Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka saat itu tengah galau di ruang depan, mendengar suara lembut yang sangat familiar di telinga membuat mereka terkejut bukan main.
"MAMAA" teriak Ollie, ia bangkit dari kursi dan langsung menerjang tubuh Hao untuk dipeluknya, diikuti yang lain juga.
"Mamaaa, mama kemana ajaa huks" itu Yujin ia menangis lagi.
"Maaf ya sayang, mama telat pulangnya. Soalnya tadi ban mobil bibi Kim bocor, ." jelas Hao. Ia merasa bersalah sekali kepada anak - anaknya. Padahal ia bisa pulang 2 jam lebih awal.
Ollie masih tidak bersuara, ia mengusel - nguselkan kepalanya di perut Hao. Menghirup aroma baju Hao yang sangat memabukkan.
"Memangnya mama kemana?" tanya Seungeon sambil mendongakkan kepalanya menatap Hao.
Hao yang ditanya kebingungan lalu memiringkan kepalanya "Lho memangnya Licky tidak bilang?"
"Bilang ap.." tanya Ricky tetapi terpotong karena kedatangan saudaranya yang lain.
"MAMAAA" itu Brian, Gyuvin dan Yunseo. Mereka ternyata telah pulang dari MisiMencari Mama Hao.
"Sayang.." ucap Hao lembut. Mereka kembali menerjang tubuh Hao dengan pelukan erat.
"Mama kemanaa aja huks, mama kok baru pulang?" itu Yunseo.
"Lho kalian semua gak tau? Licky tidak bilang pada mereka, sayang?" Hao menatap Ricky lembut.
Ricky yang ditatap pula oleh yang lain pun mendadak gugup "beri tahu apa mama? Licky gatauu."
MALAM SEBELUMNYA
Setelah Hao selesai menjahit pakaian dan membereskan benda - benda berserakan diatas meja, ia langsung menuju tempat tidur yang berisi sang anak yang sedang tidur.
Tapi sebelum itu, ia melirik ke arah lemari di depannya. Hao teringat sesuatu, ia harus memindahkan semua pakaiannya ke tempat lain. Karena lemari tersebut sudah bolong didalamnya, pantas karena usia lemari tersebut sudah sangat tua.
Dengan pelan, Hao memindahkan semua barang - barang di lemari itu sampai tak bersisa.
Awalnya ia bingung mau taro dimana pakaian - pakaiannya karena kamarnya tidak besar, alhasil ia memilih untuk menaruh semua pakaiannya di bawah kolong kasur. Setidaknya sampai 2 hari, beruntung kolong tersebut tidak kotor atau berdebu karena Hao sering membersihkannya.
Tak lupa ia melapisi dengan koran terlebih dahulu barulah ia menaruh pakaian - pakaiannya disana. Pakaian Hao juga tidak terlalu banyak, jadi kolong nya bisa muat.
"Besok aku harus cari tukang buat benerin lemari ini" gumam Hao.
Kerjaan selesai, baru ia tidur. "Maafin mama ya nak, belum bisa jadi orang tua yang baik buat kamu dan saudara - saudara kamu. Mama sayang Licky" Hao kembali mengecup dahi putranya sebelum ia ikut masuk ke alam mimpi.
