11 | rumah sakit

47 43 12
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Jarum jam sudah berdetak menuju angka dua belas, yang berarti sudah menunjukkan pukul sembilan malam.

Lagi-lagi ia mendapatkan tamu tak diundang. Gadis itu memakai pakaian piyama berwarna hitam polos.

"Ngapain lagi kamu ke sini?" tanya sang pemilik rumah sembari menuangkan air putih ke dalam gelas di tangan kanannya.

Gadis yang baru saja merebahkan tubuhnya ke kasur milik temannya itu membuang nafas panjangnya.

"Ya, ngapain lagi, kalau bukan mau cerita." Jawabnya.

"Cerita apa lagi? Kamu setiap kali aku ga masuk sekolah, pasti selalu ada kejadian." Timpalnya sembari duduk di tepi kasur menatap temannya itu dengan malas.

"Ya emang begitu, Ray." Katanya, lalu membenarkan dirinya menjadi duduk berhadapan dengan temannya itu.

"Tau ga, Ray? Gengnya si alam kesel banget, gada si Gerald gak masuk sekolah. Trus mereka malah ngerjain guru BK," cerita Rara, membuat Raya menjadi penasaran.

"Berani banget ngerjain tuh guru!" gerutu Raya.

"Namanya juga geng pembuat onar," sahut Rara.

"Lanjut," pintanya penasaran.

"Tau kan, pak Edo? Nah mereka ngerjain pak Edo. Waktu lewat kelas kita, dengan sengaja alam nabrak beliau, trus dia di omelin pak edo. Terus si gerry numpahin minuman di lantai tanpa sepengetahuan pak Edo." Jelasnya menggantung.

"Terus pak Edo jatuh?!" Tebak Raya.

Rara mengangguk kukuh, "habis ngomel-ngomel ke alam kan pak Edo pamit mau ke kantor tiba-tiba jatuh. Sontak orang-orang yang liat pada ketawa, sampai-sampai rambut palsu pak Edo copot." Sambungnya lagi sampai tertawa mengingat kejadian itu.

"Pasti pak Edo malu banget tuh," pikir Raya membayangkan ucapan temannya.

Di tengah-tengah lamunannya, tiba-tiba ponsel miliknya berdering mengagetkan  keduanya.

Dengan cepat Raya mengambil ponselnya, ternyata orang yang ingin dia hubungi lebih dulu menelpon dirinya.

Ada tersirat sedikit rasa senang, kemudian mengangkat telpon tersebut.

"Hallo, kamu uda-"

🦋🦋🦋

Kedua gadis remaja itu sudah sampai ke rumah sakit. Dengan langkah yang semakin cepat, gadis itu sampai juga ke depan ruang UGD.

Gerald vernando | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang