23

576 41 7
                                    

Happy reading...



"Oppa!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oppa!!!"

Jaehyun mendongak saat pintu ruangannya terbuka dengan suara keras, diikuti dengan kemunculan Renjun dan suaranya yang sangat nyaring.

"Taeyong bil_____Kak Taeyong bilang," ralat Renjun cepat.

"Kau adalah gay karena kau merasa trauma terhadap sikap posesifku padamu. Dan dia bilang kalau semua orang pernah memergokimu berciuman dengan seorang pria di dapur dan kau juga tidak tergoda oleh rayuannya. Apa kau benar-benar gay? Apa kau benar-benar takut pada wanita karena aku?" Renjun mengucapkan semuanya dalam satu tarikan napas.

"Bisa kau tarik napasmu dulu dan ulangi semuanya dari awal? Aku tidak bisa menangkap apa yang kau ucapkan?" ucap Jaehyun.

Renjun menjatuhkan dirinya ke atas kursi. Menarik napas sesuai yang diperintahkan, lalu menjelaskan semuanya kembali dalam versi lambat.

Gay? Terpergok berciuman? Menolak godaan? Mata Jaehyun membelalak. Apa-apaan itu semua?

Bukan berarti semuanya tidak terjadi, tapi semua orang sepertinya memahami hal tersebut dengan cara yang salah.

"Pertama, aku tidak gay. Kedua, aku memang berciuman, lebih tepatnya dipaksa berciuman, oleh Johnny. Ketiga, aku memang menolak Taeyong, tetapi untuk alasan berbeda."

"Bagaimana aku bisa yakin bahwa kau bukan gay?" Renjun tetap tidak melepaskan topik itu dengan mudah.

Jaehyun menghela napas malas.

"Karena aku menyukai seorang gadis. Apa itu cukup?"

"Siapa? TAEYONG?" pekik Renjun, tampak menerima kenyataan itu dengan sama horornya seperti saat adiknya itu mempercayai kemungkinan bahwa dia gay tadi.

"Kau lebih suka aku menjadi gay atau menyukai seorang perempuan?"

"Tapi aku tidak menyukainya!"

"Yang menyukainya aku, bukan kau," Jaehyun menekankan.

"Mari pahami satu hal ini. Aku tidak mungkin berhenti menyukai seseorang hanya karena kau tidak menyukai pilihanku. Terutama jika kau tidak menyukainya hanya karena alasan kekanakan seperti dia tidak cukup cantik untukku."

Renjun merengut.

"Jadi, kau benar-benar menyukai Taeyong?"

COFFEE PRINCE (Jaeyong) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang