•••
Tok, tok, tok.
Terdengar suara ketukan pintu. Seisi kelas sontak menoleh ke arah suara tersebut dengan mimik wajah murung.
Raya, dan Rara saling menoleh. Akhirnya orang yang di tunggu datang juga. Guru bahasa Indonesia pun sempat terperanjat kaget, sebab ia sedang asik membaca buku novel.
Guru tersebut berdiri di depan, dan meminta Gerald berdiri di sampingnya.
"Kenapa kamu terlambat lagi, Gerald?" Araya memasang wajah seriusnya menatap anak muridnya tersebut.
"Dan muka kamu, kenapa bisa terluka? Jangan bilang kamu abis berantem?!" cecar sang guru.
Gerald menghela nafas panjang, "pas di jalan hampir keserempet mobil buk, trus jatuh ke injek ranting kayu." Jawabnya dusta.
Tentu saja Gerald tidak berani berkata jujur. Terlebih lagi, empat serangkai menatapnya dengan tatapan tajam dan mengancam. Ia tidak ingin membuat masalah lebih banyak lagi, berharap mereka mengampuninya.
"Makanya, kalau jalan itu hati-hati. Jangan karena penyebab kamu, temen-temen sekelas kamu tidak bisa belajar." Balas Araya.
"Tau tuh, buk. Waktu itu berharga. Malah di terbuang sia-sia waktu ibu, sepuluh menit cuma nungguin dia." Sahut Rara menatap Gerald jijik.
"Bener, buk. Kita ke sekolah mau belajar, bukannya nungguin dia." ujar Alim ikut-ikutan.
"Bener buk."
"Iya buk."
"Hukum aja dia buk!"
"Hukum, hukum, hukum." ucap mereka bersamaan, membuat Araya pusing mendengarnya.
Gerald masih diam tak berkutik, membiarkan mereka yang bersuara sampai habis. Tak peduli dirinya akan di hukum ataupun tidak, kali ini laki-laki itu hanya ingin merebahkan tubuhnya yang terasa sangat sakit di sekujur tubuh.
Entah inisiatif dari mana, hampir seisi kelas melempari dirinya dengan botol air mineral dan kertas. Gerald hanya bisa melindungi wajahnya dengan kedua lengannya.
Araya yang tidak habis pikir dengan kelas pembuat onar ini pun langsung berteriak dengan keras. "BERHENTI!!!!" Menatap satu persatu siswa-siswi yang melempari Gerald.
Seisi kelas pun di buat terdiam dan bungkam. Tak ada yang berani bersuara sedikitpun, bahkan untuk menarik nafas dengan normal saja hanya dengan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gerald vernando | END
Short Story[Cerita kedua mommy!] "Senyuman palsu itu, ternyata unik." ─────────────────────────── Start: 28/April/2023 End: 18/Mei/2023