Awestruck?

83 15 5
                                        

Selamat membaca...
Maaf jika ada kalimat yang gak nyambung dan salah kata.

Jena kembali ke Jeandral, yang dengan sabar menunggu Jena. 

Jeandral yang mendengar suara mendekat padanya, dia mendongakkan kepalanya dan melihat Jena yang begitu...

"Jena,kamu terlihat.... Hebat." terang Bosnya itu kepada Jena. Jeandral memberi Jena senyuman hangat dan lembut, itu membuat diri Jena merasa luar biasa. Tak perlu lama Jeandral tersadar dari kekaguman nya dan ucapan tadi yang mungkin beda arti.
"Aneh kenapa diri gue kayak gini, jarang jarang gue kayak gini ke yang lain. Apa gue su-?." pikir nya dalam hati terhenti sebab Jena menyuruh dia bergegas untuk pergi ke rumah Klien nya.

"Ayo tuan, kita terlalu lama untuk menemui Klien mu." ucap Jena dengan tersenyum.

"Mari ke depan." ucap Jeandral dan bergegas keluar mendahului Jena. Jena pun hanya mengikuti Bosnya itu yang berwibawa melewati karyawan lain nya. Ada karyawan yang berbisik tentang Jena dan Bosnya yang Jena dengar. "Mereka sangat cocok yah." "Duh seperti pasangan sempurna." "Tuan Jeandral sangat tampan." "Jena dan Jeandral jika memiliki anak pasti anaknya Visual semua." Ujar karyawan karyawan yang membuat pipi Jena merona merah,dan berlari sebab dia sudah ketinggalan langkah Jeandral yang sudah mau memasuki lift untuk ke Lantai 2.

Setelah mereka berdua masuk lift Jeandral menatap Jena yang mana pipi nya masih memerah. "Lucu sekali." gumam Jeandral yang membuat Jena bertanya-tanya. Apa yang bos nya gumam kan, Jena lucu? Wah tidak pipi nya semakin memerah. Jeandral yang sadar akan hal itu.

"Apa kamu baik baik saja Jena? Kamu sakit yah? Kok pipi mu menambah jadi merah. Tanya nya kepada Jena, yang membuat Jena ingin menggetok kepala bos nya itu. Apa dia tidak sadar? yang membuatnya begini tuh DIA SENDIRI. Sebelum Jeandral mendapatkan jawaban Lift terbuka dan mereka sudah sampai di lantai 2. Jeandral dan Jena pun keluar lift dan berjalan ke Luar gedung.

Diluar itu terlihat Mobil Sport Hitam yang membuat Jena melongo. Ada yang menghampiri mereka yaitu Satpam yang bernama Sumanto. Karna itu Jena melihat di papan namanya.

"Tuan ini kunci mobilnya." Ucap nya tersenyum dan membungkuk kepada Jeandral.

"Ya, terimakasih." ucap Jeandral dingin? Apa dia seperti ini kepada orang lain? Kenapa jika ke Jena tidak seperti itu. 'Aneh' pikir Jena.

Beberapa menit kemudian, Jena berada di dalam mobil mewah Jeandral, berangkat untuk menemui Klien.

Hening. Tetapi Jeandral mulai mengeluarkan Pembicaraan tentang Pekerjaan.

"Keluarga Abdullah baru saja pindah ke AS dari Dubai dan mereka kaya raya." Ucap Jeandral.

"Tapi, apa kebutuhan mereka?" tanya Jena.

"Mereka ingin seseorang mengadakan pesta tahun ini dan kita harus mendapatkan mereka!" jawab Jeandral dengan bersungguh-sungguh.

Jena mengangguk dan pembicaraan tentang pekerjaan berhenti berakhir untuk sementara. Jena dan Jeandral terdiam dalam kecanggungan.

"Sial, baru kali ini gue ngerasa Canggung. Gue akan memulai pembicaraan lagi supaya Jena nyaman dan tidak canggung." Ucap Jeandral dalam hati. Jeandral pun bicara lagi.

"Jadi, ceritakan tentang dirimu Jena. Apa kamu sudah menikah?" Ucap Jeandral bertanya.

Hati Jena tenggelam, tapi Jena memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya kepadanya.

"Ya, tapi suami ku sudah meninggal beberapa tahun yang lalu selama perjalanan ke Eropa." Jawab Jena dengan mimik muka sedih jika di ingat. Jawaban Jena membuat Jeandral terdiam sejenak.

"Saya minta maaf... Jena." ucap nya merasa bersalah atas pertanyaan nya itu.

"Tidak usah. Saya merasa lebih baik sekarang. Waktu menyembuhkan segalanya! Dan di tambah lagi, aku tidak sendirian. Aku tinggal dengan anak ku yang tampan dan aku menyayangi nya walaupun dia bukan anak kandungku." Ucap Jena tersenyum ceria yang membuat Jeandral terhanyut dalam senyuman itu, tak lama Jeandral pun mengangkat kedua sudut bibirnya dengan matanya yang mulai menjadi sabit yang indah.

"Itu bagus sekali! Saya ingin sekali bertemu dengan nya suatu hari nanti." Ucap Jeandral yang tak luput dari senyumannya tadi. Berbeda dengan Jena, Jena kaget mendengar kata-katanya.

"Kamu baik sekali mengatakan itu. Tapi... Kamu tidak sungguh-sungguh, tentunya?. " Ucap Jena dengan masih wajah kaget nya.

"Saya bersungguh-sungguh. Mengapa kamu meragukan itu?" terang Jeandral.

Sebelum Jena dapat menjawab, mobil berhenti di luar rumah besar. Kalian berdua melangkah keluar.

"WOW! tempat ini... MEGAH!" Ucap Jena ternganga melihat kemegahan rumah ini. Jeandral melihat Jena yang ternganga itu dan terkekeh lucu,pasalnya muka Jena seperti anak kecil menggemaskan.

"Hahaha! Tunggu saja sampai kamu masuk." ucap Jeandral. Tak lama Jeandral pun terlebih dahulu melangkah masuk dan di susul oleh Jena. Dan bertemu seorang pelayan yang mengantar Jena dan Jeandral ke ruang duduk. Jena melihat pasangan yang tampak anggun bergabung.

"Jeandral! Senang bertemu dengan mu lagi!" Ucap pria itu dengan Senang dan tersenyum kepada Jeandral.

"Saya yang senang. Seeyan, Leeba, kenalkan dia Jena, Manager acara-ku." Ucap Jeandral memperkenalkan Jena terhadap sejoli ini. Mereka memberi Jena senyuman hangat dan ramah.

"Kalian memiliki rumah yang indah. Kuanggap kalian ingin menjadi tuan rumah pesta di sini?." ucap Jena sambil tersenyum kepada mereka.

"Ya! Tapi mari bahas itu nanti. Kami merayakan Idul Fitri hari ini dan baru saja akan makan siang. Kalian berdua harus bergabung dengan kami." Ucap Leeba ramah.

"Oh, kami tidak yakin kami punya waktu-" ucapan Jeandral terhenti di saat Jena menangkap mata Jeandral dan menatap nya. Jeandral langsung mengerti Isyarat ku.

"Ehem! Yang saya maksud adalah... Tentu saja, kami bisa ikut! Kami ingin sekali!" Ucap Jeandral dengan senyum nya.

"Bagus sekali! Ayo!" Jawab Seeyan.

Pasangan itu membawa aku dan Jeandral ke ruang makan mewah dan aku akhirnya menikmati makanan yang luar biasa!

"Jena, kamu harus mencoba hidangan penutup Idul Fitri spesial kami. Silahkan pilih apa yang akan kamu coba terlebih dahulu." Ucap Leeba dan mengasongkan dua hidangan. Hidangan pertama yaitu Basbousa kue yang di rendam dalam sirup jeruk, di isi dengan kelapa dan jeruk. Hidangan kedua yaitu Kunafa makanan penutup yang di rendam dalam sirup manis, di lapisi keju. Dua duanya terlihat sangat enak, tetapi ada yang lebih menarik lidah nya untuk mencoba yaitu Kanafa, akhirnya Jena mengambil hidangan kedua yaitu Kanafa.

"Ini terlihat enak!" ucap Jena tersenyum. Jena mengigit nya dan segera merasa di bawa ke surga pencuci mulut.

"Aku bisa melihat kamu sangat menyukai nya. Aku sangat senang! Makanan ini...ini mengingatkan kami pada rumah." Ucap Leeba. Wajah Leeba yang tadinya Senang jadi berubah menjadi sedih dan Seeyan dengan lembut meraih tangannya.

"Apakah itu sulit? Pindah ke AS?" Tanya ku lembut.

"Kami mencintai Amerika Serikat, tapi agak... kesepian,kau tau?" Jawab Seeyan menatap ku.

"Tidak mudah bagi mereka untuk berada jauh dari orang yang mereka cintai. Tidak heran mereka mengadakan pesta ini." Pikir Jena.

"Aku ingin bercerita sedikit." ucap Jena yang membuat Leeba dan Seeyan menoleh padaku, penasaran.

TBC....

Penyelesaian mengetik 08.55
Senin, 1 Mei 2023.

Akan di Up pada : Senin, 8 Mei 2023

Semoga kalian suka,ini 1085 words

Jangan lupa Votmen Yo Brow, Jaga kesehatan kalian yah💗

14 Mei. Jaga kesehatan kalian yah❤️

A young mother? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang