Penulisan nya banyak typo, mohon maaf!! Jika ada waktu akan direvisi❗
"Anna"
Baru aku ingin membaca buku itu lebih dalam , tiba-tiba saja aku mendengar seseorang memanggil nama ku.
Namun suara yang ku dengar sepertinya bukan orang asing
Melainkan orang yang aku kenal.Ku putuskan untuk melihat ke belakang dan tiba-tiba saja orang itu sudah ada di depan muka ku. Seperti hantu bukan?
"Ya tuhan, Lo ngagetin aja deh!" kaget Anna.
Ternyata yang memanggil ku memang orang yang ku kenal, malah orang yang baru saja menjadi sahabat ku.
"Ya maaf soalnya aku kangen banget sama kamu, bosen tau kediaman ku ga ada orang yang bisa diajak main. Kalau kesini kan aku bisa main. Padahal kita baru saja berpisah tapi aku kangen banget. Jadi tadi aku meminta untuk diantar kan lagi kesini."
Tampa merespon ucapan Alice yang sangat panjang itu Aku pun berjalan meninggalkan nya, untuk duduk di kursi berwarna putih yang berada tepat di perpus.
Alice melihat ada buku di tangan Anna, ya jiwa-jiwa kepo nya pun keluar."Kau membawa buku apa?"
Kini Kedua orang tersebut telah duduk bersebelahan.
"Gak Tau juga sih ni buku apa ga ada judul nya soal nya".
Alice merasa tertarik dengan buku itu karena buku itu terlihat seperti buku kuno namun entah mengapa membuat nya penasaran.
"Kau tertarik dengan buku ini?" Tanya Anna.
Alice menatap wajah Anna. "Iya, apa kau mau membaca nya bersama ku?"
"Baiklah tak masalah juga". Ucap Anna dengan anggukan kepala.
Mereka pun membaca satu buku bagi dua. Tak ada kebisingan yang di timbulkan dari dua orang sahabat ini. Mereka masing-masing fokus membaca buku itu dengan wajah serius.
Anna menunjuk sebuah bacaan yang bertuliskan.
Bila kutukan dan cinta bersatu membuat ia hilang.
"Alice apa kau paham maksud dari kalimat ini?"
Dengan ragu Alice memberanikan diri bertanya pada Anna. "Emm Anna kenapa kamu membaca buku tentang ini?"
Anna mengerut kan dahi. "Memang tidak boleh membaca buku ini?, Ada yang salah dengan buku ini?".
"Tak hanya saja...., Ah tak usah di pikirkan."
Anna di buat bingung dengan Alice yang terlihat mencurigakan. "Alice kau kenapa?. Ada yang salah dengan buku ini?". Tanya Anna sekali lagi.
Alice tak merespon pertanyaan Anna. Ia malah merubah topik pembicaraan supaya Anna tak membahas hal itu.
"Anna bukannya kau mau berlatih pedang bersama ku, aku sudah membawa pedang ku yang ku letakkan di bawah".
Mendengar kata pedang Anna langsung melupakan masalah
tadi. "Serius?, Baiklah kita berlatih sekarang!".Alice merasa lega jika Anna sudah melupakan masalah itu.
Anna pun menarik tangan Alice untuk menuju tempat berlatih pedang. Ia sudah tau lokasi para kesatria berlatih pedang, siapa lagi kalau bukan ketiga kakak nya itu yang memberi tahu nya.
Wah banyak cowok ganteng di sini kesempatan ga sih?. Anna menunjuk salah seorang pria yang bisa di bilang pelatih untuk semua kesatria di sana. Soalnya tugasnya hanya memarahi orang saja, Namun tak mengurangi kesan ganteng di wajah nya. "Alice coba kau lihat pria itu, ganteng bukan?"
Alice pun mengikuti arah tunjuk tangan Anna. Dari kejauhan Alice melihat orang yang ia kenal.
"Anna apa aku tak salah liat?"
"Ha kenapa dengan mata mu. Apa matamu bermasalah? Minus apa katarak?"
Alice menatap sebel Anna."Ih bukan seperti itu,orang yang kau tunjuk itu". Ia tak melanjutkan ucapannya nya.
Anna dan Alice menoleh lagi pada tempat posisi pria yang ia bicarakan tadi.
Lah kok udah ga ada orangnya? Ucap mereka serempak.
"Emang tadi siapa?" Tanya Anna
"Kamu juga akan tau nanti".
See you next chapter....
•
•
•
•
•
•
•Kasian teman aku pasti shock banget
:(
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRI DUKE BARTELS
Fantasy" HAH, GUE MASUK KE RAGA SI ANTAGONIS " Bagaimana bisa Anna Milena masuk ke dalam dunia novel yang ia baca. Alih-alih menjadi pemeran utama Anna Milena malah masuk ke raga si antagonis, Anna Geanor Kingston. Anna Geanor Kingston memiliki kehidupan...