Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan skip prolognya yaa.
[Prolog]
Bel sekolah telah berbunyi, seketika sekolah menjadi riuh karena seruan kepulangan mereka ke rumah. Di lapangan banyak siswa berlarian dan ada juga yang berjalan santai ataupun naik sepeda. Sedangkan dua orang siswa ini berjalan santai beriringan.
"Gue denger-denger, ada restoran baru buka nih, guys." Cowok dengan nametag Sandeka itu merangkul bahu cowok disebelahnya.
"Restoran?"
"Yoi, restoran! Ayo mampir coba menu-menunya." Ajaknya dengan semangat.
"Gak, males." Ucapnya datar dengan merotasikan matanya malas.
"Elah, kenapa si! Uang lo habis?"
"Dasar miskin,"
"Pelit,"
"Jelek."
Laki-laki itu mendengus malas mendengar ejekan temannya, dia membuka room chat nya dan melihat berita terbaru dari ibunya, benar ada restoran baru.
"Pasti bakal ada kalimat kaya gini nih, 'ayo, gratis untuk 5 pelanggan pertama!' " serunya dengan semangat menggebu.
Tak mendapat jawaban, Sandeka mengerucutkan bibirnya, dia tak menyerah begitu saja, dia terus memutar otak mencari ide.
Pas sekali dia melihat siswi dengan rambut diikat rendah, dengan poni sebatas alis dan pinggirannya sedikit panjang berjalan beriringan dengan temannya.
"NARAAA!" Sandeka berteriak lantang, memanggil gadis itu.
Merasa terpanggil gadis itu menoleh, dia mendapati dua laki-laki berbeda itu menatapnya. Dia pun menghampiri keduanya.
"Kenapa?" Tanyanya.
"Bantu gue bujuk ni anak, gue ajak ke resto gak mau. Ayo ikut!" Sandeka mengajaknya dengan semangat, gadis itu melirik laki-laki disampingnya.
"Aksa gak mau ikut?" Nara menyahut.
"Aksa gue ajak mana mau, Ra. Makanya gue ngajak lo, kan kalo Nara ikut Aksa pasti ikut" Sandeka menaik turunkan alisnya melihat Aksa yang mengalihkan pandangan malas.
"Amara ikut ya" Nara meminta izin untuk mengajak temannya ikut juga.
"Iya, gue harus ikut." Amara tersenyum manis.
"Hm.. boleh lah! Ayo!" Nara tersenyum, dia berjalan bergandengan dan berlalu terlebih dulu, dibelakang Sandeka sedang berusaha menarik lengan Aksa.
Sampai didepan gerbang mereka berempat kini berjalan beriringan, mereka terlihat seperti akan double date. Lalu, ada satu siswa menarik perhatian karena menyalip mereka, tapi bukan itu penyebabnya, melainkan orangnya.
