Part 3

760 83 16
                                    

Singto membuka matanya saat merasakan jika krist bergerak di sampingnya.

"Kenapa bangun?" Ucap krist saat melihat singto terbangun dari tidurnya.

"Phi melepas pelukan ku, lagi pula sekarang sudah pagi, phi ingin sarapan apa?" ucap singto.

"Apapun yang kamu masak aku menyukainya" ucap krist.

*Cup... Satu kecupan lembut mendarat di bibir singto membuat wajah singto memerah seperti kepiting rebus.

"Apa kamu tak jadi membuat sarapan? Kenapa terdiam" ucap krist.

"A-... Y-ya..." Ucap singto.

Dia hendak turun dari ranjang namun tangannya di pegang oleh krist sehingga membuat singto kembali terbaring di kasur.

"Rasanya aku ingin menjenguk angel lebih dulu" ucap krist.

"Angel?" Ucap singto dengan wajah bingung.

"Ya, ini namanya angel" ucap krist sembari mengusap perut besar singto.

"Kenapa namanya angel?" Tanya singto.

"Dia bagai malaikat untuk ku" ucap krist sambil tersenyum manis.

Singto juga tersenyum, sudah satu bulan sejak mereka pergi periksa kandungan bersama, krist mulai memperlihatkan perubahan sekarang. Krist terlihat seperti awal mereka menikah, singto hanya berharap jika perubahan krist itu tulus bukan hanya sandiwara.

Apa lagi selama satu bulan ini ia tak mendapatkan pesan misterius lagi seperti sebelumnya. Semoga krist benar-benar tak pernah bermain wanita lagi.

Hampir satu jam krist menjenguk anaknya sekarang ia menggendong singto membawanya ke kamar mandi untuk mandi bersama.

"Aku sarapan di kantor saja" ucap krist.

"Iya" ucap singto.

Singto juga kelelahan karna permainan mereka tadi.

Keduanya keluar bersama dari kamar mandi, singto mengambil satu kemeja over size dan memakainya.

"Hampir semua baju dan celana ku tak ada yang muat lagi di tubuh ku" keluh singto pada krist.

"Apa kamu ingin membeli pakaian baru?" Ucap krist.

"Tidak, lagi pula ini hanya sementara" ucap singto sembari berjalan mendekat ke arah krist dan membantu krist memasang dasi.

"Tidak, lagi pula ini hanya sementara" ucap singto sembari berjalan mendekat ke arah krist dan membantu krist memasang dasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan pulang terlalu larut nanti" ucap singto.

"Hmm, aku berangkat dulu" ucap krist sembari mencium kening singto.




***
Karna tadi pagi singto tak memasak untuk krist, siang ini singto berniat membawakan makan siang untuk krist ke kantornya.

Singto berjalan dengan bahagia menelusuri koridor kantor, ia membalas sapaan beberapa karyawan dengan senyuman, hampir seluruh karyawan krist memang mengenal singto, karna sebelum singto hamil, singto sering ke kantor krist menemani krist berkerja.

Lust of a playboy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang