Guys jangan panggil author napa😌Panggil Ca aja okey??😉
Selamat Membaca 🤍
✭
"Kamu ngapain nampar Viola?"
"Emang kenapa? Kamu mau marah?"
"Ya gimana aku gak marah. Viola juga sahabat aku Ra..."
Citra berdecih. "Sekali aja coba lihat aku Van. Aku pacar kamu kan? tapi setiap ada masalah yang kamu bela mereka terus!"
"Aku cuma bela yang benar. Kalo kamu salah gak mungkin aku benarin kan? Lagian ada masalah apa kamu sampai nampar Viola?"
"Aku cuma nyuruh Calista jauhin kamu. Dan si Viola gak terima, dia bilang aku gak ada hak nyuruh Calista jauhin kamu. Wajar kan aku marah? Aku pacar kamu, jelas aku ada hak kan?!"
Devan menghela nafas. "Ngapain sih kamu buang-buang tenaga kaya gitu? tanpa kamu suruh aku dan dia udah lama jauhan."
"Cuma kamu yang berusaha menjauh tapi dia enggak Devan! dia selalu cari perhatian kamu!!!"
"Ya biarin aja sih Ra. Aku juga gak peduli, ngapain sih ngurus cewek gak penting itu?"
Citra cemberut. "Benar dia gak penting?"
"Emang sejak kapan dia penting?"
"Dia saudara kamu kan? Masa ga penting sih?"
"Ya emang gak penting. Mau dia ngapain juga aku ga peduli Ra. Kalaupun dia ngejar-ngejar aku, aku gak bakal noleh. Karna di hati aku hanya ada kamu, fahamkan?"
"Gak bohong kan?"
"Ya ampun yang. Kamu gak percaya aku?"
Citra tersenyum sumringah. "Iya aku percaya. Ya udah aku ke kelas dulu ya, dadah sayang..." pamitnya berlari menuju gedung Ips.
Senyum Devan luntur seketika.
"Gue gak penting ya Van?"
Tubuh Devan membeku. Entah sejak kapan Calista berdiri dihadapannya dengan mata berkaca-kaca. Dan itu berhasil membuat nafasnya tercekat.
"Citra yang notabenya orang baru bisa gantiin posisi gue ya?"
Devan tertawa mengejek. "Oh bagus kalo lo sadar."
Calista mengukir senyum dengan air mata mulai menetes. "Bahagia sama Citra?"
"Lo tau jawabannya..."
"Kapan mau lihat gue lagi Van?" Devan diam.
Calista mendekat satu langkah. Dirinya berdiri tepat dihadapan Devan hanya berjarak 5cm. Kepalanya mendongak hingga mata mereka bertubrukan.
Gadis itu tersenyum begitu tulus. "Sampai kapan kita mau kaya gini? hubungan kita bukan sahabat atau sebatas saudara lagi Van. Kita udah sah dimata agama maupun negara."
KAMU SEDANG MEMBACA
RENGGANG 《Devan and Calista》
Teen Fiction~RENGGANG~ "Aku memang mencintaimu, bahkan lebih dari mencintai diriku sendiri. Tapi hati aku bukan baja yang tetap utuh saat ditusuk duri. aku gak sekuat itu menanggung beban seberat ini. Aku mengalah, aku tidak bisa melawan takdir. Pergilah bersam...