22

258 37 1
                                    

Happy reading...



Musim panas tahun berikutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Musim panas tahun berikutnya...

"Hei, Jaehyun bisa kau keluar sebentar? Ada sesorang yang berani menyumbang seratus ribu won asalkan dia bisa memelukmu." Baekhyun melongokkan wajah dari pintu dapur dan menatap Jaehyun dengan pandangan memohon.

"Tubuhku tidak di sewakan," sahut Jaehyun malas, tetap melanjutkan pekerjaanya mengaduk adonan.

"Orangnya cantik sekali. Kau tidak akan kecewa," bujuk Baekhyun lagi.

"Itu tidak memberi perbedaan. Lagi pula dari mana dia tahu tentangku?"

"Mungkin dia sering datang ke sini dan pernah melihatmu?"

"Menyusahkan saja," sungut Jaehyun.

"Keluarlah, Jaehyun. Sebentar saja. Beri dia satu pelukan dan kau bisa kembali bercinta dengan adonanmu. Aku janji tidak akan mengganggumu lagi. Ya?" Baekhyun mengatupkan kedua tangan di depan wajah, memasang raut memelas.

"Dengan mengadakan acara ini saja kau sudah sangat menggangguku," Jaehyun melanjutkan gerutuannya, dengan kesal melepas celemek, melemparnya ke konter, lalu berjalan ke luar, diikuti Baekhyun yang langsung memamerkan cengiran lebar.

Hari ini kafe mereka mengadakan free hug day. Para pelanggan akan memilih karyawan yang ingin mereka peluk, mendaptkan kopi dan menu lainya dengan gratis. Tapi, wajib mengisi kotak sumbangan dengan jumlah di atas seribu won, yang tujuh puluh lima persennya akan disumbangkan ke panti sosial.

Ada banyak peminat, dan keributan dari orang-orang yang mengantre membuat Jaehyun memutuskan bergelut di dapur kesayangannya, menolak menampakkan wajah apalagi ikut berpastisipasi.

"Itu orangnya," tunjuk Baekhyun, mengarahkan telunjuknya pada seorang gadis yang berdiri membelakangi mereka.

Yang bisa dilihat Jaehyun hanya rambut coklat gelap yang tergerai sepunggung, summer dress oranye lembut dengan motif bunga-bunga kecil berwarna putih, dan kaki jenjang yang dibalut stiletto tujuh senti. Tubuh itu sekilas tampak familier. Dengan penampilan yang anehnya terasa asing.

Jaehyun bergerak mendekat. Dia sedikit menundukkan kepala hingga hidungnya bisa menghirup aroma gadis tersebut. Aroma yang kemudian menjawab semua keraguan yang sempat datang.

"Nona, kalau kau berniat memelukku, sebaiknya cepatlah. Aku sedang sibuk." Jaehyun mengucapkannya dengan nada ketus, tapi diikuti senyum geli di sudut bibir.

COFFEE PRINCE (Jaeyong) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang