bab 10.

30.7K 1.8K 41
                                    

Tok tok tok

"Al.. keluar dulu ya? Makan"
Elva, ibu dari Cakra mengetuk pintu kamar putra semata wayangnya hampir 10 menit lamanya, wanita itu melirik suaminya uang juga berdiri di sampingnya

"Biarin aja, nanti juga turun sendiri"

Wanita itu menggeleng
"Dia katanya hamil kan mas, aku takut bayi nya juga kenapa napa"

Pria itu terdiam, menghela nafas panjang kemudian mengetuk pintu kamar bercat putih gading itu

"Al, keluar makan"

Tidak ada sahutan.

"Coba kamu hubungin pacarnya, siapa tau dia mau makan"

Alis johan menukik tajam saat mendengar ucapan istrinya

"Aku ga tau nomornya"

"Kamu kan punya nomornya Darenio, tanya aja sama dia siapa tau punya"

•••



Haikal menatap ponsel nya, lelaki itu mengamati room chat nya dengan Cakra.

Kenapa kekasihnya tidak mengabarinya? Pikirnya.

Hingga panggilan telepon dari nomor tak di kenal membuat dahi nya mengkerut heran

Menggeser tombol hijau, lelaki itu mendekatkan ponselnya ke arah telinga kanan.

[Siapa?]

[Saya johan, papanya Cakra, kamu kesini sekarang]

[Maaf, ada apa ya om?]

[Dia gak mau makan, gak mau keluar kamar juga. Kesini sekarang dan bujuk dia]

Sambungan telpon diputus secara sepihak.



Haikal berdiri menatap kedua orang tua kekasihnya yang kini menatapnya tajam

"Bujuk Al, setelah itu temui saya" Johan berujar dingin

Elva tersenyum tipis lalu menyerahkan nampan berisi makanan untuk anaknya

"Pastiin dia makan semua ya, kasian bayinya"

Haikal menegakkan badannya

"Mereka..tau?"

Pemuda itu mengetuk pintu kamar Cakra sambil berujar..
"Cakra.. buka pintunya"

Tak ada sahutan dari dalam lalu beberapa detik kemudian pintu terbuka. Cakra menampakkan separuh badannya, menatap orang tua nya dengan pandangan sengit lalu menarik kemeja bagian bawah Haikal dan kembali mengunci kamar.

"Hah.. anak itu"


•••

Cakra memeluk erat tubuh tegap kekasihnya, lelaki itu mendusal pada leher Haikal.

"Makan dulu ya?" Haikal bertanya dengan jemari yang mengusap usap surai kecoklatan milik kekasihnya

Cakra menggeleng, terus memeluk Haikal hingga lelaki itu hampir kewalahan, nampan berisi makanan di tangan kanannya hampir saja jatuh.

"Makan dulu, kasian baby nya"

Cakra mendongak, wajah sembab lelaki itu terlihat lucu dengan hidung merah.

Haikal tertawa kecil, lantas menggiring Cakra untuk duduk di pinggiran ranjang.

Haikal mulai menyuapi kekasihnya, Cakra menurut saat Haikal menyodorkan sendok berisi makanan ke arah mulutnya.

"Mama papa udah tau" Cakra berujar tiba tiba setelah hening beberapa saat

Haikal mengangguk, jemari lelaki itu bergerak menghapus sisa airmata di wajah kekasihnya

NAUGHTY BOYFRIEND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang