[Arc 1] Chapter 7 : Rumah Lama

20 7 0
                                    

Michael membawa pirang yang lebih muda kerumah lamanya, yang mungkin sudah sangat terbengkalai mengingat berapa puluh tahun dia meninggalkannya sebelum insiden Sister Location. Rumahnya tidak terlalu jauh dari tempat awal mereka, yang beruntung karena rumah lamanya sangat tersembunyi dari khalayak umum. Bukannya tanpa alasan Williams membuat rumah didalam hutan tanpa tetangga ataupun akses jalan yang mudah. Juga hanya segelintir orang yang benar-benar tahu dimana letak rumah lamanya dan hal itu menjadi poin tambahan yang sangat menguntungkan mereka saat ini.

Entah keberuntungan atau apa, rumah lamanya benar-benar terhubung dengan Circus Baby Entertainment And Rental. Dia mengetahuinya saat menjelajahi kembali tempat itu setelah tidak ada animatronic sama sekali didalamnya, entah kabur atau dijual, dia tidak peduli lagi. Dendamnya terhadap tempat itu tidak surut sama sekali. Disana jugalah dia tahu apa yang Williams lakukan padanya selama ini dan pada anak-anak yang dibunuhnya. Bahkan pada saudara-saudaranya yang lain! Dia ingat saat itu, perasaan bagaimana Remnant didalam tubuhnya bergejolak menanggapi kemarahannya yang membabi buta.

Michael berusaha menghilangkan kemarahannya yang mulai naik kembali mengingat dokumen-dokumen yang dia temukan dikantor bawah tanah Williams. Dokumen tentang adik-adiknya, anak-anak lain yang di bunuh dan tentang sesuatu bernama Agony, yang dia bakar habis dengan kemarahan yang bergejolak pada monster yang selama ini menjadi ayahnya.

"Ini..." pikiran Michael terputus begitu saja saat mendengar suara Ethan disampingnya. Tanpa disadarinya sama sekali, mereka sudah sampai ditempat yang Michael tuju.

Mereka saat ini berada persis didepan sebuah rumah besar 2 lantai dengan dinding yang sudah usang dan ditumbuhi tanaman merambat. Meski dengan keadaan yang mengkhawatirkan tapi entah kenapa rumah itu masih berdiri dengan kokoh selama bertahun-tahun ditinggalkan.

"Ini rumah lama keluarga ku..." Michael berucap pelan pada Ethan sebelum bergerak untuk membuka gerbang yang tertutup, mengeluarkan suara derit karat yang tidak mengenakan, membuat Helpy menurunkan telinganya karena kebisingan yang ditimbulkan. "Sudah lama ditinggalkan dan tidak ada yang tahu tempat ini..."

"Itu... Hal yang bagus?" Ethan disampingnya menatap rumah dengan rasa ingin tahu, meski tatapannya sedikit ditutupi oleh perasaan waspada. Michael tidak mempermasalahkannya, karena secara teknis mereka adalah orang asing satu sama lain. Kewaspadaan masih tetap diperlukan.

Michael dan pirang yang lebih muda berjalan menuju pintu rumah lamanya, meski yang terakhir agak sedikit ragu-ragu untuk mengikuti, halaman yang dulu terawat baik sekarang tampak berantakan dengan ilalang dan rumput liar yang memenuhi hampir seluruh halaman rumah. Ayunan dan perosotan yang ditempatkan disana juga mengalami nasib yang tidak lebih baik, berkarat disana-sini dengan logam yang sudah berlubang dikarenakan usia dan air.

Pikiran Michael dipenuhi dengan kenangan akan adik-adiknya saat melintasi halaman rumahnya sendiri, bagaimana mereka akan berlarian kesana kemari sampai Lizzy terjatuh dan melukai lututnya, dia ingat dimana yang seharusnya menangis adalah Lizzy tapi malah adik laki-laki nya. Membuat dirinya yang lebih muda tertawa pelan sebelum mendatangi adik-adiknya yang terduduk diatas tanah, berusaha mengabaikan tangisan Evan dan suara Lizzy yang mencoba menenangkan tangisannya. Meski tidak berhasil sama sekali.

"Evan! Jangan menangis! Ini hanya luka kecil! Aku baik-baik saja!"

"T-tapi kau terluka Lizzy, itu pasti menyakitkan." tangisan Evan tidak berhenti sama sekali, air mata mengalir di pipinya yang chubby, membuat wajahnya semakin memerah dengan semua tangisannya.

Evan mulai berhenti menangis saat dirinya yang lebih muda menambal luka Lizzy dengan plaster sebelum mencium dahi mereka satu persatu. Tersenyum lebar pada adik-adiknya. Agresi nya saat itu tidak terlalu kentara, sehingga Michael masih bisa mengendalikannya. Meski sejak saat itu Williams lebih sering menyuntikkan sesuatu padanya, tapi dia tidak masalah selagi adik-adiknya baik-baik saja.

Tommorow Is Another Day Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang