ᵐᵃˡᵃᵐ ⁱⁿⁱ🔞

2.7K 188 16
                                    

Kagak ada ehem - ehem sih🗿
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hanbin yang masih dalam wujud monster itu hanya menatap datar seberapa jauh tuan Hong terpelanting.

Sampai ia tak menyadari . . .

"Hanbin" Hao benar - benar keluar dari rumah dan menghampiri sosok monster Hanbin.

"HAO . . . JANGAN KELUAR, SAYANG. ITU BERBAHAYA" Ibu Hao berteriak. Hao menengok ke arah Ibunya, ia menggelengkan kepalanya dengan wajah sendu menandakan bahwa ia masih ingin berada di sana.

Hanbin mendengar suara lembut yang memanggilnya langsung berbalik. Ia melotot kaget melihat istri tercintanya itu sudah berada disana dan sedang menatap dirinya.

"Ha- Hao"

Inilah bodohnya Hanbin, ia malah ketakutan sendiri. Lalu berlari pergi ke arah hutan masih dengan wujud monster nya itu.

"HANBIN" detik itu juga Hao dengan tubuh lemah yang habis melahirkan juga pergi ke arah hutan untuk mengejar suaminya.

Sedangkan Ibu Hao ia hanya memandang dua sejoli itu sendu. Ia ingin menghentikan anaknya tapi mengingat sifat keras kepala yang dimiliki Hao, anak itu pasti tidak akan menurut.

Jadilah dengan berat hati, ibu Hao merelakan anaknya pergi menyusul Hanbin.

Ibu Hao bergegas pergi melawan arah untuk menyusul suaminya yang tadi terpelanting jauh dan masih belum kembali. Sebelum pergi, ia menggunakan sebuah mantra ke arah rumahnya yang berisi ketujuh bayi Hao yang sedang tidur.

"Suamiku yang malang. Inilah akibatnya jika memancing amarah Sung."
___________________________________________

Hao berjalan tertatih - tatih menelusuri hutan dan sesekali berlari. Tapi area bawahnya yang sehabis melahirkan menyebabkan ia berkali - kali meringis kesakitan.

"Hanbin-ah, kamu dimana?"

"Aku tahu tadi itu kamu."

"Aku mohon muncullah."

"Jangan pergi terlalu jauh."

"Shh ah . . ." Hao memegangi perut bawahnya. Dia sudah tak mampu lagi berjalan. Yang ia lakukan sekarang adalah terduduk di bawah tanah sembari memegangi perutnya.

"Jangan tinggalkan aku . . ." lirih Hao, ia mulai berbaring di tanah.

Sejujurnya jarak Hanbin dan Hao saat ini sangat dekat. Tapi, rasa takut Hanbin saat ini lebih besar daripada rasa beraninya untuk keluar dari persembunyiannya dan menemui istrinya yang tengah merintih kesakitan itu.

"Tolong aku, Alpha" lirihnya lagi. Tubuhnya sudah meringkuk di tanah dengan bagian bawahnya yang terus mengeluarkan darah.

Dari balik semak, ia melihat dengan jelas darah yang terus mengalir dari kaki Omega-nya. Hanbin sudah tak tahan lagi, ia tidak mungkin membiarkan istrinya dengan keadaan seperti itu. Tak peduli dengan apa yang akan terjadi kedepannya. Ia harus menolong cintanya itu. Meskipun agak terlambat.

Dengan secepat kilat, kini Hanbin sudah memeluk tubuh lemah Hao. Menyingkirkan kedua tangan Hao dengan lembut yang mencengkram erat perutnya. Lalu menyingkap sedikit baju Omega-nya memperlihatkan perut yang agak membesar sehabis melahirkan.

Hanbin langsung meletakkan tangannya di perut Hao. Pusarnya dikelilingi oleh kelima jari Hanbin, lalu menekan perut Hao agak kuat.

"AKHH . . . SAKITTHH . . ." Hao yang tadinya lemas sampai tak bisa membuka mata kini dibuat histeris karena ulah Hanbin. Tangan mungilnya memegangi tangan besar Hanbin bermaksud agar dominan itu melepaskan tangannya yang sedang menekan kuat perutnya.

MAMA HAO | BOYS PLANET or ZB1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang