29. Suara Hati Alfan

17 4 0
                                    

HAPPY READING


Moza yang baru turun dari kamar dengan pakaian santainya terkejut mendapati Helgaza yang duduk anteng diruang tengah bersama sang Papah. Dalam benaknya dia bertanya-tanya mengapa Helgaza datang kemari.

"Sayang, jangan melamun nak."

Seketika kesadaran Moza kembali kala mendengar Damar yang menegurnya halus. Gadis itu kembali berjalan kearah dapur. Tenggorokannya yang haus karena setengah harian ini dia mengurung diri didalam kamar dengan menonton drakor kesukaannya. Mumpung lagi libur, pikirnya.

"Anak gadis kok penampilannya masih kucel."

Celutukan tiba-tiba membuat gadis itu dibuat tersentak. Menoleh kebelakang dan mendapati Helgaza yang sudah bersandar di dekat lemari pendingin.

"Helga? Ngapain lo disini?"

"Temuin lo. Apalagi?" Helgaza mendekat. Tepat dihadapan Moza cowok itu menatap dalam manik indah milik gadis itu. "Gue kesini mau minta maaf sama lo. Gue tau lo kecewa sama gue waktu itu."

Moza diam hanya mendengarkan.

"Gue tau perasaan gue salah. Gak sepatutnya gue suka sama sepupu sendiri. Gue juga minta maaf soal kejadian malam waktu itu yang hampir celakain lo."

"Udah?"

"Hah?"

"Lo udah bicaranya?"

Helgaza menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "I-iya."

"Perasaan lo ke gue udah hilang?"

"Lagi gue coba."

"Hapus ya, Ga." Moza menghela nafas pelan. "Suatu saat nanti lo bakal ketemu seseorang yang lebih baik dari gue."

"Jelas! Mungkin juga lebih cantik dari lo."

Plak!

"Aww!! Kok lo mukul gue?!"

Moza mendengus. "Ya lagian gue lagi serius lo malah bercanda."

Helgaza terekekeh. "Mencairkan suasana yang tegang."

"Za."

"Hmm.."

"Lo maafin gue kan?"

"Enggak!"

Mata Helgaza melotot dan berdecak. "Kok gitu?" sesaat kemudian perasannya tidak enak saat mendapati Moza yang tersenyum jahil.

"Beliin gue ice cream coklat baru gue maafin."

Nah, kan! Sudah dia duga!

"Iya. Eh, tapi mau tanya serius sama lo."

"Tanya apa?"

"Lo jadi tunangan sama Kak Rendra?"

Pergerakan Moza yang hendak menuangkan air terhenti. Gadis itu menatap Helgaza lamat sebelum akhirnya mengangguk pelan. "Jadi."

Helgaza duduk dihadapan Moza. "Lo terima ini asal dasar cinta atau paksaan?"

...

Seminggu sudah ujian sekolah dilaksanakan, dan hari ini adalah hari terakhir mereka ujian juga hari terakhir mereka sekolah sebelum nantinya perpisahan.

"FINISHING!!"

"YEAY SELESAI!!"

"AKHIRNYA KITA BISA TERBEBAS DARI BANYAK TUGAS!!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KITA BERBEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang