[Arc 1] Chapter 9 : Kekhawatiran

24 7 0
                                    

Ethan Membuka matanya perlahan dan menutupnya kembali saat cahaya matahari membutakan matanya sesaat, mengedipkan matanya perlahan, berusaha menyesuaikan penglihatannya yang lumayan buram karena cahaya.

Sekarang setelah pandangannya menjadi lebih jelas Ethan melihat sekelilingnya dengan bingung, sebelum tubuhnya membeku sesaat pikirannya mengetahui bahwa dia berada ditempat asing, ditempat tidur seseorang. Sebelum semua ingatan sebelumnya mengalir masuk kedalam kepalanya, membuat tubuhnya perlahan mulai kembali rileks saat mengetahui bahwa dia berada ditempat Mike. Remaja itu memintanya untuk beristirahat, yang memang sangat dibutuhkan tubuhnya. Sehingga mau tidak mau dia berjalan menuju kamar yang dimaksud dengan bantuan Helpy, dengan Rose di lengannya, tertidur.

Rose!

Tubuhnya secara spontan duduk tegak saat mengingat putrinya, kekhawatiran dan ketakutan langsung menghantam kepalanya kembali sebelum rengekan pelan terdengar dari samping tubuhnya. Mendengar itu Ethan mengalihkan pandangannya kesamping tubuhnya, untuk melihat putrinya berbaring miring menghadap kearahnya. Rengekan pelan kembali terdengar dari Rose, yang tidurnya terganggu karena tindakan spontan Ethan.

Kekhawatiran dan ketakutannya secara bertahap keluar dari tubuhnya saat melihat putrinya masih bersama dengannya, sebelum tangannya secara perlahan menangkup putrinya dan menggendongnya di lengannya. Menggoyangkannya perlahan untuk menenangkan rengekan nya.

"Sssttt... Tidak apa-apa Rosy, ayah ada disini..." Ethan menawarkan kenyamanan pada putrinya, yang mulai berhenti merengek saat mendengar suaranya sebelum dengan perlahan membuka mata birunya kearahnya. Menguap di gendongan ayahnya. Ethan tersenyum menatap putrinya dengan sayang.

Suara menderu seperti mesin yang dihidupkan membuat Ethan waspada kembali, matanya bergerak perlahan dari putrinya kearah suara, hanya untuk melihat Helpy duduk diatas nakas, sedang mengedipkan matanya beberapa kali sebelum menatap kearahnya. Helpy langsung bersinar saat melihatnya dan menggerakkan tangannya kearahnya dengan gembira, tersenyum manis dengan mata yang menutup. Sepertinya beruang itu dimatikan saat dia sedang tidur.

Ethan tidak tahu apa yang harus dilakukan sehingga dia hanya membalas lambaian beruang kecil itu dengan perlahan, yang sepertinya membuat Helpy secara harfiah bersinar ditempat. Senang karena lambaian tangannya dibalas kembali oleh Ethan.

Ethan mau tidak mau tersenyum tipis melihat tingkah Helpy yang menurut nya lucu, beruang kecil itu berdiri dari tempat nya diatas nakas sebelum berjalan menyusuri permukaan nakas tempat dia berada dan melompat turun keatas tempat tidur. Membuatnya sempat panik saat melihat beruang itu turun begitu saja. Yang membuat Ethan sangat terkejut adalah saat Helpy mendarat dengan mulus diatas tempat tidur, beruang kecil itu sepertinya tahu bahwa Ethan khawatir saat tangan kecilnya melambai pelan kearahnya sebelum berlari kecil untuk mendekatinya, Helpy berhenti tepat disamping Ethan, telinganya yang berbulu bergerak perlahan diatas kepalanya.

.
.
.
.
.
.
.

Michael berdiri dengan bodoh didepan mall dengan banyak barang belanjaan disampingnya, hal itu cukup menarik beberapa pasang mata untuk menatapnya. Pasalnya, Mike sudah berdiri disana lumayan lama. Dengan tangan diwajahnya, Mike menghela nafas kasar setelah menyadari sesuatu.

"Bodoh, aku lupa aku tidak memiliki kendaraan..." 

Sepertinya Mike lupa bahwa dia masih asing dengan semua hal disekitarnya. Tebak memisahkan diri begitu lama dari masyarakat membuatnya lupa bagaimana semuanya berjalan.

============================

Ethan berjalan keluar kamar dan menuju lorong, dimana ada beberapa poto berdebu yang digantung dan beberapa pintu dengan warna yang berbeda. Pintu pertama yang berada disebelah pintunya berwarna pink muda, catnya sudah pudar dan mengelupas. Ada beberapa gambar kecil disana sini yang seperti digambar oleh anak kecil. Ada sebuah tulisan ditengah atas pintu yang menarik perhatiannya, tulisannya sudah pudar dan hampir hilang tapi masih lumayan agak bisa dibaca.

Tommorow Is Another Day Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang