalau tidak ada yang tahu, jadi Wawasan Wiyata Mandala adalah cara memandang sekolah dalam lingkungan pendidikan dan pembelajaran.
Ada pun komponen Wawasan Wiyata Mandala meliputi : peran kepala sekolah, peran guru, peran civitas akademika, peran murid, dan peran masyarakat " jelas pak Tukijan. " nah, apa kah ada pertanyaan ? " tanya beliau. Ku acung kan tangan. Semua murid yang berada di ruangan itu, menoleh ke arah ku." Assalamualaikum, nama saya Hellen Margaretha Puspa Ningrum, saya ingin bertanya pak, apa tujuan Wawasan Wiyata Mandala ? Terima kasih" tanya ku. " waalaikumsalam pertanyaan yang bagus, baik ! Apa kah ada pertanyaan lagi ? " tanya pak Tukijan. " kalau tidak ada, bapak akan jawab pertanyaan dari teman kita, Hellen. Jadi, tujuan Wawasan Wiyata Mandala yaitu diharapkan seluruh siswa dapat berperan aktif dalam meningkatkan fungsi sekolah sebagai lingkungan pendidikan " jawab pak Tukijan menjawab pertanyaan yang ku lontar kan.
Tak terasa waktu berlalu dengan cepat, akhir nya pak Tukijan undur diri dari kelas diantar oleh kakak pendamping. " waktu nya istirahat, sila kan kalian makan bekal yang kalian bawa " peritah kak Billy. " ya, kak ! " seru kami. Ini lah waktu yang ditunggu - tunggu tanpa pikir panjang ku keluar kan kotak bekal yang telah disiapkan ibu ku. Ku buka, lalu tampak lah nasi uduk, telur dadar, sambal terasi " hhmmm bau nya sangat harum, pasti rasa nya enak ! " bisik ku dalam hati. Ku lihat Syareefah pun tengah asyik menikmati bekal nya. Lima belas menit kemudian, kak Billy masuk ke kelas kita. " sekarang kalian ke lapangan basket untuk mengikuti latihan dasar baris - berbaris yang akan dibimbing oleh kakak PASKIBRA ( Pasukan Pengibar Bendera ). Ayo, cepat ! " perintah nya. Kami pun langsung menuju lapangan basket seperti yang dimandatkan oleh kak Billy. Ternyata di sana sudah banyak teman - teman dari berbagai gugus sudah bersiap dan berbaris rapi, sedangkan gugus kami datang terlambat. " ya, pasti dihukum lagi nih ! " bisik ku dalam hati. " gugus yang baru datang, tolong barisan nya terpisah karena akan kami hukum, terlambat datang ke lapangan " perintah kak Wildan. ( bersambung )
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuhan, Izin kan Aku Bahagia Ongoing
General FictionPerjalanan hidup seorang perempuan berjuang membesarkan anak semata wayang nya. Tak semudah membalikkan telapak tangan, ujian demi ujian silih berganti.Mampu kah ia ?