"nanti siapa ya yang jadi teman eza .." eza bergumam sambil menggerakkan kedua kakinya yang mengantung di ayunan.
"WOY BERHENTI!"
saat sedang asyik-asyiknya berkhayal dan berbicara sendiri tiba-tiba eza mendongkak saat mendengar suara ribut dari luar area taman bermain.
terdapat segerombolan anak-anak dengan seragam merah putihnya yang terlihat sedang menghadang anak kecil berkaca mata nobitanya.
melihat salah satu tangan anak tersebut terangkat seperti ingin memukul, eza dengan kaki pendeknya berlari kearah mereka.
"JANGAN PUKUL!" eza berdiri dihadapan anak berkacamata tadi dan menatap tajam tiga anak laki-laki yang terlihat lebih besar dari mereka.
"kamu awas, jangan ganggu." ujar salah satu anak yang lebih tinggi itu.
"AYAH AKU POLISI!" teriak eza membuat ketiga anak itu terlihat sedikit takut mendengar kata polisi.
"AKU ADUIN AYAH NANTI BIAL KALIAN MASUK PENJALA!" eza dan aksen cadelnya.
mendengar hal itu ketiga anak itupun berlari karena takut dengan ancaman milik eza.
wajah eza terlihat puas karena berhasil berbohong. xixixi padahal ayah eza hanya dokter bukan polisi.
"makasih ya .." kata pelan anak laki-laki berkacamata itu.
eza membalikkan badannya untuk menghadap anak berkacamata tadi dan segera memasang senyumannya.
kata bunda kalau ketemu teman baru, eza harus senyum.
"thama-thama umhh ..." eza terlihat bingung untuk memanggil anak itu.
"nama aku kavin," ucap anak itu membuat eza mengangguk semangat.
"hai kaving! aku eza!" ulur tangan eza bermaksud untuk bersalaman.
"kavin bukan kaving." kavin membalas uluran tangan tersebut.
"telselah! kita temanan ya kaving!"
••
"kaving!"
"kaving, main yuk!"
eza dengan baju kodoknya terlihat berdiri di depan pagar kayu putih memanggil-memanggil temannya yang bernama kaving eh kavin.
"nama aku kavin, eza." kavin membuka pintu pagar rumahnya kemudian berdiri di hadapan eza yang kini menampilkan cengiran tak bersalahnya.
"ayoo maiin!" eza menarik tangan kavin menuju taman yang tidak jauh dari perumahan mereka.
sebelumnya perkenalkan ini adalah dua orang anak yang berteman. iya eza sih menganggap kavin sebagai teman tidak tau dengan kavin sendiri.
ada ezakial gladwin anaknya mama sandra yang lucu sekali ya walaupun agak lemot dikit tapi banyak yang suka sama eza kok.
terus ada kavindra juvenal yang sering eza panggil kaving itu anak berkacamata yang eza tolong dua bulan lalu.
"kaving kalau gede mau jadi apa?"
"jadi polisi."
"oooh" jawaban panjang eza berikan.
saat ini mereka sedang duduk diayunan sambil menikmati es krim potong yang baru saja mereka beli.
"kamu gak nanya aku?" tanya eza membuat kavin menatapnya.
"tanya apa?"
eza mengerucutkan bibirnya, "tanya aku kalau gede mau jadi apa gituuu, kaving!"
"iya deh,"
"eza kalau gede mau jadi apa?"
"jadi dinosaurus!" balas antusias eza membuat kavin jadi tidak tega untuk mengatakan jika dinosaurus sudah punah.
"kenapa mau jadi dinosaurus?" tanya kavin.
"gak papa, iseng aja ehehhe!"
ah harusnya kavin sudah menduga jawaban eza.
••
"kaving benelan mau pindah?"
malam itu eza dengan baju tidurnya dan robot dipelukannya berlari menuju rumah kavin yang berada tepat di depan rumahnya.
kavin yang tiba-tiba ditanya mengerjapkan matanya kemudian melihat eza yang sudah menangis.
"eza kenapa nangis?"
"kaving mau pindah hiks!" eza mengusap air matanya.
"kata mama, kaving mau pindah jauuuuh!"
"nanti kalau kaving pindah, eza sama siapa?" eza dengan linangan air matanya melihat kearah kavindra.
"eza ikut aku pindah aja?" berniat ingin memberikan solusi malah menyesatkan ananda kavin ini.
"emang boleh?"
"hmh kaya nggak bisa deh," kavin mengaruk rambutnya karena merasa bersalah.
"kaving jahaaatttt!"
"tapi eza ... nanti kalau udah besar aku bakal balik lagi ke sini kok," jelas kavin membuat mulut eza sedikit terbuka.
"oh?"
"jadi eza tungguin aku di sini ya, nanti kalau udah besar kavin jemput." kavin memberikan senyuman hangatnya.
"janji?" eza menyodorkan jari kelingkingnya kehadapan kavin.
"janji!" kavin mengaitkan jari kelingkingnya pada kelingkingnya eza.
"jangan bohong ya, kaving!"
kavin mengangguk kemudian mengacak-acak rambut eza.
"iya nggak bohong, eza!"
ah begitulah kisahnya eza dan kavin yang harus berpisah karena orang tua kavin harus bertugas di kota lain.
tapi kavin berjanji bahwa saat besar nanti ia akan kembali dan berteman kembali dengan ezakial gladwin.
![](https://img.wattpad.com/cover/332575457-288-k368409.jpg)