Meski pun kegiatan belajar mengajar di kelas 2 dilakukan siang hari, tapi tidak untuk mapel yang satu ini yakni mapel olah raga tetap dilaksanakan pada pagi hari tidak bisa diajak kompromi, bahkan negosiasi pun susah. Kami dituntut untuk tetap berangkat pagi sehingga ini yang membuat kami malas kembali ke sekolah kalau sudah pulang ke rumah.
Bukan hanya waktu dan tenaga yang terbuang, tetapi ongkos untuk naik angkot juga. Kasian juga kan yang rumah nya jauh harus 2 x berangkat sekolah. Ya mau tidak mau, suka tidak suka terpaksa deh kita ikuti aturan main guru olah raga ku yang satu ini, kalau tidak masuk mapel olahraga nanti nilai nya kecil." huh, menyebalkan ! " sungut Ika
" sabar lah ! Ka. Kamu kenapa sih marah melulu. Heran deh gue " kata ku. " iya, sabar sih sabar tapi kan kita seperti ini harus sampe satu tahun loh. Capek. Coba lo bayangin dong, gue jadi males ikut olah raga. Penyiksaan nih nama nya " cerocos nya tanpa memberikan kesempatan pada ku untuk berbicara. " iya gue tau ka, apa yang lo rasain bukan hanya lo tapi kita semua. Ya, mau gimana lagi wong peraturan nya seperti itu, kalau kita ga ikut olah raga maka kita ga dapat nilai, kalau ga dapat nilai kita ga naik kelas, lo mau ga naik kelas..ihhh gue mah ogah tinggal kelas, mending gue ikut olah raga " jawab ku panjang kali tinggi kali lebar." sudah lah kita ga usah berdebat mbok yo dituruti toh kemauan pak guru Harun gue setuju ya dengan pendapat Hellen bukan berarti gue ga suka dengan pendapat lo ka, gimana baik nya aja deh lagi pula kan kita butuh nilai juga ya kan guys " ungkap Titi ikut nimbrung dalam panas nya perdebatan antara aku dan Ika. " yuk, kita ganti baju olah raga. Kita sudah telat nih ! Nanti kena semprot loh sama pak Harun " ajak ku kepada mereka
" yuk ! " jawab mereka pendek.Kami segera berganti pakaian sengaja kami menunggu suasana kelas sepi karena kami bisa leluasa ganti baju di dalam kelas, tak lama kemudian kami langsung menuju lapangan hijau yang letak nya di samping sekolah. Benar saja kami telat, kedatangan kami disambut senyum sinis oleh pak Harun alamak tatap mata nya menusuk jantung begitu tajam bak elang yang siap menerkam mangsa nya. " maaf pak ! Kami terlambat. Kami boleh ikut olah raga pak ? " tanya ku memberanikan diri. " lain kali jangan terlambat ya ! Sila kan kalian gabung dengan teman - teman " jawab pak Harun cuek. Lalu kami masuk barisan. " anak - anak hari ini kita akan belajar tentang Atletik. Khusus nya lompat jauh " terang pak Harun. Kemudian beliau menjelaskan cara main lompat jauh, setelah itu mempraktikan nya. Satu demi satu nama kami dipanggil dan kami melakukan gerakan sesuai intstruksi nya.
Tanpa kami sadari jam olah raga cepat berlalu. Saat nya pulang ke rumah. " Hellen, Ika, Devi, Yayang kalian jangan pulang lagi, main saja yuk ke rumah ku. Tenang saja di sana sepi ga da siapa pun. Bokap Nyokap gue lagi kerja, mereka pulang nya sore. Ayo lah main ke rumah ya. " ajak Tuti. " anggap lah rumah kalian sendiri biar kalian betah di sana " lanjut nya dengan tatapan yang berbinar - binar sehingga membuat kami tak kuasa menolak ajakan nya. Sementara Aku, Ika, Devi, dan Yayang saling berpandangan menunggu kesepakatan kami. " gimana nih guys ? " tanya Yayang. " ya, gue sih oke lah. Terserah kalian lah gue ga maksa. Gue sih ngekor aja deh " lanjut ku lagi. " hhmmm ok deh let's go guys ! " seru Ika sebagai ketua genk kami. " yeahhh ! " teriak Tuti girang. Tanpa diberi komando kami segera menuju rumah Tuti dengan berjalan kaki. Selama perjalanan kami ketawa - ketiwi karena ada saja bahan lelucon yang dilontarkan oleh Ika.
Akhir nya tiba juga di rumah Tuti. Selanjutnya Tuti membuka pintu yang telah dikunci oleh ibu nya sebelum berangkat kerja. " ayo masuk ! " ajak nya. " jangan sungkan, gue dah bilang kan anggap rumah sendiri ! " seloroh nya. " wahhh ini nih yang gue demen. Anggap rumah sendiri, catet ! Ahahahaha " canda si Devi. " ah lo bisa ja deh ahahaha " seru Tuti. Oh ya guys, bay the way mo minum apa nih ! " kata Tuti sambil membuka rak piring, dia ambil beberapa gelas. " ga usah repot lah keluarin aja yang kamu punya di kulkas ahahaha " ujar Yayang. " gimana kalau jus tomat " gumam yang empunya rumah. " hmm boleh juga tawaran nya, pasti segar ya. Ok deh tapi gue no sugar ya " kata ku ambil buah tomat dari dalam kulkas, dengan cekatan kami membuat jus tomat. Tuti mengeluarkan blender, setelah itu memotong tomat jadi beberapa bagian. Lantas potongan tomat dimasukkan dalam blender, dan juga air. Kemudian Tuti menekan tombol " on " blender pun bekerja dengan baik.
Tombol off telah ditekan menandakan jus sudah siap, ku ambil gelas saji. Ku taruh beberapa potongan es batu cristal lalu ku tuang jus tomat dalam gelas. Hhmm yumy. Sementara Tuti sibuk membuat es jus tomat untuk ny dan jg untuk teman - teman. " ihhhh curang lo ! " teriak si Devi. " curang apa nya sih Dev, lah gue kan dah bilang non sugar jadi ya mohon maaf nih gue sikat abis jus nya ahahaha ! " kata ku membela diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuhan, Izin kan Aku Bahagia Ongoing
General FictionPerjalanan hidup seorang perempuan berjuang membesarkan anak semata wayang nya. Tak semudah membalikkan telapak tangan, ujian demi ujian silih berganti.Mampu kah ia ?