04

345 38 0
                                    

Happy reading...



"Kakak"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakak"

Taeyong berteriak keras saat pintu kamar kakaknya terbuka, memperlihatkan ruangan berantakan dengan lantai yang nyaris tak terlihat. Karena dipenuhi dengan barang-barang yang berserakan.

Baekhyun dengan cepat membekap mulut adiknya tersebut. Mendorongnya masuk ke dalam kamar, dan menutup pintu itu rapat-rapat.

"Jangan ribut Taeyong! Bukan kita saja yang tinggal di sini!"

Taeyong menggeliat untuk melepaskan tubuhnya dari cengkraman kakaknya yang cukup kuat itu. Taeyong berdiri menghadap Baekhyun dengan kedua tangan di pinggang, disertai dengan tatapan menuduh.

"Kau masih saja seperti ini ternyata! Apa kau menyembunyikan sifatmu yang menjijikan ini dari semua orang? Berpura-pura menjadi Lee Baekhyun yang cantik, anggun, elegan, dan bersih?"

"Dan tega-teganya kau membohongiku, bilang kalau kau tinggal di apartemen!"

Baekhyun hanya mengangkat bahunya tanpa rasa bersalah.

"Ini kan cukup layak untuk di sebut sebagai apartemen." ujarnya.

Taeyong mendengus dan berbalik. Mencoba mencari tempat untuk mendudukan bokongnya. Namun nihil. Tidak ada area kosong yang cukup untuk menampung tubuh mungilnya.

Kalau bukan ditutupi oleh tumpukan baju yang entah itu kotor atau bersih, pastilah di tutupi oleh majalah fashion, kotak-kotak makanan cepat saji, sepatu, dan tas yang bergelimpangan, dan entah benda-benda apa lagi.

Satu-satunya tempat yang rapi adalah meja riasnya. Yang di penuhi oleh botol-botol, tube-tube, kotak parfum, dan seperangkat alat make-up nya yang tampak mahal. Taeyong memutar bola mata, menemukan kasur yang nyaris tidak kelihatan lagi, lalu mendorong tumpukan baju di atasnya ke sudut, agar dia bisa duduk.

"Bagaimana bisa kau tahan tidur di ruangan seperti ini?" keluh Taeyong sambil menjepit hidung dengan ibu jari dan telunjuk untuk memblokir bau-bau yang tidak enak. Untuk mencegah indra penciumannya.

"Terbiasa." ucap Baekhyun acuh.

"Lagi pula aku berniat membersihkannya sekarang. ucap Baekhyun sambil tersenyum licik.

"Sekarang?" ulang Taeyong, yang tau maksud keji di balik kalimat yang di ucapankan oleh kakaknya itu.

Baekhyun tersenyum manis, penuh bujuk rayu. Tapi Taeyong sudah terlalu pintar untuk bisa dibodohi oleh kakaknya lagi.

COFFEE PRINCE (Jaeyong) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang