ᵏᵉᵇᵉⁿᵃʳᵃⁿ ᵇᵃʳᵘ

1.9K 262 32
                                    

BAB INI SAMPAI BAB SETERUSNYA JANGAN BACA PAKAI NALAR MANUSIA YA 😘

Untuk kesekian kalinya, Hao terbangun dari tidurnya karena mimpi yang sama lagi.

Mimpi yang datang semenjak ia memegang cincin yang katanya dari pria bernama Hanbin itu.

Dalam mimpi ia melihat sosok monster yang sangat menyeramkan dan menakutkan. Auranya gelap dan hitam. Tapi saat sosok itu menatap kearahnya, bukan tatapan marah yang Hao dapati, melainkan tatapan sendu dan sedih.

Ah Hao jadi ingat perkataan pria itu beberapa hari yang lalu.

"KITA KETEMU LAGI DISINI KAPANPUN KAMU MAU, AKU AKAN MENUNGGUMU."

Ia bimbang apakah ia ingin pergi atau tidak.

Hati kecilnya berkata ingin pergi menemui pria itu lagi. Ia penasaran apakah mimpinya, cincin dan pria itu saling berhubungan atau tidak. Tapi ia juga takut. Takut menerima fakta baru yang tidak masuk diakal nya.

Beberapa hari ini sejak menemui pria itu, selalu saja ada orang yang mengantarkan makanan pada keluarganya. Pas ditanya dari siapa, si pengantar menjawab "tidak ada nama, tuan."

"Apa aku harus bertemu dengannya lagi? Aku penasaran" lirih Hao.
___________________________________________

Sore ini, ia benar - benar bertekad untuk bertemu sosok pria yang terus mengganggunya hampir 5 hari ini.

Ia juga sering tidak fokus dalam mengerjakan pekerjaannya karena mimpi yang terus mengganggunya itu.

Selesai beberes rumah, Hao mengambil tas belanjanya. Entah nanti jadi belanja atau tidak, yang penting bawa saja dulu. Juga biar anak - anaknya tidak curiga.

Saat akan melangkah keluar dari kamar, ia teringat sesuatu. "Apa aku harus memakainya?"

Lalu masuk lagi dan melihat sebuah cincin di lacinya. Ia melihat sebentar cincin itu, lalu memakainya. Di jari manis. "Cincin, jangan nakal ya." ia mengelus lembut cincin yang kini terpasang indah di jarinya itu.

Hao bergegas pergi keluar rumah dan berjalan agak buru - buru. Saat mendekati tempat waktu itu, ia berjalan normal lagi. "Apa dia benar - benar menungguku?" Hao bergumam.

Matanya melirik kearah laut nan luas disana. Kaki jenjangnya melangkah untuk melihat laut itu lebih dekat. Indah sekali batinnya. "Ah, tenang sekali. Pemandangannya sangat cantik." ujar Hao sembari merentangkan kedua tangannya.

Saat tengah asik menikmati suara ombak di pantai itu, tiba - tiba ia merasakan sebuah lengan melingkari pinggang rampingnya dan memeluk tubuhnya erat. "Cantik dan indah seperti dirimu, sayang" sebuah suara berat yang tak ia kenali muncul tepat dibelakangnya.

Hao kaget bukan main.

Seperti dejavu.

Bisa ia rasakan tangan berurat itu semakin memeluk dirinya erat. Ia menutup mata, mengumpulkan nyali untuk melihat kearah belakang.

Saat tekad itu sudah kuat. Ia benar - benar melihat kearah belakang untuk melihat siapa sosok yang memeluknya.

Syok bukan main. Ia tidak melihat siapa - siapa dibelakangnya. Namun yang ia lihat adalah sosok pria yang sedang menatapnya sembari duduk di bangku yang berada agak jauh darinya.

"Hanbin."

Hao melihat ke sekeliling. Tidak ada siapa - siapa selain dirinya dan Hanbin di pantai itu.

Hao bergidik ngeri "siapa tadi yang memelukku dan berbisik..."

Hao menggelengkan kepalanya, berlangkah agak cepat, ia menghampiri Hanbin yang masih setia duduk manis disana sambil memperhatikannya.

MAMA HAO | BOYS PLANET or ZB1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang