"Mama juga tidak tahu, sayang." jawab Hao. Matanya tidak bisa terbuka sempurna karena ulah angin yang ribut itu.
Mereka semua semakin mencengkram erat Hao entah itu cardigannya, pinggangnya, celananya maupun tangannya.
Hao berusaha menenangkan mereka bertujuh. Jujur, meskipun dirinya juga agak takut sekarang.
Angin masih berhembus kencang. Entah apa yang sedang terjadi didepan sana.
Tak lama kemudian, suasana kembali seperti sediakala. Angin yang bertiup kencang tadi sudah tidak ada. Pandangan mereka sudah kembali normal.
Tapi, pemandangan didepan membuat mereka semua tercengang. Kecuali Hanbin tentunya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Itu apa, mama?" tunjuk Yunseo.
"I- itu . . ." Hao terpaku.
Hanbin kemudian kembali dengan pipi memerah dan keringat bercucuran.
Anak - anak malah mundur ketika melihat kedatangan Hanbin.
"Papa?" panggil Brian takut - takut, si kecil itu memilih bersembunyi dibelakang mamanya.
Hanbin tersenyum "tidak apa - apa, jangan takut padaku. Ayo, sekarang masuk kesana. Katanya mau ke Polis, hmm" Hanbin menunjuk ke arah portal yang tadi dibuatnya.
