Renggang ✾ 09

433 44 11
                                    

Oiii guys aku kembali asekkkk!!!

Hehe sorry bestie baru bisa up, kemarin-kemarin sibuk sama ujian. Gak bisa mikir alur huaaa...

Aku baca komen kalian lucu-lucu hihi...

Tenang guys aku masih hidup, sehat sentausa😅

Ada yang kangen RENGGANG ga nih?

Kalo iya nih aku datang membawa part baru!

Bagi yang lupa alurr hehe diharapkan membaca dari awal lagi ya. Sorry banget bestiee😓😩


Selamat Membaca👏👍







"Makan malam dulu Van..."

Langkah Devan terhenti. Ia menoleh menatap kesamping dimana ada Calista yang tengah menyajikan beberapa makanan yang baru selesai gadis itu masak.

Bahkan setelah pertengkaran tadi Calista masih berlaku baik kepada Devan. Dari apa hati gadis itu terbuat?

Calista menatap Devan yang tak kunjung melangkah mendekat. "Ayok makan dulu Van."

"Gue gak nyuruh lo masak," balas Devan menatapnya datar.

"Tadi aja lo yang marah-marah minta dimasakin," ucap Calista membuat Devan terdiam.

Lelaki itu mendekat menatap wajah Calista dari jarak satu meter. Mata gadis itu sembab dan wajahnya pucat.

"Jadi lo beneran nurutin kata gue?"

"Gue istri lo Van. Emang benar kok apa yang lo bilang tadi. Masak itu tugas seorang istri, gue yang salah karna terlalu lemah. Maafin ya," lirih Calista tersenyum menatap teduh Devan.

Devan terpaku menatap tatapan tulus itu. Namun dengan segera ia membuang pandangan. Tanpa membuang waktu lagi laki-laki itu segera duduk di kursi, dan disisi kanannya terdapat Calista.

Calista dengan segera mengambilkan Devan nasi beserta lauk pauknya. Gadis itu memberikan kepada Devan. Tanpa mengucapkan sepatah katapun Devan dengan segera melahap makanan itu. Berhubung ia juga cukup lapar sekarang.

Mata Calista tak pernah teralihkan sedikitpun dari Devan. Melihat Devan makan dengan lahap mengingatkannya dengan kejadian beberapa tahun yang lalu. Dimana ia dan Devan berebutan mengambil ayam goreng yang dimasak mama Devan.

Masa-masa itu masih terekam jelas diingatan Calista. Senyum manis terlukis indah dibibir gadis itu.

"Lo gak makan?"

Calista tersentak. "Tadi lo beneran nanya gue Van?" tanya gadis itu tak percaya.

"Makan, gue gak mau ngurus kalau lo jatuh sakit lagi," balas Devan tanpa menatap Calista.

Mendengar itu membuat Calista teringat sesuatu yang ingin ia tanyakan. "Selama gue sakit kenapa lo gak pernah jenguk Van?" Devan terdiam mendengarnya.

"Masih banyak hal yang lebih penting dari lo," ujar Devan menatap datar Calista yang terdiam.

Baiklah mungkin memang Calista ada di point paling bawah didalam daftar hal penting dikehidupan Devan.

Jawaban Devan tadi sudah cukup membuat mood Calista hancur. Sebisa mungkin ia mengatur ekspresinya agar tak terlihat menyedihkan dihadapan Devan.

"Makan!"

Calista mengangguk malas.


🍂



RENGGANG 《Devan and Calista》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang