13 • Kenzie Nyesel

5.4K 408 5
                                    

Warning!
Part ini mengandung banyak sekali typo!
Happy Reading!
*****


"Cocomelon."

"Bintang bintang di langit."

"Menghiasi angkasa."

"Engkau jauh di sana."

"Indah bagai permata."

Di sebuah ruang tengah di salah satu unit apartemen terdengar suara lagu anak-anak yang di putar, setelah insiden Revan yang marah sejak satu jam yang lalu kini keduanya sudah berbaikan dan bersikap kejadian tadi seolah tidak pernah terjadi.

Sekarang Kenzie lagi nonton cocomelon di HP Revan sedangkan sang empu menonton tayangan televisi. Posisi keduanya sekarang dengan Revan yang di bawah sedangkan Kenzie di atasnya dengan posisi tengkurap.

Kenzie juga baru saja selesai nangis nya sejak tiga puluh menit yang lalu. Biasalah, Kenzie kalo nangis suka lama sampe Revan sendiri pusing dengernya, bingung harus gimana lagi biar tangisan nya berhenti.

Ia juga sudah membersihkan diri nya tadi. Saat putaran video cocomelon nya sudah habis, Kenzie mengangkat kepalanya mendongak keatas untuk melihat Revan.

Terlihat kedua mata Revan uang yang sudah tertutup sempurna, entah sejak kapan Revan tidur Kenzie tidak tahu. Lelaki manis itu menyimpan ponsel Revan di atas meja, dia mau pergi ke dapur mau makan soalnya laper padahal baru tadi dia selesai makan malem sama Revan dan juga pesanan yang Revan beliin tadi sebelum bertengkar.

Kenzie bangun dari tidurnya dengan perlahan agar suami nya itu tidak merasa terganggu dengan pergerakan nya. Kenzie segera memakai sandal rumahan nya lalu melangkah kan kaki kearah dapur.

Ia membuka lemari pendingin setelah sampai di dapur, Kenzie mengetuk dagu nya melihat isi kulkas. Ia menginginkan sesuatu namun yang di inginkannya tidak ada disini.

Akhirnya Kenzie kembali ke ruang tengah untuk melihat jam berapa sekarang ternyata jam menunjukan pukul setengah sembilan kurang. Kenzie melirik kearah Revan sebentar lalu berlari menuju sebuah rak untuk mengambil sendal, tidak mungkin kan dia pake sandal yang biasa di pake di rumah bukan ke luar?

Setelah memakai sandal langsung saja Kenzie membuka pintu apartemen dan pergi keluar, ia berniat untuk mencari makanan yang di inginkan tanpa memberitahu Revan dan memilih pergi sendiri.

Dan juga Kenzie yang hanya memakai piyama tidurnya tanpa memakai jaket, biasanya malem-malem gini cuaca di luar dingin. Kenzie keluar dari dalam lift setelah sampai di lantai dasar, ia berlari kecil keluar gedung apartemen.

Saat sudah sampai di luar Kenzie terlihat bingung, ia bingung harus mencari makanan yang dia inginkan kemana? Masalahnya dia lagi pengen makan mochi, malem-malem gini yang jual mochi dimana?

Kenzie memutuskan untuk berjalan saja menuju taman yang tidak jauh dari gedung apartemen, biasanya di sana malem-malem gini suka rame dan banyak yang jualan.

Siapa tahu juga disana ada yang jual mochi.

Cukup beberapa menit untuk Kenzie sampai ke taman, lumayan cape sih tapi gak papa demi mochi. Seperti dugaannya taman yang di datangnya terlihat ramai dan juga banyak sekali pedagang.

Kedua mata Kenzie menatap ke setiap pedagang berbinar, dia segera berjalan kesana untuk melihat apa saja yang ada disini dan yang paling penting di sini ada yang jual mochi atau tidak.

Namun Kenzie seolah lupa dengan keinginannya untuk mencari mochi, lelaki manis itu malah menghampiri salah satu pedagang yang menjual berbagai macam seafood frozen.

Kedua mata Kenzie berbinar melihatnya, ia terngiur dengan makanan ini. Kenzie mendongak menatap mbak-mbak penjual dengan wajah berseri, yang jual seafood frozen nya perempuan.

REVZIE || Not ContinuedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang