ᴬˡᵖʰᵃ ᴴᵃᵒ?

2K 235 32
                                    

WEH INI KEMARIN GADA YANG KETIPU KAN•

•GEGARA GW TULIS END•

•CERITA INI MASIH LANJUT YAK•

•MASIH PANJANG CERITANYA•

•NGOKE🌚•
___________________________________________

Hao saat ini berada di sebuah tempat misterius lagi. Ia berada di sebuah tempat yang persis seperti di mimpinya waktu itu.

Apa ia sedang bermimpi? Ah sudahlah, ia ingin menjelajahi tempat ini.
Ia maju beberapa langkah dari tempatnya berdiri. Betapa terkejutnya Hao karena ia berada di atas bukit yang dibawahnya ada danau yang sangat luas dan jernih.

Setelah merasa cukup melihat danau dibawahnya itu, ia memundurkan tubuhnya beberapa langkah. Namun, punggungnya menabrak sesuatu, tidak terlalu keras namun cukup bikin Hao kaget.

Dan datang lagi. . .

Sepasang tangan besar memeluk dirinya dari belakang. "Bagaimana? Tempat ini cantik dan indah seperti dirimu, kan" Hao merasakan sosok itu meletakkan dagunya di bahu kanan Hao lalu pipinya dicium lagi oleh sosok itu. Cepat sekali kejadiannya.

Ini dejavu yang ke 3x.

Hao segera menolehkan kepalanya ke arah kanan dan akhirnya, kali ini ia dapat melihat rupa sosok itu yang tak lain dan tak bukan adalah . . .

"Hanbin" kini tubuh Hao sudah tidak dikekep lagi oleh pria itu.

"Jadi... Selama ini yang meluk aku itu kamu ya? Waktu di pantai juga" Hao bertanya pada Hanbin yang kini sudah berada tepat dihadapannya.

Hanbin terkekeh "baru nyadar? Memang selama ini kamu ngira siapa yang meluk kamu?"

"Eum. . . Kalau di pantai aku kira cuma halusinasi. Kalau di mimpi aku kira cuma bunga tidur" jawab Hao.

"Positive thinking sekali kamu" Hanbin mencubit hidung Hao gemas. Sedangkan si manis memegang hidungnya yang habis dicubit.

"Tentu saja aku yang memelukmu, tidak ada pria lain yang bisa menyentuhmu selain diriku tau" Hanbin menarik pinggang ramping Hao, kini mereka sudah tak ada jarak. Tubuh mereka sudah menempel.

Hao terkekeh ia teringat perkataan Hanbin ini mirip dengan kejadian ia pergi ke rumah kakek Seo. Dimana ketujuh anaknya sangat posesif terhadap dirinya. "Kalian mirip sekali."

"Tentu saja, aku kan papa nya" jawab Hanbin, kedua tangannya masih berada di pinggang Hao.

Hao tersadar "um, memangnya kau tau aku bicara apa?"

"Anak - anak kita, sayang" jawab Hanbin sembari membalikkan tubuh Hao. Lalu ia peluk dari belakang dengan posisi kedua tangan di perut Hao. Hao kini bersandar di dada Hanbin.

"Curang, kau bisa baca pikiran ku ya" Hao cemberut.

"Suamimu ini hebat, sayang" Hanbin menggoyang - goyangkan tubuh mereka berdua.

"Anak kita banyak sekali ya, ada tujuh biji" Hao mengangkat tangannya ke depan lalu membuat jari - jarinya berjumlah tujuh.

Hanbin terkekeh, ia lalu menelusupkan wajahnya dileher Hao "iya, spermaku hebat kan."

Hao membelalakkan matanya, lalu memukul tangan Hanbin yang berada diperutnya "heh, apa - apaan ngomong kek gitu."

Hanbin tak mengindahkan kemarahan Hao, ia malah melanjutkan lagi ucapannya "muka mereka rata - rata miripnya ke kamu." ujar Hanbin dengan raut yang dibuat seakan - akan sedang sedih.

MAMA HAO | BOYS PLANET or ZB1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang