03

375 43 1
                                    

Happy reading...



Prang!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prang!!!

Taeyong dengan cepat menoleh ke arah sumber suara, yang berasal dari piring dan gelas yang jatuh menghantam lantai. Pecahan berhamburan. Detik selanjutnya, pria yang duduk di meja yang berjarak tiga kursi darinya itu terhempas ke lantai. Di dorong oleh seorang gadis yang memakai seragam pelayan kafe.

Dan adegan selanjutnya, lebih mencengangkan lagi. Gadis itu mengambil jus dari meja lain dan menyiramkan isinya pada gadis yang duduk di meja yang sama dengan pria tadi. Adegan klise, yang sebenarnya lebih pantas muncul di drama-drama korea.

Ada apa dengan pria-pria zaman sekarang yang suka sekali berselingkuh? Dan ada apa pula dengan para gadis yang tidak bisa mengontrol emosi dan memilih mempermalukan diri sendiri hanya karena pria-pria keparat seperti itu? Taeyong sama sekali tidak habis pikir.

Belum selesai yang satu, ada lagi keributan lain yang terjadi di meja sebrang. Karena lebih dekat dengan mejanya, Taeyong sekilas bisa mendengarkan percakapan mereka. Sepertinya, kali ini sang gadislah yang berkhianat. Memiliki seorang tunangan sekaligus kekasih lain yang kebetulan berada di dalam kafe yang sama dan kini menuntut penjelasan.

Sepertinya Taeyong harus meralat pikiranya tadi. Pria dan wanita sama saja. Yang satu ini malah adu fisik, karena pria yang sepertinya bersetatus sebagai kekasih, menghantam pria satu lagi sang tunangan dengan kepalan tangannya. Hanya saja, pasangan yang satu ini tidak terlalu ribut seperti pasangan yang tadi.

Kini si gadis pelayan sudah meninju wajah kekasihnya sampai bibirnya berdarah. Berlanjut dengan caci maki dan saling teriak. Lalu di akhiri dengan penyiraman ronde ke dua yang kini dilakukan oleh si gadis selingkuhan.

Taeyong menyaksikan semua itu dengan rasa muak. Bisakah mereka tidak melakukan semua itu di tempat umum? Setidaknya, tidak di depannya. Baiklah, siapa yang mau repot-repot peduli dengan pendapatnya?

Taeyong memalingkan wajah. Memilih memandangi deretan buku di rak kecil di sampingnya yang memajang buku-buku biografi para tokoh terkenal sambil menyeruput cool blue-nya yang baru datang. Cairan sirup berwarna biru itu terasa sangat menyegarkan. Kini kepalanya mulai mendingin kembali Taeyong meraih salah satu buku di rak dan mulai membaca.

"Karena dia sudah menyalahi aturan di sini, membawa masalah pribadi di tempat kerja, membuat keributan yang jelas yang akan merusak nama kafe ini yang bahkan baru dibuka. Tidak bisa mengontrol emosi dan menimbulkan masalah finansial. Dia pikir berapa harga gelas-gelas dan piring yang dipecahkannya itu? Kami terpaksa harus mencari pegawai baru lagi. Dan itu bukan hal yang mudah."

Taeyong yang awalnya malas-malasan mendengar ocehan kakaknya, akhirnya mengangkat wajah dari smoked chicken sandwich-nya yang lezat luar biasa, dan menelan makanan di dalam mulutnya begitu saja.

COFFEE PRINCE (Jaeyong) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang