bunyi ombak menemani langit malam yang sayangnya tidak ada satupun bintang yang muncul. walaupun begitu, langit malam masih nampak cantik karena ada satu bulan yang menerangi malam.
asahi dan junkyu, dua pemuda yang melarikan diri dari hiruk pikuk kehidupan kota dan berakhir di sebuah pantai yang berada di ujung kota.
"sayang banget gak ada bintang," adalah gumaman milik pemuda yang kerap disapa asahi.
di sampingnya, junkyu duduk dan menatap asahi-nya dari samping. tangan seputih susu milik junkyu mengelus satu lebam yang tercipta pada pipi tirus milik asahi.
"sakit enggak?" tanyanya.
"sedikit," jawab seadanya asahi. "bentar lagi bakal hilang kok, kak kyu jangan khawatir." asahi tersenyum seolah berkata bahwa lebam yang ia dapatkan adalah hal biasa.
junkyu memutuskan untuk mengangguk dan membawa tubuh kecil asahi untuk ia peluk. menaruh dagunya untuk bertumpu pada kepala asahi, tangannya juga mengelus surai hitam kelam milik asahi.
asahi menyamankan dirinya dalam pelukan milik junkyu.
"bunda nyuruh aku buat ngajak karina jalan-jalan," tutur junkyu.
"hidup kita sedih, ya?" tanya asahi.
asahi mendongkak kemudian mengelus pipi junkyu. membuat junkyu kini menunduk dan menatap kedua netra coklat milik asahi.
"banyak yang enggak ngerestuin kita," asahi terkekeh karena ucapannya. "bunda kakak bahwakan semesta dan tuhan juga enggak ngerestuin kita."
"aku capek kak kyu."
"aku capek setiap hari selalu dapat pukulan dari ayah. rasanya badanku mau hancur," racau asahi membuat junkyu semakin mengeratkan pelukannya.
"aku juga sama, sahi."
"rasanya aku mau mati setiap bunda selalu nuntut aku untuk nerima semua permintaan beliau," junkyu menghela nafas. "aku mau ngelawan tapi selalu kalah dengan ucapan mutlak bunda."
asahi melepaskan pelukan mereka kemudian berdiri membuat junkyu melihatnya bingung.
"ayo!" uluran tangan asahi berikan kepada junkyu.
junkyu yang masih bingung tetap menerima uluran tangan dari sang kekasih. asahi tersenyum kemudian menggenggam erat tangan junkyu dan mulai berjalan menuju bibir pantai.
"kak junkyu tau?"
"tau apa?"
kini kaki telanjang mereka sudah diterpa oleh ombak yang berjalan menuju bibir pantai. rasa dingin tidak membuat asahi maupun junkyu untuk pergi menjauh.
"hal paling bahagia dalam hidupku adalah aku bisa hidup selama ini dan menjadi pacar kakak," asahi menatap junkyu-nya.
"aku gak pernah nyesel untuk suka dan ngejar-ngejar kakak biar jadi pacar kak kyu," tukas asahi. "dan kak kyu alasan kenapa aku masih bertahan hidup sampai sekarang."
junkyu tersenyum tipis kemudian mendekatkan dirinya pada asahi. mengelus surai asahi kemudian melayangkan satu ciuman pada kening pemuda leo itu.
"asahi terima kasih karena sudah bertahan selama ini," adalah kata junkyu yang kemudian memeluk tubuh kecil asahi.
asahi mengangguk. "terima kasih juga untuk kak junkyu-nya sahi yang masih kuat sampai sekarang,"
mereka melepaskan pelukan kemudian saling mengunci tatapan satu sama lain.
"mari di kehidupan selanjutnya kita bertemu lagi, ya?" pertanyaan asahi layangkan.
"pasti. kita harus ketemu di kehidupan selanjutnya." jawab junkyu sambil mengusap pipi asahi.
"di kehidupan selanjutnya semesta dan tuhan harus mendukung kisah cinta kita, biar nanti akhirnya tidak menyedihkan."
genggaman tangan milik mereka semakin mengerat takkala kaki mereka terus melangkah pada tengah pantai.
hingga akhirnya tubuh mereka menghilang diantara ombak-ombak yang berdatangan.
junkyu dan asahi adalah dua orang yang sama-sama lelah dengan kejamnya dunia. mereka memilih untuk mengalah pada semesta yang tidak merestui hubungan mereka.
kepada laut, terima lah asahi dan junkyu. biarkanlah mereka bersatu walaupun sudah tidak ada lagi raga dan nyawa.
"aku mencintaimu, asahi."
"aku juga mencintaimu, kak junkyu."
epilog
"junkyu hyung cepatan!"
pemuda yang tubuhnya dibalut sweater rajut warna coklat itu memanggil hyung keempatnya yang sedari tadi masih berada di dalam kamarnya.
"junkyu hyung!"
sekali lagi pemuda itu memanggil sebab manajer hyung sudah menyuruh mereka untuk turun dan berangkat menuju lokasi syuting.
suara pintu terbuka membuat asahi siap-siap ingin mengomel.
"iyaaaaa sabar," ucap junkyu sambil merapikan hoodie supreme miliknya. "yuk!"
"lama banget sih, hyung." asahi menatap kesal junkyu.
"iya maaf," junkyu pun menggenggam tangan kurus asahi dan mulai berjalan keluar dari dorm.
entah perasaan apa ini, namun asahi dapat merasakan bahwa detak jantungnya bergerak dengan cepat dan lagi kedua pipinya terasa panas.
"sasa kamu sakit?" tanya junkyu karena tiba-tiba pipi asahi memerah seperti kepiting rebus.
asahi menggeleng.
"ah kirain," tangan junkyu mengelus surai milik asahi. "kalau sakit bilang hyung, ya."
"kalau sakit kasih tau kak kyu, ya."
kenapa semuanya terasa begitu deja vu bagi asahi. sebenarnya mereka ini siapa?
