Bukan menyerah
Hanya saja sedikit lelahCALISTA
•
•
•"Calista..."
Calista yang tengah berjalan sendirian di Koridor sekolah terpaksa menghentikan langkahnya. Ia berbalik, lalu menatap bingung Citra yang tengah berlari ke arahnya.
"Lo kenapa lari-lari Cit?" bingung Calista menatap heran.
Citra masih berusaha mengatur nafasnya. "Gue nyariin lo dari tadi, taunya disini!"
"Ngapain nyari gue?"
"Gue mau nanya sesuatu tentang Devan," jawab Citra.
Calista semakin dibuat bingung. "Nanya apa?"
"Lo tau siapa mantan Devan?" Citra mengiringi Calista untuk duduk di kursi.
"Mantan? setau gue Devan gak punya mantan. Justru lo pacar pertamanya," jelas Calista dengan jujur.
Citra menatap Calista dengan tatapan tak percaya. "Lo gak bohong kan Ca?"
Bohong? ngapain Calista yang bohong. Setaunya memang selama ini Devan tidak pernah pacaran. Justru gadis dihadapan ini yang menjadi pacar pertamanya.
"Emang kenapa sih lo nanya gitu, lo ada masalah sama Devan?"
Citra menggeleng sebagai jawaban. "Gue ngerasa Devan tuh kaya apa ya-" Citra diam sejenak. "Kaya orang yang belum move on dari masalalunya."
Masalalu? siapa masalalu Devan? selama ini Devan gak pernah dekat sama cewek lain. Bahkan dulu perempuan yang akrab dengan Devan hanya Calista, Viola dan Azha. Bahkan dengan Deva lelaki itu belum terlalu akrab.
Dulu orang yang paling dekat dengan Devan ya hanya Calista. Tapi gak mungkin orang yang dimaksud Citra itu Calista, jelas-jelas sekarang Devan sangat membencinya. Bahkan di mata Devan hanya ada raut kebencian ketika menatap Calista.
"Kenapa bisa lo ngomong gitu Cit?" Calista bertanya menatap dengan kebingungan.
Citra menghela nafas pelan. "Devan tuh sering banget ngelamun pas sama gue. Kayak ada yang ganggu pikiran dia, dia memang selalu bilang cinta sama gue, tapi gue sama sekali gak ngeliat ketulusan dimata itu Ca. Gue cuma ngeliat kaya sebuah keterpaksaan, kaya Devan tuh maksa buat bisa cinta sama gue."
Calista diam termenung mendengarnya. Apa yang difikirkan Devan? bukankah Devan sendiri yang meminta Citra untuk menjadi pacarnya. Tapi kenapa sekarang Citra berkata seperti ini?
"Lo serius Cit? masa Devan kaya gitu sih," Calista tampak masih belum percaya.
"Gue gak bohong Calista. Gue ngomong apa adanya."
Mereka terdiam bersama pikiran mereka masing-masing. "Gue boleh minta tolong sama lo Calista?" Citra berucap seraya menatap Calista.
"Minta tolong apa?"
"Tolong bantu Devan biar cinta sepenuhnya sama gue. Gue gak mau ngeliat ada keterpaksaan dimata itu Ca, gue mau ngeliat sebuah tatapan tulus," pinta Citra.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENGGANG 《Devan and Calista》
Teen Fiction~RENGGANG~ "Aku memang mencintaimu, bahkan lebih dari mencintai diriku sendiri. Tapi hati aku bukan baja yang tetap utuh saat ditusuk duri. aku gak sekuat itu menanggung beban seberat ini. Aku mengalah, aku tidak bisa melawan takdir. Pergilah bersam...