Skip
Sekarang Al berada di kamarnya dia membersihkan dirinya lalu mengganti pakaiannnya dengan setelan hoddie overzise biru laut serta celana pendek selutut berwarna hitam
Al memghempaskan badannya ke kasurnya lalu menghela nafas berat
"huff..... Ngantuk tapi laper, tapi... tapi... malesssss" ucap Al rengek dengan malasnya
Kruyukkk
Terdengarlah suara perut al yang kini kelaparan, dia meremas perutnnha dan mendesis kesal
"jir... Padahal tadi dah makan banyak pas di sekolah, lah ini laper lagi nih perut, keknya ni cacing di dalem kagak kenyang kenyang" pikir Al
Dengan segala malasnnya dia melawan kemalasannya itu lalu berdiri dan berjalan menuju dapur, dengan langkah yang malas seperti tak mempunyai semangat
Al menuruni tangga sambil meremas perutnya, yang di mana perutnnya masih saja berbunyi kelaparan
Sesampainnya Al di dapur dia membuka kulkas yang besar itu, dia menatap semua bahan bahan yang ada di kulkas lalu menutupnnya kembali
Al mengecek ke lemari yang di dinding mencari makanan yang iya inginkan
"ck! Mana sih..." kesal Al
Dia memeriksa semua tempat dan lemari di dapur, tetapi lagi lagi dia tak mendapatkannya
Dia menghela nafas
"masa bener kagak ada"Al memeriksa kantong celanannya berharap dia mendapatkan uang di sana, pas memeriksa di kantong sebelah kanan dia tak mendapatkannnya, setelah dia memeriksa kantong sebelah kiri
Dan yah... Akhirnnya dia mendapatlan uang dengan sejumlah 10rb itu dengan uang pecahan 5rban
"anjay bertuntung bet aing... Masyaallah rejeki anak soleh.." ucapnnha berbinar
Dia tersenyum senang, kini dia kembali membersihkan terlebih dahulu yang telah dia buat kekacauan dengan membuka lemari dan dia tak menutupnnya
Dengan senyum yang gembira, dia tanpa sengaja di kagetkan oleh suara bariton yang tiba tiba mengagetkannya
"apa yang sedang kau lakukan Al!" ucap laki laki yang tanpa sengaja mengagetkan Al
"njir kaget su! Bisa kagak! Jan ngagetin" sinis Al menatap pria paruh baya yang berada di depannya itu
Yah.. Lelaki itu adalah seorang laki laki yang berprofesi daddynya itu, Al menatap
Arga tajam dengan menyipitkan matannya"ah! Maaf" mendengar itu membuat Al menaikan alisnnya bingung
"anjayyy GG sekalih gue hari ini.... Keberuntungan gue karna mendengar sorang Arga yang mengucapkan maaf ke anak sialan ini... Waw emejing" kagum Al
Arga tak berucap dia hanya menatap Ke arah Al yang kini tengah cerewet
"jawab saja! Apa yang sedang kau lakukan, dengan membuka lemari lemari itu!" ujar Arga dengan tatapannya yang datar
"buta? Wkwkwk maap deng... Canda doang... Gue laper pen makan" jawab Al
"apakah mansion sebesar ini tak memberimu makanan? Sehingga kau harus membuat kekacauan?"
Al menghela nafas mendengar arga
"gue lagi pen makan yang hot hot dan ada spicy spicynya gitu" ucap Al santai"spaicy" ralat Arga yang memperbaiki ucapan Al
"y-ya itu lah.."
"dahlah.. Selesaikan? Bayy gue pen cari makanan" ucap Al dan melenggang pergi meninggalkan Arga yang berdiam menatapnnya datar
▪▪▪▪
Al berjalan sembari merasakan hembusan angin yang menerpa wajahnnya
"penjual seblak di mana sih" al kesal
Dia sedari tadi berjalan mencari gerobak yang menjual seblak
Al yang akan menyebrang melewati jalanan yang lumayan sepi, tanpa melihat kearah kanan dan kiri dia berjalan
Al tak sadar bahwa ada motor dengan kecepatan yang tinggi yang akan menabraknnya
Pip
Pip
Pengendara motor tersebut dengan gesit mengerem motornnya dengan ban belakang sedikit naik
"huaaa...." Al berteriak dengan menutup matannya
Pengendara tersebut hendak bersuara tetapi mendengar suara Al yang berteriak mengurunkan niatnnya
Dia memeriksa badannya tanpa membuka matannya dia mengecek seluruh badannya
"loh? Gue sekarang kagak berada di surga kan ya'?" tanya Al kepada dirinnya sendiri
"hiks... Jir jantung gue pen copot" Al membuka matannya, dia menatap pengendara tersebut di balik helmnnya yang diamana hanya matannya yang kelihatan dia menatapnnya dengan nyalang
"HEH! LO MAU BIKIN GUE MATI YA'!" teriak Al dengan kesal
"HUAAA......" tangis al pecah akibat syok, jujur sekarang dia hampir jantungan di buatnnya
Tak sengaja salah satu warga yaitu ibu ibu melewati mereka dan menatap Al yang tengah menangis itu
"eh nak! Itu adeknnya kenapa menangis? Kamu jadi kakak jangan membuatnnya menangis dong!" kesal ibu ibu tersebut yang menatap Si pengandara motor
"hiks... HUAAA IBU! DIA BUKAN KAKAK SAYA! Dia TADI MAU NABRAK SAYAA HUAA... Saya kagett" teriak Al membenarkan
Ibu ibu tersebut tentu terkejut dia mangut mangut paham dan kembali menatap si pengendara
"heh kamu! Kalo naik motor pelan pelan gimana sih! Kamu gak liat ada orang yang hampir kamu tabrak!" ibu ibu itu mendecak pinggang
"hiks.." hisakan Al melemah dia duduk di pinggir jalan dengan menetralkan jantungnnya yang syok
"aduh.. Nak jangan nangis yah..." tenang ibu ibu tersebut
"kamu harus tanggung jawab! Kamu hentiin nangisnnya" omel ibu itu
"yaudah saya balik dulu yah.. Ibu mau jemput anak ibu, Kamu di tenangin sama dia oke! Ibu pergi dulu" ucap ibu itu dan melenggang pergi
Al masih sajaa sesegukan membuat pengendara tersebut turun dari motornnya lalu berjongkok di depan Al
Dia menatap datar Al
"kenapa di luar" ucap pengendaraAl menganggkat kepalannya dengan air mata yang tak berhentinnya keluar ditambah lagi hidung yang merah
Arghhh jujur al saat ini menggemaskan dengan wajah yang sembab seperti itu
Al menatap pengendara itu bingung dengan masib menatap mata si pengendara
"uh? Siapa?" tanya Al bingung
27-06-2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Alzario Ghifari Garendra
AléatoireBrothership▪_▪ Remaja yang barbar, nakal, brandalan, manja, ngeselin, ketua geng, dan anak yatim piatu Malah bertransmigrasi ke dalam tubuh pemuda imut yang sangat menginginkan kasih sayang kepada saudara dan ayahnya. "WHATTT!!... anjing, babi! Ini...