bab 7.

36.4K 1.9K 34
                                    

Cakra memijit bahunya saat dirasa pegal, lelaki itu berjalan menaiki tangga menuju lantai dua.

"Papa dengar kamu jarang pulang, kemana?"

Langkah kakinya terhenti saat suara papanya terdengar

"Nginep rumah temen" jawabnya tanpa menoleh

"Temen berandalan kamu? Mau jadi apa kamu?"

"Mau berteman sama Siapa aja tetep bakal jadi manusia" Cakra kembali melanjutkan langkahnya

Johan, pria paruh baya itu terdiam. Kehilangan kata-kata

•••

Pukul 20.17

Cakra menatap ponselnya yang menampilkan notifikasi chat

[Udah tidur?]

Cakra mendengus, lalu mengetik balasan untuk chat tersebut
[Lo kira gue bayi, tidur jam segini]
[Gue laper, beliin nasi goreng]

[Alamat rumah?]

[Share lock]

Haikal mengetuk pintu bercat putih gading itu, jantungnya berdetak kencang saat yang membuka adalah seorang wanita paruh baya yang ia yakini sebagai ibu dari kekasihnya

"Temennya Al?" Tanya Elva saat menatap pemuda di hadapannya

"Iya tante" angguk nya

"Ya udah langsung naik aja ya, Al nya ada di atas" ucapnya membuka lebih lebar pintu itu

"Makasih tante, saya permisi ke atas"

Haikal kemudian berjalan menaiki tangga, melihat satu persatu pintu bercat sama namun pandangannya tertuju pada pintu bercat putih gading dengan tulisan 'Al'

Mengetuknya dan saat mendengar sahutan dari dalam dia lantas membukanya

"Masuk!"




"Ahhh..."

Suara desahan memenuhi ruangan, Haikal terus menyodokkan jarinya kedalam lubang milik Cakra

Nasi goreng pesanan pemuda itu hanya menganggur di atas narkas

Keduanya lebih memilih melakukan kegiatan panas.. sebenarnya Cakra yang lebih dulu memancing Haikal.

"Nghhh..." Celana pendek yang di kenakan pemuda itu menggantung di kaki kirinya saat kedua kakinya di angkat ke atas oleh Haikal

Kaos hitamnya di lepas, melemparnya asal hingga mendarat di lantai

Cakra mendesah merdu saat sesekali prostat nya terkena ujung jari kekasihnya

"Ahhh.. ohh.."

Dering ponsel Cakra yang beberapa kali di abaikan membuat nya geram , jemarinya meraih ponselnya yang tergeletak di sampingnya

[Nghh.. apaa??]

[Lo di mana cak?]

Suara Riko terdengar dan suara beberapa orang

[G-gue di rumahhhhngg]

[Lo lagi ngapain sih? Gue sama yang lain kesana ya?]

[Gak! Ahh-] Cakra mendesah saat lidah Haikal menyapa tonjolan kecil di dadanya

[Gue sibuk, b-besok aja]

Haikal melempar ponsel pemuda itu ke sembarang arah, hingga mendarat di atas tumpukan pakaiannya

"Ahhhh bajingann lo.."

"Lebih dalemmm.. ahhh.."

"Gue masukin ya?" Haikal bertanya dengan nada rendah, jemarinya di perdalam pada lubang kekasihnya

NAUGHTY BOYFRIEND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang