Kelamaan gak ngetik bikin pusing ya mikirin alur🥲
Do'ain guys moga nih cerita bisa sampai tamat👍
Maaf ya kalo alurnya ga masuk akal, masih belajar aku bestie😭
Silahkan lanjut baca guys
Selamat Membaca🤍
✭
"Gue berangkat sama lo boleh?" tanya Calista yang tengah sarapan dengan Devan. Sedari tadi hanya hening yang menyelimuti mereka.
Pertanyaan itu membuat senyum miring terbit di bibir Devan. "Motor gue gak sudi ditumpangi pembunuh. Lagian gue mau jemput Citra. Pacar gue jauh lebih pantas," jawabnya.
"Kalau gitu gue pinjam mobil ya?"
"Bahkan lo gak ada hak nyentuh barang di garasi."
Jawaban itu membuat Calista terdiam. Gak ada hak katanya? jelas jelas dia istrinya.
Tak mau membuat ribut. Calista pun mengangguk faham. Gadis itu terdiam sembari terus menyuapkan nasi goreng itu di mulutnya.
Devan menyandang tas nya, lalu pergi tanpa permisi. Calista hanya menatap dengan senyum tipis. Sudahlah jangan berharap apapun, semuanya sudah tak seperti dulu.
Melihat jam yang sudah menunjukkan pukul setengah tujuh, gadis itu dengan cepat membersihkan meja, mencuci piring lalu berangkat ke sekolah. Dengan angkot agar hemat. Mengingat atmnya di blokir Devan, lelaki itu tak memberinya uang jajan. Yang tersisa hanya uang cash kurang lebih lima ratus ribu.
Mengingat ATM nya yang diblokir membuat Calista tersenyum miris. Mungkin Devan sudah tak sudi menafkahinya, lelaki itu sudah mencapnya sebagai pembunuh kan? yakali pembunuh di kasih uang.
Sepertinya Calista harus hemat mulai sekarang, biasanya jika Devan tak memberi uang maka papa Arga ada yang rutin mentransfer tiap minggu. Tapi sekarang? ah sudahlah.
🍂
"Lah itu si Devan kan? kok bareng Citra woi?!"
Alvin dan Gio ikut menatap ke arah gerbang. Seketika kedua tangannya mengepal. Melihatnya Zidan bergedik ngeri.
"Eh selow bro, mungkin Calista gak sekolah kali," ucap Zidan berusaha positif thinking.
"Emang kalau gak sekolah harus banget pergi sama Citra gitu?!" kesal Azha menatap marah.
"Azha kan tau hubungan mereka udah renggang," ucap Viola menunduk sedih.
Mengingat itu membuat mereka terdiam. Tak menyangka Devan dan Calista bisa se renggang itu. Padahal dulu mereka begitu lengket, Devan yang posesif dan Calista yang suka cari gara-gara.
Mereka itu couple lucu. Bertengkar itulah hobi mereka. Tapi bertengkar yang sekarang tentu beda dari yang dulu.
"Bisa-bisanya mereka nikah tapi kita gak ada yang tau," ucap Azha menatap Devan yang mulai menghampiri mereka diparkiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENGGANG 《Devan and Calista》
Teen Fiction~RENGGANG~ "Aku memang mencintaimu, bahkan lebih dari mencintai diriku sendiri. Tapi hati aku bukan baja yang tetap utuh saat ditusuk duri. aku gak sekuat itu menanggung beban seberat ini. Aku mengalah, aku tidak bisa melawan takdir. Pergilah bersam...