Di kantin, Alzar masih saja memandangi benda pipih yang berada di depannya itu, sambil memakan makanan bekalnya itu dengan sangattttt lamban, ketiga pemuda yang berpangkat kakel itu hanya makan dengan tenang sesekali memandangi Alzar yang sedang asik menonton kartun
Al terus saja mendumel kesal, bahagia, hingga memekik antusias dengan kartun yang ia nonton, yang saat ini di kartun itu 'shiva' yang sedang melawan musuhnya dan itu sangat Al sukai, sampai-sampai dia sempat berteriak
"yyyyeahhh... Terusss... Tonjok teruss, sampe tu penjahat meninggoy" pekik Alzar sedikit berteriak
Seisi kantin melihat Alzar yang sedang berteriak kesenengan akibat kartun yamg ia nonton itu, mereka semua gemes dengan kelakuan Al yang begitu bar-bar, ada juga yang tak percaya dengan perbedaan Alzar bisa sedarastis itu
"Astogeeeeenagaaaaa.. Pak ladusingnya bodoh banget elahhhh.. Tolol.." ucapnya kesal. "Cihh masa polisi otaknya bodoh gitu... Itu juga pemerintah kok bisa-bisanya si ladusing di jadiin polisi yang jelas-jelas tololnya minta ampun, polisi kok mintol Terus ama anak-anak" lanjutnya kesal, bahkan ia melupakan makanannya yang tertinggal itu
Tanpa dia sadari pemuda yang di meja itu memekik gemes di dalam hatinyaaa, sedangkan pemuda yang satu itu yang berada di depannya tanpa sengaja tersenyum tetapi tak terlihat akibat wajah datarnya itu
Al meminum susunya itu sambil memandang hpnya, dia tak memakan makannnya padahal masih banyak yang tersisa, pemuda yang sedang duduk di depan Al siapa lahi kalo bukan gio mengambil bekal Al dan menyuapi Alzar tanpa Alzar sadari dia menerima makanan itu
Rasya, adit, bahkan seisi kantin menatap tak percaya akan tindakan yang di buat oleh gio yang notabe nya dingin nan datar, juga tak memperdulikan sekitarnya, yang tiba-tiba seperti itu, bahkan menyuapi pemuda bocah di depannya itu
Al yang masih tak menyadari dan tak mau tau juga, dia hanya menerima suapan dari gio
"emwm" lenguh Al dengan tangan yang bergerak mengambil susu lalu meminumnya, "lagi!" pintah Al tanpa melihat wajah gio dengan tatapNnya masih saja terfokuskan oleh hpnya
Gio yang mendengar itu kembali menyuapi Al, dengan wajah yang masih saja datar itu, dia menyuapai Al tanpa memperdulikan delikan terkejut semua siswa/i yang ada di sana
Skip, kini suapan terakhir yang Al dapatkan dari gio, bersamaan dengan kartun yang ia nonton itu sudah bersambung, dia menatap kecewa benda pipih itu karna telah habia sudah
Pada saat Al yang ingin mematikan hpnya, dia kini baru tersadar akan sesuatu, dia menatap di sekitarnya yang memandanginya, juga dia menatap satu perasatu pemuda yang berada di meja itu, mulai dari rasya, adit, lalu yang terakhir Gio
Dilihatnya gio yang memegang sendok yang seakan-akan menyuapinya, Al langsung membulatkan matanya terkejut
"uhukkk!, uhukkkk!" Al yang terkejut langsung tersedak dengan sigap dia minum"pelan-pelan!" Ucap Gio dengan khawatir tetapi masih dengan wajahnya yang datar
"hah?" al yang tak paham
"maksudnya tuh, klo minum atau makan pelan-pelan nanti kesedak kayak tadi gitu"jelas adit yang di angguki oleh Al
Al menatap gio heran dan bertanya "lo suapin gue?" tanya Al Ngeleg ,gio hanya berdehem mendengar pertanyaan Al.
"Booong lu ya!" tuduh al "terus ini kenapa bekal gue habis gini! LU MAKAN BEKAL GUE YAH!" ucap Al dengan teriakan di akhir, Gio tak terkejut dengan tuduhan yang Al berikan, malahan dia hanya diam dengan wajah datar, Rasya dan adit yang melihat itu menahan tawanya apa-apaan Al ini, jelas-jelas dia yang memakan makannya sendiri lalu tiba-tiba dia menuduh Gio? Oh ayolahhh gio hanya menyuapinya
"Hahahah! Heh bocil lu jangan nuduh orang sembarangan njir" ucap rasya dengan kekehannya, "si gio kagak makan bekal lu, dia cuman nyuapin lu! Otomatis lu yang habisin bekal lu sendiri.. Hadehhh" jelas rasya, Al yang mendengar itu langsunv merutuki dirinya di dalam hati, malu Hanya itu sekarang yang berada di pikirannya
"hah? Masasih?" tanya Al pada driinya sendiri yang masi bisa di dengar oleh orang sekitarnya
Tetapi menurut yang ia lihat memang benar jika tangan Gio masih memegang sendok yang tertuju ke padanya
"yah iyalahh... Gak mungkin si gio makan makanan lu anjirr" ucap rasya
"makanya cil!, liat dulu baru ngomong! mana ngebug lagi, hahahahahahaha" ucap adit yang tak tahan dengan tawanya
"jancok! Jangkrikk, dodollll bet lu Al, kok bisa gini sihh, nih juga gue kok bisa-bisanya kagak sadar sih, malu anjimmm" ucap Al dalam hati yang sedang meruntuki dirinya yang blo'on
Al menatap Gio tetapi ternyata gio pun memandang dirinya, Al langsung menjauhkan pandangan nya
"dihhhh, BACOD LO! La-lagian Gue gk tau!" sewot Al menatap sinis sambil menahan wajahnya yang merah menahan malu, sedangkan Dua orang pemuda itu yang masih menertawakannya
"dihhh malu lu yaaa, itu juga kenapa tuh muka lu merahh" goda Rasya dengan Al yang kesal
"gak tuh!" nentang Al
"masa sihh.... padahal lagi gak panas kok, mana mungkin pipinya merah gitu klo bukan malu hahahahaha" lanjut Adit yang ikut menggoda Al, Bahkan hampir seisi kantin ada yang ikut gemes dan juga menahan tawanya
Al yang melihat mendengar itu tentu kesal, saat ini dia sedang malu seakan ingin menangis saja, bahkan kini Mata Al sedikit berkaca-kaca, dan seketika rasya dan adit mengurungkan tawanya lalu menatap Al dengan sedikit gegalapan
"JWANCOKK, BACOT LO ANJIM!" teriak Al dengan nada bergetar lalu mengambil bekalnya juga hpnya dan memilih pergi dari sana, sambil menahan tangisnya.
05-05-2023
Tiap bab hanya 700an kata
KAMU SEDANG MEMBACA
Alzario Ghifari Garendra
RandomBrothership▪_▪ Remaja yang barbar, nakal, brandalan, manja, ngeselin, ketua geng, dan anak yatim piatu Malah bertransmigrasi ke dalam tubuh pemuda imut yang sangat menginginkan kasih sayang kepada saudara dan ayahnya. "WHATTT!!... anjing, babi! Ini...