yosahi - bahagia

266 27 6
                                    


















































"mau sampai kapan?"

seseorang dengan tubuh yang dibalut kemeja berwarna coklat yang ia padukan dengan koas putih mendongkak saat merasakan sesuatu yang dingin mengenai pipi kirinya.

yoshi mengambil minuman bersoda itu dari tangan asahi kemudian membukanya dan segera meneguk setengah dari isi kaleng tersebut.

asahi memutuskan untuk duduk di samping yoshi yang terlihat kacau. ya walaupun masih tetap terlihat tampan namun hey lihatlah kedua matanya yang dihiasi dengan lingkaran hitam di bawahnya.

"sampai kapan mau nutup mata tentang kelakuan pacar kamu, yoshi?" asahi meneguk minumannya dan pandangan lurus menatap air mancur yang berada tepat ditengah-tengah taman milik fakultas ilmu budaya.

yoshi terkekeh membuat asahi menoleh kehadapan pemuda berdarah jepang tersebut.

"kamu sendiri sampai kapan bertahan dihubungan toxic itu?" pertanyaan yoshi lontarkan membuat asahi kembali memusatkan pandangannya pada air mancur.

"kita sama-sama bodoh, ya."

"tetap bertahan sama orang yang jelas-jelas sering nyakitin kita," tukas asahi membuat yoshi diam-diam mengiyakan dalam hati.

yoshi dan asahi adalah dua orang yang kurang beruntung dalam kisah percintaan mereka.

yoshi memiliki seorang pacar yang jelas-jelas sering selingkuh secara terangan-terangan. namun yoshi tidak dapat berbuat banyak, sebab yoshi terlalu lemah untuk memutuskan pacarnya yang sekarang.

sedangkan asahi ia terjebak dalam hubungan toxic yang di mana asahi seringkali mendapatkan lebam pada beberapa tubuhnya.

asahi ingin menyerah namun ia tak begitu yakin, sebab jika asahi memutuskan untuk menyerah pada hubungan tersebut mungkin saja sang mantan pacar akan berlaku yang tidak-tidak.

asahi sekali lagi menenguk minumannya kemudian berdiri dari duduknya.

"aku duluan," pamit asahi. "putusin karina. jangan biarin dia menahan kamu buat bahagia, yoshi."

••

"nangis lagi?"

seakan deja vu, asahi mendongkak saat sebuah sapu tangan ada di hadapannya. dan ia menemukan yoshi lah yang menyodorkan sapu tangan tersebut.

"makasih," asahi mengambil sapu tangan tersebut dan segera meng-elap air matanya.

yoshi pun duduk di samping asahi dan menatap lamat pemuda yang sama-sama memiliki darah jepang seperti dirinya.

yoshi mengeluarkan satu plester luka dari kantong saku kemejanya kemudian mengambil tangan kanan asahi membuat si pemilik tangan sedikit terkejut.

tanpa banyak kata, yoshi membuka plester luka tersebut kemudian segera memasangkannya pada punggung tangan asahi yang terlihat tergores dengan sedikit darah mengering.

"nanti kalau mandi jangan lupa dilepas," ucap yoshi setelah selesai memasangkan plester tersebut.

asahi mengangguk.

"aku putus sama karina," gumam yoshi yang masih bisa asahi dengar.

terlihat yoshi menghela nafas kemudian mengukir satu senyuman.

"aku kira setelah putus dari karina aku bakal susah move on, tapi ternyata gak juga tuh. malah rasanya beban aku jadi berkurang setelah putus dari karina," jelas yoshi dan asahi masih setia mendengarkannya.

"selamat," sahut asahi. "selamat karena kamu berhasil buat bahagia dan berhenti nyakitin hati kamu sendiri, yoshi." lanjutnya.

yoshi mengangguk. "kamu sendiri kapan?"

asahi terlihat bingung.

"kapan mau putus dari heesung dan pacaran sama aku?"

tawa asahi pecah karena perkataan yoshi. entahlah kenapa perkataan tersebut terdengar begitu lucu ditelinga asahi. padahal baru beberapa menit yang lalu yoshi berucap ia putus dengan karina, namun kini pemuda itu malah mengajak dirinya berkencan.

"emang kamu mau pacaran sama aku?" tanya asahi dan tanpa beban yoshi mengangguk.

"iya. aku bisa lebih baik dari si heesung yang suka tiba-tiba main tangan sama kamu," yoshi mengambil tangan asahi untuk ia genggam. "kamu sendiri yang bilang sama aku, jangan biarin orang lain menahan kamu buat bahagia,"

"jadi kamu juga harus melepas heesung yang nyata-nyatanya gak pernah ngasih kamu kebahagiaan,"

"kamu pantas buat bahagia. dan aku bisa bikin kamu bahagia, hamada asahi." ucap penuh keyakinan kanemoto yoshinori membuat sudut bibir asahi terangkat dan membentuk sebuah senyuman yang manis.

"coba."

"huh?"

"coba buat aku bahagia, yoshinori."




































sapa yang naik perahu heesung asahi, xixixi!

liris ; asahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang