Penulisan nya banyak typo, mohon maaf!! Jika ada waktu akan direvisi❗
"Dimana kakak mu?, Apakah dia datang menjemput mu?" Tanya Anna.
"Entahlah ku rasa tidak, kau jangan terlalu berharap lebih padanya. Dia tak mungkin datang".
Setelah menunggu beberapa menit jemputan Alice sudah tiba di depan kediaman Duke Bartels.
Anna menunjuk kereta kuda yang berlambang kerajaan timur,"Itu dia jemputan mu"
Alice menoleh untuk melihat hal yang di tunjuk oleh Anna "Iya, aku pulang dulu ya makasih untuk hari ini"
"Jangan lupa janjimu ya!"
"Pasti aku orangnya tak ingkar janji, ingat itu"
Datanglah maid pribadi Alice menjemput Alice, mengantarkan nya ke kereta kuda kerajaan timur.
"Sudah ku bilang kan Anna, kakak ku tak akan datang" senyum kecut Alice
Anna hanya menanggapi dengan senyum. Ia tak mengerti dengan hubungan antara Alice dan calon tunangan nya maybe. Namun ia berharap hubungan keduanya tak seperti yang ia bayangkan.
_____
Sudah saat nya makan malam tiba namun Anna masih saja berkutat dengan pedang yang ia temui.
"Bagus banget nih pedang, ga sabar deh mainin nya, kapan ya Alice kesini lagi?"
Tiba-tiba dari arah samping
Anna terdengar suara bi Emily menyampaikan sesuatu. "Nona sudah di tunggu di meja makan""Baiklah terimakasih" jawab Anna
Anna pun bergegas menuju meja makan, di setiap langkah nya banyak sekali pengawal yang berjaga dengan wajah datar.
Aku sudah mulai terbiasa dengan hawa dingin di sini, orang-orang pun jarang tersenyum jika diperhatikan mereka lebih sering menunjukkan wajah datarnya.
Rasanya aku ingin mengubah hawa kerajaan ini dengan dipenuhi canda dan tawa di setiap penjuru nya. Namun mustahil bagiku bisa mengubah nya.
Aku bersyukur di sini tak ada yang bermulut pedas seperti di novel-novel yang aku baca. Kebanyakan di sini sibuk dengan urusan nya masing-masing.
"Jika adapun aku tak berminat meladeninya, tak ada untungnya bagiku".
____
*Di Ruang Makan
"Anna berdiri" ucap Bartels
baru saja aku mendudukkan diri ku di kursi, eh malah disuruh berdiri lagi kan nyebelin!.
"Mendekat" tegas Bartels dengan wajah yang sangat dingin, es saja mungkin kalah dingin dengan wajah nya.
"Waduh serem nih hawa nya"
Anna mendekat perlahan ke arah Duke Bartels, ia menahan rasa sakit di kaki nya. Jika mengingat bahwa baru saja, belum ada 24 jam kaki nya ini terluka karena pedang yang menarik perhatian nya sekarang.
Duke Bartels berdiri dari kursi yang ia tempati, ia mengisyaratkan Anna untuk duduk di tempatnya.
Dengan wajah cengo Anna pun duduk.
Alangkah terkejutnya dia, Duke Bartels yang terbilang mempunyai watak keras dan dingin bersimpuh di depan ku dengan tangan yang sibuk membuka alas kaki ku.
"Kenapa"? Tanya Bartels
Aku hanya memandang wajahnya berusaha berfikir keras. Apa yang dimaksud Duke satu ini?, Maklum otak Anna 2G.
"Ada apa dengan kaki mu"? Tanya Bartels sekali lagi
Ketiga kakak nya yang sedari tadi memperhatikan interaksi yang dilakukan seorang ayah terhadap putri nya, kini ikut berdiri menghampiri Anna dan ayah nya.
Dan lebih mengejutkan
lagi adalah ketiga kakak nya yang ikut bersimpuh memperhatikan
kaki nya yang terdapat luka belum kering.Ketiga saudara itu mengeraskan rahang nya dengan tangan terkepal erat. "Siapa yang melakukan ini?" Tanya salah satu dari ketiga kakak nya Arnold.
Anna gugup bukan main,
bagaimana tidak gugup ia di tatap begitu tajam dengan keempat pria di depan nya ini."Ta-tadi aku tidak sengaja menginjak benda tajam" jawab Anna dengan wajah penuh keringat.
"Benda tajam"?
"I-iya benda tajam"
Aldorio berdiri "dimana benda tajam itu?"
Anna kelabakan ia tak tau harus berkata apa. Tapi ada ide jenius yang lewat di otaknya yang 2G ini.
"Kalau ingin aku menjawab nya, ada satu permintaan yang ingin sekali ku minta, dan jika kalian menyetujui nya aku akan memberi tahu tentang benda tajam itu"
"Katakan" ucap Bartels dengan tak sabar. Ia rasanya ingin menghancurkan benda yang melukai putri nya hingga terluka seperti ini.
TBC.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRI DUKE BARTELS
Fantasy" HAH, GUE MASUK KE RAGA SI ANTAGONIS " Bagaimana bisa Anna Milena masuk ke dalam dunia novel yang ia baca. Alih-alih menjadi pemeran utama Anna Milena malah masuk ke raga si antagonis, Anna Geanor Kingston. Anna Geanor Kingston memiliki kehidupan...