[Arc 1] Chapter 2 : melarikan diri

41 8 0
                                    

Dering mengerikan terdengar jelas di telinganya, membebani kepalanya yang semakin sakit. Didalam kepalanya, kata-kata "lari!" terus menerus bergema, alarm bahaya dibelakang pikiran nya terus meneriakkan ancaman, memenuhi kepalanya yang panik dengan berbagai pikiran untuk lari dari pasukan militer yang mengepung mereka. Mencari celah atau apa saja untuk lari.

Pikiran rasional nya tidak mendengar apapun selain satu kata yang terpahat didalam kepalanya. Aliran adrenalin memenuhi setiap inci tubuhnya dengan ketakutan dan kemarahan yang menggelegak, kemarahan membabibuta yang masih bisa dia tahan. Tapi tidak lama lagi akan meledak. Dia tak mengerti apa masalah mereka, apa yang mereka mau darinya sehingga mereka sampai mengejarnya seperti ini. Apa karena dia seorang mayat hidup? Atau anomali aneh yang ingin mereka teliti?

Pikiran itu memuncakkan amarahnya sampai batas, menyingkirkan semua pikiran rasional nya kebelakang, semua kepanikan nya direduksi menjadi sesuatu yang lain. Memberi makan Agony yang haus akan kemarahan dan penderitaan, memberikannya perasaan untuk menghancurkan. Pandangannya melihat merah, sesuatu dalam dirinya bergejolak ganas. Merobek intinya dengan cakar hitam, mendorongnya melakukan sesuatu yang mengerikan, untuk bertahan hidup dan melarikan diri. Michael tak menyadari bahwa Echor hitam mulai keluar dari matanya dan menuruni pipinya. Semua pikiran panik perlahan digantikan oleh kebutuhan untuk bertahan hidup dan pertumpahan darah.

Lengannya yang melindungi Helpy mulai bergetar dalam intensitas pelan, menggertakkan giginya menahan geram.

Disaat para prajurit itu mulai menembakan lusinan peluru padanya, sesuatu di dalam dirinya membentak.

Dia mengabaikan perasaan sesuatu mengeliat didalam tubuhnya sebelum merobek punggungnya, perasaan bagaimana semua indra-nya meningkat pesat sampai batas tertentu dan perasaan bagaimana Agony membakarnya dari dalam dengan kemarahan. Yang ada didalam pikiran nya hanya satu. Singkirkan semua halangan.
.
.
.
.
.
.
.

Helpy sangat ketakutan saat tentara militer mengepung tuannya, menodongkan senjata yang sangat berbahaya pada mereka, dia juga bisa mendengar deruan mesin helikopter diatas kepalanya. Helpy tahu bahwa tuannya sangat panik dan ketakutan, tapi tuannya masih berusaha melindunginya. Dia bisa merasakan bagaimana lengan tuannya naik dengan sikap perlindungan, melindunginya dari bahaya didepan mereka.

Helpy merasakan sesuatu menetes keatas kepalanya, sepenuhnya mengabaikan fakta bahwa dia bisa merasakan sesuatu, memberanikan dirinya untuk menggerakkan kepalanya dari lengan tuannya, saat itulah dia mendengar suara tembakan kencang dan dia melihat nya, sesuatu keluar dari belakang punggung tuannya, praktis merobek kulit dan baju yang dipakainya. Membuatnya tersentak terkejut, mengencangkan cengkraman nya pada lengan baju tuannya.

Benda yang keluar dari punggung tuannya terlihat seperti sulur logam dari Molten Freddy, tapi lebih besar dan tajam, ujung runcing terlihat cukup kuat untuk merobek sesuatu. Menggeliat diudara seperti makhluk hidup itu sendiri, praktis menangkis semua peluru yang ditembakkan pada mereka.

Dari sana semua kabur bagi Helpy, sekejap tuannya menusuk beberapa tentara terdekat dengan kejam, pada pandangan lain dia melihat tuannya membalikkan mobil-mobil untuk memburu tentara yang mundur, kekacauan benar-benar ada dimana-mana, semua terasa seperti tayangan film yang berlalu cepat didepan matanya. Dalam waktu singkat itu banyak tentara yang jatuh, karena tertusuk tepat dijantung atau terlempar jauh entah kemana. Suara tembakan beruntun tak berhenti sama sekali, berusaha menjatuhkan tuannya yang membabibuta menghabisi setiap tentara yang menghalangi nya. Tak pandang bulu sama sekali untuk menumpahkan darah ditangannya.

Tuannya menyentakkan kepalanya keatas, tepat pada helikopter yang mengeluarkan... Sebuah senjata? Helpy tidak tahu senjata apa itu, tapi senjata itu terlihat berbahaya. Tangan kecilnya tetap mencengkram lengan baju tuannya seperti penyelamat, terlalu takut bahkan untuk menilai apa yang sebenarnya terjadi. Helikopter menembakkan peluru beruntun pada mereka, beruntung tuannya bisa menghindari semua peluru dan menjaga dirinya tetap seimbang. Helpy bisa melihat tentara yang tersisa mencoba menghalangi tuannya dari melarikan diri, yang berakhir mereka mati atau terlempar jauh dari tempat tuannya berada.

Tuannya bergerak mendekati mobil-mobil yang terbalik dan terbakar. Sulur logamnya mencengkram salah satu kendaraan terdekat dan mengangkat nya, seakan kendaraan itu tidak memiliki berat sama sekali. Tuannya memandang helikopter yang masih menembaki mereka, pandangan kesal terpampang jelas diwajah tuannya, Helpy mengedipkan matanya saat menyadari bahwa mata tuannya berwarna hitam dengan pupil yang bersinar ungu tidak wajar. Memancarkan sesuatu yang berbahaya. Cairan hitam juga mengalir keluar dari mata tuannya, mengotori pipi dan pakaian disekitar lehernya. Helpy melebarkan matanya saat menyadari bahwa cairan itulah yang menetes keatas kepalanya.

Dengan pandangan terakhir, tuannya melemparkan kendaraan yang ada di cengkraman nya pada helikopter sebelum berlari menjauh, masuk kedalam kegelapan malam, menjauh dari semua ancaman bahaya yang mengancam mereka. Helpy bisa mendengar sesuatu meledak dan suara benda berat yang jatuh menghantam tanah. Dari balik lengan tuannya Helpy bisa melihat ledakan api dan gelombang kejut yang cukup kuat sampai pada tempat mereka, menggerakkan beberapa pohon yang dilalui tuannya. Membelah malam dingin disekitar mereka.

Sulur logam yang muncul mulai tertarik masuk kembali kedalam punggung tuannya, meninggalkan bercak darah dibaju dan rambutnya, menghilang sekali lagi dari pandangan. Salah satu sulur yang belum masuk mengulurkan sebuah topeng beruang putih pada tuannya sebelum mundur mengikuti yang lain. Helpy mendongak dan melihat tuannya memasangkan kembali topeng pada kepalanya, menutupi wajahnya dari dunia sekali lagi. Lengan tuannya kembali keatas tubuh kecilnya, memeluknya dengan lembut, memberikan janji perlindungan padanya.
.
.
.
.
.

"Tim 1 masuk, subjek berhasil kabur dan menjatuhkan hampir semua pasukan kita, lanjutkan pengejaran?"

"Informasi diterima. Negatif, kembali ke markas, kita lanjutkan pengejaran nanti."

=======================

Michael memikirkan apa yang telah dia lakukan tadi, bagaimana dengan mudahnya dia membunuh setiap prajurit yang menghalangi jalannya. Setelah amarahnya lebih tenang dia menyadari sesuatu, kemampuan yang dia tunjukkan berasal dari Molten Freddy, sulur tajam dari punggungnya, kecepatan, pertahanan, kekuatan semuanya sangat cocok dengan kemampuan Molten. Hal itu seakan menunjukkan bahwa dia menyerap kemampuan itu kedalam dirinya, meng-klaim nya sebagai miliknya sendiri.

Berbagai pertanyaan muncul dikepalanya, membuatnya semakin pusing dan tak mengerti. Hal itu tidak masuk akal sama sekali, bagaimana caranya dia menyerap kemampuan orang lain kedalam dirinya. Atau mungkin ada sesuatu yang tidak dia ketahui, sesuatu didalam dirinya yang menghidupkan nya kembali. Meski begitu, dia tak bisa menghilangkan perasaan bahwa dia sekarang adalah monster tak berperasaan. Membunuh begitu mudah dengan tangannya sendiri.

Menghela nafas pelan, Michael menyingkirkan pikiran itu dari kepalanya, memfokuskan diri nya pada kegelapan malam didepannya, berjalan tak tentu arah menuju kesuatu tempat. Mencari tempat perlindungan untuk nya dan juga Helpy.

Melirik kebawah pada pelukan nya, dia melihat beruang kecilnya itu sedikit kotor dengan darah, juga Echor hitam yang menetes darinya mengotori bulu putih diatas kepala Helpy. Dia baru menyadari bahwa topi hitam Helpy juga menghilang. Mengalihkan pandangannya pada diri nya sendiri, Michael menyadari bahwa dia juga tertutup oleh benda menjijikkan itu, rompi kuningnya terciprat darah dibeberapa bagian dengan kemeja nya juga mengalami nasib yang sama. Echor hitam juga mengotori leher kemejanya. Dia juga tak bisa melupakan robekan dibelakang bajunya, harus mengingatkan dirinya sendiri untuk itu nanti. Mungkin dia harus berhenti sebentar untuk membersihkan dirinya sendiri dan juga Helpy. Semoga saja dia tak bertemu orang asing atau yang lebih buruk, bertemu orang-orang dari organisasi yang memburunya. Michael menyadari bahwa mereka benar-benar menyebalkan.

Tommorow Is Another Day Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang