Hello hello👋
Sorry guys baru bisa up😭
Maaf banget ya udah bikin nunggu luamaaa bangettt
Nah lansung dibaca aja ya, tapi sebelum itu votenya jangan lupa😉
*****
Siang ini Calista memilih bersantai diteras rumah. Ia tidak jadi joging, namun ia juga tidak menemani Devan di kamar. Jika Calista memaksa menemani yang ada nanti Devan semakin mengamuk.
Tadi Calista juga sempat memasak untuk makan siang Devan. Sudah ia antarkan namun ia ragu jika Devan memakan itu.
Padahal dulu saat Devan sakit pasti lelaki itu akan merengek dengan lucunya kepada Calista hanya sekedar untuk diminta memasak makanan kesukaannya. Namun sekarang justru Devan sendiri yang menolak makanan itu.
"Kangen kamu yang dulu Van," lirih Calista tersenyum tipis.
Lamunannya buyar saat sebuah mobil putih memasuki perkarangan rumahnya. Ia melotot saat melihat seorang perempuan yang sangat ia kenali keluar dari mobil itu.
"Citra," gumamnya.
Citra berjalan tergesa-gesa menghampiri Calista. "Devan mana Lis? tadi dia nelfon gue, katanya sakit," terlihat sekali raut khawatir diwajah Citra.
Calista berusaha tersenyum dihadapan Citra. "Devan nelfon lo?"
Citra mengangguk dengan cepat. "Gue khawatir banget, tadi Devan juga minta gue bawain makanan," ucap Citra melihatkan satu kotak makanan yang ia bawa.
Lagi-lagi Calista hanya bisa tersenyum. Berarti makanan yang ia masak tadi tidak disentuh sama sekali oleh Devan. Tepat sesuai dugaannya.
"Lis? kok ngelamun?" bingung Citra menatap heran.
Calista menggeleng pelan. "Mau ketemu Devan kan?" Citra mengangguk. "Ayok gue antar."
~~~~
Ceklek
Senyum Devan mengembang menatap siapa yang tengah berdiri di pintu kamarnya.
Gadis itu berlari menghampirinya.
Grepp
Saat pelukan itu terjadi disaat itu pula lah Calista memalingkan wajahnya. Terlalu sakit menatap Devan memeluk Citra begitu erat.
"Aku rindu pelukan seerat itu Van," gumam Calista pelan.
Citra tersenyum menatap Devan yang juga tengah menatapnya.
"Kamu lama, aku nunggu dari tadi loh yang," ucap Devan dengan kesal.
Citra tertawa pelan. "Kamu gemes banget loh yang."
Devan mendengus kesal. "Orang lagi marah malah dibilang gemes."
"Ish ya udah sih maaf. Oh ya kamu kenapa bisa sakit gini?" tanya Citra.
"Dia gak mau makan Ra." itu suara Calista yang tengah menampilkan senyum manisnya.
Citra menatap tajam. "Kamu tuh makanya kalau disuruh Calista makan tuh ya makan. Ini malah gak mau, jadi sakitkan kamu," omel Citra menatap geram Devan yang tengah duduk bersandar dikepala kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENGGANG 《Devan and Calista》
Teen Fiction~RENGGANG~ "Aku memang mencintaimu, bahkan lebih dari mencintai diriku sendiri. Tapi hati aku bukan baja yang tetap utuh saat ditusuk duri. aku gak sekuat itu menanggung beban seberat ini. Aku mengalah, aku tidak bisa melawan takdir. Pergilah bersam...