bab 2.

40.8K 2.2K 46
                                    

Haikal mendorong tubuh lelaki di hadapannya

Menatap tajam lelaki yang memandanginya dengan sayu

"Maksud lo.. apa?" Tanya nya pelan

"Gue gila.."
"Gue beneran gila.."
"Gue dominan anjing, kenapa lo buat gue pengen jadi pihak bawah!?" Lelaki bermata kecoklatan itu meninju dinding di belakang Haikal

Dahi haikal berkerut samar

Belum selesai dengan pikirannya, lelaki itu di kejutkan dengan remasan kuat di area selatannya

"Arghhh!!"

Mata nya terpejam otomatis
Bibirnya kembali di lumat kasar oleh Cakra sedangkan kedua lengannya bertengger otomatis pada pinggang lelaki itu

"Mhhh.."

Terbawa suasana, Haikal mulai membalas ciuman Cakra menggigit bibir dan melesatkan lidahnya menyusuri rongga basah Al Cakra

"Mmhh.. ahh.."

Jemari nya meremas pelan pinggang Cakra

Hingga pukulan pelan pada dada nya membuatnya melepaskan ciuman itu

Memandang sekilas lelaki bermata hitam itu kemudian berlutut di hadapannya, dengan tergesa gesa membuka ikat pinggang dan menurunkan celana abu-abu itu sebatas paha

"L-lo mau ngapain!?"

"Ssttt"

"Sesuai dugaan gue ... Gede, bahkan punya gue kalah"

"Ah!"
"Hhhhh.."

Cakra memaju mundurkan kepalanya sesekali menggoda penis besar itu menggunakan lidahnya

Hingga lelaki itu memasukkan milik Haikal hingga menyentuh tenggorokannya

Deeptroat

"Arrghhhh!!!"

Lelehan sperma keluar di dalam mulut Cakra

Lelaki itu mengeluarkan kebanggaan Haikal dan menjilati nya dengan sensual, menepuk nepukkan benda panjang itu pada pipinya dengan pandangan mata sayu menatap wajah lelaki di hadapannya

Berdiri kembali dan merapikan celana Haikal, kemudian lelaki itu meraih rahangnya, mencium singkat dengan lumatan lalu melangkah keluar dari gudang itu

Setelah beberapa menit menghilang, Haikal kembali memasuki kelasnya dengan alasan
"Maaf pak, tadi perut saya sakit"

Pandangannya menelisik seisi kelas, bangku pojok sebelah kanan terlihat kosong itu berarti Cakra belum memasuki kelas

Menunggu waktu pembelajaran sekolah selesai lelaki itu kembali memikirkan kejadian di dalam gudang tadi

"Dia beneran Al Cakra?"

"Ketua geng itu kan?"



•••

"Nanti malem turun cak?" Bara berucap setelah menghembuskan asap rokoknya

Cakra menoleh saat pertanyaan itu di tujukan untuknya
"Turun, Zero nantang in gue balap"

"Gue cabut duluan" ucapnya kembali lalu memakai jaketnya dan pergi meninggalkan base camp

Cakra memarkirkan motornya di garasi rumahnya

"Sepi kayak biasanya" gumamnya

Membuka rumah minimalis berlantai dua dengan cat putih gading

"Tuan muda? Ingin saya siapkan makan malamnya sekarang?"
Seorang paruh baya berjalan dari arah dapur

Cakra menoleh
"Nanti aja bik, mama papa belum pulang?"

"Belum, tuan muda"

"Saya mau ke atas, kalo saya laper saya ambil sendiri. Bibi istirahat aja udah malem"






Cakra membuka satu persatu kancing seragamnya di hadapan cermin berukuran besar

Ingatannya kembali saat adegan ciuman mendadak nya dengan Haikal di gudang sekolah tadi..

sentuhan lelaki itu pada pinggang nya bahkan masih terasa sampai sekarang bahkan bibirnya sedikit bengkak

"Gue bakal dapetin lo gimanapun caranya"

•••

Cakra menuruni tangga, lelaki dengan jaket kulit hitam melirik ke arah meja makan, mama dan papanya duduk tenang, sibuk dengan urusan nya masing-masing

"Al, sini sarapan" Nadia, mama lelaki itu berucap

"Al sarapan di sekolah, udah hampir telat"

"Bukannya kamu memang suka telat?" Ucapan ayahnya membuat langkah kaki nya terhenti

Lelaki itu tidak menoleh
"Ayah tau semua yang kamu lakukan di sekolah, jadi perbaiki sebelum ayah pindahkan kamu ke luar negri"

Lelaki itu tak mengindahkan peringatan ayahnya, berjalan kembali tanpa peduli lalu bergegas menuju sekolah

•••

Jam istirahat pertama berbunyi
Haikal dengan langkah pelan menelusuri lorong menuju kantin, lelaki itu menoleh ke arah lapangan basket saat suara ricuh terdengar

Cakra dan teman"nya sedang bermain basket, seragam sekolah lelaki itu basah dengan keringat rambutnya pun lepek

Haikal terdiam di tempatnya, pandangan lelaki itu tak teralihkan dari objek di depannya

Cakra dengan seksi nya melepas tiga kancing teratas seragamnya lalu mengusak surai kecoklatan milik pemuda itu

Manik kecoklatan milik Cakra berpandangan dengan manik hitam milik Haikal, pemuda itu masih terdiam dengan degup jantung menggila

Cakra menerbitkan seringai nya, jemari lelaki itu dengan cepat melepas seluruh kancing seragamnya, memamerkan 4 pack yang menarik perhatian semua orang

Lelaki yang sejak tadi bertatapan mata dengannya menggelengkan kepala lalu memasuki area kantin

Cakra tertawa karena tingkah pemuda itu, lalu tersadar saat bahunya di tepuk

"Lo tertarik sama si cupu?" Bisik Daren pelan

Cakra kembali menerbitkan tawa nya
"Dia cupu tapi nggak sama batangnya"

Daren cukup terkejut dengan jawaban sahabatnya
"Jangan bilang lo pindah haluan jadi pihak bawah?" Tanya nya dengan mata membulat

Cakra mengangkat kedua bahunya lalu melangkah menuju kantin












Cakra mengangkat kedua bahunya lalu melangkah menuju kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NAUGHTY BOYFRIEND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang