lanjutannn...
Kalau ada salah dalam ketikan mohon maaf yow
"Apakah ini caramu menilai kandidat, Richard?!" Ucap nya marah.
Jena berbalik dan melihat seorang wanita yang tampak mengintimidasi di pintu.
"Caroline, aku- aku-" ucap Tn.Dickison gugup dan kurasa hati nya sedang tidak membaik.
"Aku akan mengambil alih wawancara dari sini. Kau boleh pergi." Ucapnya dengan wajah tegas dan marah.
Tuan Dickinson bergegas pergi dan Caroline memasuki ruangan sambil tersenyum.
"Jadi, Jena. Aku Caroline, Kepala Koordinasi Acara. Bicaralah dengan aku tentang jeda waktu pekerjaanmu dan mengapa kau cocok untuk pekerjaan ini." Ucap Caroline
Jena menjelaskan semuanya. Di akhir wawancara,dia benar benar terkesan oleh mu.
"Aku senang kamu cukup berani untuk masuk ke pasar kerja lagi. Aku merasa kamu aka sempurna untuk posisi ini." Ucap nya sambil tersenyum hangat terhadap ku.
"Tunggu.... Apa itu berarti...aku mendapat pekerjaan ini? Aku sekarang... Manajer acara di sini?" Ucapnya sungguh membuat dia melongo,ngebug+ kecampur seneng juga.
"Memang!" Jawab Caroline dengan tersenyum hangat, jawabannya mampu membuatku antusias mengeluarkan kata 'HORE' yang keras. Caroline menyeringai melihat antusiasmemu.
"Aku akan memandumu pada awalnya,tapi kamu akan melapor langsung ke CEO kita, Tn. Jeandral Carlton." Ucapnya ramah.
"Aku sudah tidak sabar" ucap Jena dengan semangat karena kegirangan sudah di terima bekerja.
Caroline sangat ramah dan baik menurut ku. Jena ingin sekali lebih dekat dengannya,eh apa boleh ya?
10menit kemudian
Aku menjabat tangan Caroline dengan percaya diri dan pulang, penuh kemenangan.
**********************************
Keesokan harinya,aku bangun dengan segar dan penuh tekad memulai pekerjaan baru ku.
"Kesan pertama bertahan seumur hidup! Aku harus tampil terbaik ke kantor hari ini! Apa yang harus aku kenakan?" Gumam nya.
"Oh iya,aku akan mengenakan Pakaian Favorit ku yang bagus"ucapnya dengan semangat,dan beralih menyiapkan baju yang dia maksud tadi lalu bergegas ke kamar mandi.
20 menit kemudian aku sudah siap dengan semuanya. Sarapan sudah bahkan menyiapkan sarapan untuk anak tampan ku juga sudah.
"Sungguh tampilan yang menginspirasi Astaga! Pekerjaan Baru Jena Si Ceria ini datangg!" Teriak nya kegirangan dan penuh semangat.
"Aku harus mengantarkan Juna terlebih dahulu."
"Juna jangan lupakan Sarapannya" teriak Jena terhadap anak nya itu.
"Iya bunda,Juna udah beres sarapan nih." Ucap Arex terhadap ibunda nya
"Ini bunda bawakan bekal untuk mu yah sayang,jangan lupa di habiskan." Ucap Jena lembut kepada Arex.
"SIAP LAKSANAKAN BUNDA CANTIK" lontar semangat dan tegas dari Juna kepada Bundanya Jena.
Jena terkekeh mendengar teriakan yang penuh semangat dan tegas dari anak nya.
Setelah mengantar kan Arex ke sekolahnya,Jena bergegas pergi ke kantor. Setibanya di kantor, Caroline menyapa mu dengan hangat.
"Jena, kamu terlihat luar biasa! Aku terkesan! Kamu begitu sangat cantik" Ucap Caroline dengan berbinar binar.
Bukan hanya Caroline saja yang berbinar binar menatap Jena,tetapi pegawai di sana terlihat sama seperti Caroline.
Jena menyeringai lebar, merasa senang dengan pakaian yang Jena sendiri pilih.
"Ayok ikut sekarang. Aku akan memberimu tur singkat di tempat ini." Ucap Caroline
"Ayok,aku akan senang tur bersama mu" ucap ku antusias.
Caroline mulai mengajak aku berkeliling kantor. Saat melewati lemari persediaan, dia tiba tiba mendapat telpon.
"Jena, aku terlambat untuk rapat, jadi aku harus bergegas." Ucap Caroline
"Bisakah kamu mengambil sampel koin dekorasi untuk Pernikahan Keluarga Winston dari lemari itu dan meletakkannya di meja Jeandral." Ucap Caroline dengan terburu buru.
"Baik lah" ucapku menimpali.
Saat Caroline pergi, aku memasuki lemari persediaan yang gelap dan meraih sakelar lampu. Sebuah tangan mendarat di tanganku saat itu.
"AHHHH! Siapa ini?!!" teriak Jena kaget. Jena melompat mundur dan secara tidak sengaja merobohkan rak sampel, membuat barang-barang terbang kemana-mana.
"Berhenti bergerak." Ucapnya kepada ku, aaa ini suara seorang pria. Pria itu menyentuh siku Jena dan Jena refleks terpicu.
"MENJAUH DARIKU!" ucap Jena berteriak. Saat Jena berbalik untuk keluar, Jena tersangkut beberapa map dan akan jatuh.
"YA TUHAN!"
Tiba-tiba,sebuah tangan mendarat di punggungku dan memantapkan ku, setelah itu Jena mendengar bunyi klik tombol. Lampu menyala.
"Apa kamu baik baik saja?" tanya pria itu kepada Jena. Jena memperhatikan wajah pria itu dan tergagap sejenak. Bagaimana gak tergagap, wajah tampan nya mampu membuat Jena nyaman untuk memperhatikan wajah dan rahang yang tegas itu. "Pahatan yang sempurna. Dia terlihat seperti Malaikat! Astaga!" gumam Jena di dalam hati.
Saat Jena terpesona olehnya, pria itu memijat rahangnya, menatap Jena dengan rasa ingi tau.
"Kamu memiliki hook kanan yang mematikan." ucapnya memberhentikan diriku dari pesona nya.
"Tapi aku tidak bermaksud memukul mu. Itu hanya refleks. Maafkan aku." ucap Jena dengan merasa bersalah.
"Tidak apa-apa, saya tidak menyalahkan mu. Lagi pula saya yang bersembunyi di kegelapan." ucap pria itu menimpali.
"Saya belum pernah melihat mu sebelumnya. Apa kamu baru di sini?" sambungnya.
Akupun menjawab nya. "Ini hari pertamaku bekerja di sini. Aku adalah Manajer Acara baru." ucapku sambil tersenyum.
"Ahaa! Selamat Datang di tim." timpalnya memberiku selamat.
Aku tersenyum dan kebetulan melihat sampel yang di tugaskan Caroline kepada mu dan mengambil nya.
"Terimakasih." ucap ku terhadap pria itu.
"Sampai jumpa. Aku harus meletakkan ini di meja Tuan Jeandral." sambung ku dan tersenyum kearah pria tadi.
Pria itu mengerutkan kening, tampak geli, dan mengikuti mu keluar dari lemari.
"Kamu.... belum pernah bertemu Jeandral sebelumnya bukan?." pertanyaan nya membuatku berbalik menghadap pria tadi.
"Belum.. aku hanya berharap dia tidak menakutkan." ucap ku sedikit bergidik ngeri dan tersenyum.
"Saya harap TIDAK ada yang berpikir dia menakutkan!" timpal pria itu yang membuat ku mengerutkan alis,sebab dia menekan kata TIDAK di dalam pembicaraan nya, tapi yasudah lah semoga aja begitu.
Caroline kembali pada saat itu.
"Jena, kamu masih di sini? Aku bertanya tanya apa kamu tersesat-" ucap Caroline terhenti di saat dia melihat ada orang lain di sisi Jena dan membuat dia sedikit kaget.
"Ah! Ku lihat kamu sudah bertemu Tn Jeandral." sambungnya yang membuat ku melongo dan bertanya tanya, apa maksudnya?
Aku memberinya tatapan bingung saat dia menyeringai. Aku tidak bisa menahan wajahku yang memerah.
TBC...
See u di up selanjutnya
Selesai pengetikan pukul 15.36
Sabtu 29 April 2023Akan di Publish pada : Minggu, 30 April 2023
Jaga kesehatan nya yah,jangan lupa votmen💗

KAMU SEDANG MEMBACA
A young mother?
Storie breviNingning feat Jeno or Jaemin [SLOW UPDATE] "Aku tau ini berat, tapi sungguh sampai akhir masa hidup ku saja aku tetap mencintaimu Ajena Laksamana. Aku akan terus memeluk mu istriku walau nanti aku tiada duluan!" - Damar Alander. "Kamu telah menjadik...