Renggang ~Prolog

4.8K 190 31
                                    

Yuhuiiii welcome di cerita Devan dan Calista
RENGGANG

Yang mau bawa-bawa lapak lain atau karakter lain?

Silahkan pergi.

Kamu ngusir? ya saya ngusir!

Kebanyakan author juga pasti gak suka saat kalian ngebahas karakter atau lapak lain. Itu jadi penurun semangat gusy. Semoga mengerti.

Dah itu aja gak perlu banyak-banyak.

SELAMAT MEMBACA😉❤

~~~~~

Hargai Selagi Ada

"MAMA..." teriak Calista berlari secepat kilat menghampiri Diana yang tergeletak dilantai dengan darah segar yang mengalir dari kepalanya serta sebuah pisau yang menancap diperutnya.

Bertepatan dengan itu Arga juga berlari menuruni tangga saat mendengar teriakan Calista, tubuhnya sempat membeku saat melihat keadaan sang istri.

"Sa-yang," lirih Arga bergetar hebat.

"Ma kita kerumah sakit ya, mama bertahan. Calista tau mama kuat," Calista menghapus air matanya yang mengalir. Demi apapun ia tidak mau kehilangan Diana.

Diana menggeleng pelan. "Pa ta-di ada orang asing ya-ng masuk keru-mah."

"Siapa ma?" tanya Arga mengusap pelan rambut sang istri.

"Ma-ma gak tau. Aws sa-kit," ringis Diana, nafasnya terasa tertahan.

"Pa ayok bawa mama ke rumah sakit. Hiks ayok pa," ujar Calista, ia sangat panik.

Diana menggeleng lemah. "Sa-yang. Ka-mu mau menuhin permintaan terakhir ma-ma?"

"Mama mau apa? pasti Calista penuhin. Asalkan mama bertahan ya? Calista belum siap kehilangan lagi ma, hiks jangan tinggalin Calista," lirih Calista menggenggam erat tangan Diana.

"Menikahlah dengan Devan nak."

Perlahan mata Diana tertutup rapat setelah mengucapkan permintaan terakhirnya.

"MAMA,,," teriak histeris Calista.

"Jagain mama bentar nak. Papa ambil kunci mobil dulu," Arga berlari menuju kamar secepat yang ia bisa.

"LO APAIN MAMA GUE BANGSAT!" bentak Devan.

Calista menatap kaget, tubuhnya tersentak saat Devan mendorongnya dengan kuat.

"PEMBUNUH! LO UDAH BUNUH MAMA GUE!"

•••••

"Pa! Devan gak mau nikah sama orang yang udah bunuh mama!" tegas Devan menatap nyalang Arga yang berada dihadapannya.

Plakk

"BERAPA KALI PAPA BILANG! BUKAN CALISTA YANG BUNUH MAMA DEVAN," bentak Arga menampar Devan yang sudah keterlaluan menurutnya.

"Pa jangan tampar Devan," ujar Calista memeluk erat Devan.

Brukkk

"DEVAN!" teriak Arga saat Devan mendorong Calista dengan kasar.

"PUAS LO HAH? PUAS KAN LO UDAH REBUT SEMUANYA DARI GUE. LO EMANG WANITA YANG GAK TAU DIRI! LO KIRA GUE SUDI NIKAH SAMA WANITA MURAH KAYA LO? MIMPI LO ANJING!" bentak Devan menghiraukan tatapan murka Arga.

"Jangan keterlaluan kamu Devan!" tegur Arga mendorong Devan menjauh dari hadapan Calista.

Devan tertawa bak iblis. "Bela terus pa. Bela anak pungut papa itu. Anak kesayangan kan? bahkan udah jadi pembunuh aja tetap dibela. Sadar pa! anak yang papa bela itu orang yang udah bunuh mama. Oh kenapa gak kalian aja yang nikah? gue curiga kalian ada main dibelakang mama nih," Ucap Devan dengan santainya.

RENGGANG 《Devan and Calista》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang