Renggang ✾ 03

2.2K 188 55
                                    

Selamat Membaca❤

✾✾✾✾

"Katanya gak ada uang tapi masih bisa naik taksi, lo ngebohongin gue?!"

Calista yang baru hendak menaiki tangga kini terpaksa menghentikan langkahnya. Ia membalikan badannya menatap Devan yang tengah duduk bersantai di sofa.

"Aku capek Van. Gak usah ngajak debat terus," ujar Calista dengan wajah sayunya.

"Sopan lo begitu sama suami?"

"Suami? emang kamu suami aku?

Devan berdiri menatap tajam Calista. "Maksud lo apa sialan!"

Calista menatap remeh. "Apa kamu pantas disebut seorang suami jika menurunkan istri sendiri dijalan yang begitu sepi?"

"Oh jadi ceritanya lo marah?" kata Devan terdengar seperti meledek.

"Marah? sekalipun aku marah kamu gak akan peduli Van. Jadi ngapain buang-buang tenaga buat marah sama kamu," balas Calista semakin berani.

Devan mengepalkan kedua tangannya. Ia tidak suka Calista yang mulai berani seperti sekarang.

"Mulai berani lo lawan gue hah!"

Calista menampilkan senyum manisnya. "Aku baru berani menjawab aja kamu sudah marah. Lalu apa kabar sama aku Van? kamu kira aku gak marah saat tau kamu pacaran sama Citra! aku minta kamu putusin Citra."

Devan melotot. "GUE TEGASIN SEKALI LAGI! URUSAN PRIBADI GUE LO GAK USAH IKUT CAMPUR!" tegas Devan.

"Gimana aku gak ikut campur Van? aku ini istri kamu, istri sah kamu. Mana ada sih seorang istri yang terima suaminya pacaran sama wanita lain!"

"Dan sayangnya gue gak pernah nganggap lo sebagai seorang istri," ucap Devan dengan santainya.

Calista mengangguk faham. "Ya kalau begitu aku juga gak nganggap kamu sebagai seorang suami. Adilkan Van?"

"CALISTA!" geram Devan.

"Selama ini aku diam karna aku masih menghargai kamu sebagai suami aku Van. Aku gak masalah saat nerima semua perlakuan buruk kamu. Tapi kalau kamu sudah bawa orang ketiga, maaf aku gak akan tinggal diam," jelas Calista menatap mata tajam Devan.

Calista melangkah menaiki tangga satu persatu. Tak mempedulikan teriakan Devan yang terus memanggil namanya. Sesampainya dikamar Calista lansung mengunci kamarnya itu.

Air matanya lolos begitu saja dibalik pintu itu. Ia sudah berdosa telah berani melawan suaminya.

Gadis itu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. "Maafin aku Van, aku udah jadi istri durhaka. Tapi hati aku beneran gak terima dengar kabar kamu pacaran sama Citra sedangkan disisi lain kamu masih menjadi suami sah aku."

~~~~

Semenjak perdebatan tadi sore Devan dan Calista benar-benar saling berdiaman. Biasanya cuma Devan namun sekarang Calista juga. Gadis itu beneran seperti tidak mengenal Devan.

"Akhirnya selesai," senang Calista menatap masakannya sudah terhidang dimeja makan.

Ia tau memasak sebanyak ini sebenarnya bercuma karena Devan sudah pasti tidak akan menyentuh makanan itu. Namun biarlah yang penting Calista tetap menjalani kewajibannya sebagai seorang istri.

RENGGANG 《Devan and Calista》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang