12

225 28 0
                                    

Happy reading...


Taeyong dengan hati-hati membawa nampan besar yang menampung piring-piring dan gelas-gelas tinggi yang nyaris menutupi penglihatannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong dengan hati-hati membawa nampan besar yang menampung piring-piring dan gelas-gelas tinggi yang nyaris menutupi penglihatannya. Dia tidak henti bekerja dari tadi karena pelanggan yang terus berdatangan tanpa jeda. Tapi setelah ini dia bisa menarik napas lega, setidaknya sementara, karena Chanyeol sudah mengambil waktu istirahat untuk makan siangnya, jadi mereka bisa bergantian sebentar.

Taeyong hanya bisa menatap ke depan karena pandangannya ke samping terhalang gelas, dan dari sanalah dimulainya malapetaka. Dia tidak melihat kaki seseorang yang tiba-tiba terentang, menyebabkannya tersandung, dan seketika kehilangan keseimbangan.

Piring-piring dan gelas berjatuhan, makanan dan minuman berceceran ke mana-mana, dan kepalanya hampir ikut menjadi korban kalau saja seseorang tidak memeganginya dan menahan laju tubuhnya dengan cepat.

"YAK! Kau tidak bisa lihat jalan dengan benar ya? Lihat, bajuku jadi kotor karena ulahmu!"

Taeyong mengenali suara melengking itu, bahkan sebelum dia melihat wajah si pemilik. Jung Renjun.

"Oppa, kau tidak bisa cari pelayan yang becus sedikit ya?!" seru gadis itu lagi, ke arah seseorang yang berdiri di belakangnya. Saat itulah dia sadar bahwa Jaehyun-lah yang sedang merangkulnya.

"Minta maaf." suara Jaehyun terdengar mengancam, penuh rasa marah, membuat Taeyong refleks menggigil ketakutan.

"Maaf_______"

"Bukan kau!" potong Jaehyun, meraih siku Taeyong dan membantunya sampai bisa berdiri dengan benar.

"Tapi kau, Renjun. Minta maaf padanya."

"Op____Oppa______"

"Aku melihat apa yang kau lakukan," desis Jaehyun, tidak memperdulikan orang-orang yang kini menonton mereka.

"Minta maaf sekarang juga!" bentaknya, dan Renjun sontak terlonjak kaget.

"Maafkan aku," ujar Renjun dengan terpaksa.

"Bicara yang sopan! Dia lebih tua darimu!"

"Ma___maafkan aku_____Eonni_____"

Taeyong mengangguk, masih setengah syok atas kejadian itu. Jaehyun kemudian melepaskannya dan Baekhyun bergegas mendekat, gantian memeganginya.

"Ikut aku ke ruanganku. Aku perlu bicara denganmu," perintah Jaehyun pada Renjun.

"Aku akan mengurus ini semua," ucap Chanyeol, meremas bahu Jaehyun.

COFFEE PRINCE (Jaeyong) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang